5

673 118 36
                                    

Flashback.

Busan, April 2016.

Yonghwa berlari kecil saat turun dari mobil, kedua sepasang kaki miliknya bergerak ke sisi kiri membukakan pintu mobil untuk sang wanita tercinta. Sebelah tangan ia ulurkan dan di sambut dengan semuan merah di wajah sang gadis yang tersenyum malu. Gadis berparas cantik itu ikut berdiri merapihkan pakaiannya yang tampak sedikit lusuh. Sebuah gaun terusan berlengan panjang membungkus tubuh mungil Shinhye. Gaun itu terlihat sangat sederhana, namun menyiratkan aura indah sekaligus elegant, warna cokelat susu dari gaun memberikan kesan ketenangan bagi siapapun yang memandang. Sangat cantik. Di tambah polesan makeup natural di wajah Shinhye membuat aura kecantikan gadis itu semakin keluar.

Di sampingnya berdiri seorang pria yang senantiasa selalu menatapnya sejak tadi. Yonghwa meraih tangan Shinhye ke dalam genggamannya yang hangat. Lantas mengajak Shinhye berjalan bersisian memasuki halaman rumahnya yang sangat mewah dan besar. Shinhye menelan ludah kuat-kuat, merasa gugup ketika kedua matanya menangkap jelas bangunan kokoh yang berdiri tepat di hadapannya. Ini untuk kali pertamanya Shinhye menginjakkan kaki di rumah Yonghwa. Ternyata apa yang selama ini ia pikirkan memang benar, Yonghwa merupakan keturunan anak orang kaya, putera satu-satunya Tuan Jung Tae Hyun dan Nyonya Jung Seung Mi.

Pemikiran Shinhye buyar sesaat, setelah suara lembut Yonghwa mengalun indah di samping wajah. Shinhye menoleh melihat Yonghwa tengah memberikan senyuman yang begitu tampan.

"Kita sudah berada di dalam rumahku, sayang. Jangan gugup. Tetap tenang, arrasseo."

Satu kalimat Yonghwa mengalihkan mata Shinhye ke semua arah. Mata Gadis itu semakin menyipit meyakinkan pandangannya dimana ia saat ini berada. Shinhye mematung lagi ketika tanpa sadar tubuhnya sudah menginjikkan kaki di dalam rumah Yonghwa, seperti hal yang di sampaikan pria itu padanya.

Tak sadar satu tangannya yang bebas meremas kuat tepian gaun yang ia pakai. Shinhye gugup. Sekaligus merasa takut menyadari dimana ia sekarang. Namun, usapan lembut di bahunya segera mengalihkan pandangan Shinhye ke samping.

"Ayo kita masuk dan temui Eommaku di dalam."

"Yong, tunggu! Ak-aku ... Aku takut, apa sebaiknya aku pulang saja dari sini." Shinhye berkata sangat pelan, seakan hampir berbisik namun masih terdengar oleh Yonghwa.

"Ingat aku sudah jauh-jauh hari mempersiapkan moment untuk mengenalkanmu pada Eomma."

"Tapi aku takut, aku malu, aku tidak seharusnya ada disini. Di rumahmu yang sangat mewah."

"Hey tatap aku!" di angkatnya wajah Shinhye ke depan. "Kau tahu kan aku sangat mencintaimu? Jadi, tidak ada hal yang perlu di takutkan. Kau hanya perlu menghilangkan rasa takut dan gugupmu. Setelah itu pasti kau akan lebih tenang." Yonghwa meyakinkan. Sekilas di ciumnya tangan Shinhye, sebelum gadis itu menganggukan kepala ragu.

Setelahnya Yonghwa menggiring Shinhye membawanya masuk menelusuri kediamannya yang sangat luas. Beberapa saat sampai lah mereka di ruang tengah dimana seorang wanita kisaran berusia di atas setengah abad tengah duduk membelakanginya. Wanita itu nampaknya tak sadar dengan kehadiran mereka. Perlahan Yonghwa mendekat secara pelan, dengan tangan yang masih menggenggam tangan Shinhye erat.

"Eomma, aku datang." Seru Yonghwa. Jung Seung Mi, ibu Yonghwa masih tidak membalikkan tubuhnya, hanya berucap. "Kau pulang, Yong. Baiklah, segera bersihkan badanmu terlebih dulu, lalu kita makan malam bersama."

"Aku datang tidak sendiri, Eomma. Aku datang ... Bersama calon istriku."

Tubuh Nyonya Jung langsung menegang seraya mendengar kalimat sang anak tercinta. Cukup lama terdiam Nyonya Jung memaksakan diri membalikkan tubuh menghadap sepasang dua insan manusia yang berdiri saling berdampingan. Mata Nyonya Jung cukup tajam, memandang tubuh Shinhye dari atas ke bawah, lalu kembali lagi ke atas sampai ia merasa puas.

Be Loyal With MeWhere stories live. Discover now