10

360 69 19
                                    

Semuanya sudah berlalu. Shin Hye sudah mengikhlaskan Yong Hwa untuk pergi. Meskipun hatinya masih merasakan sakit karena harus rela melepaskan orang yang ia cintai demi keselamatan pria itu sendiri. Lebih baik ia mengalah dari pada terus bertahan yang nantinya bisa saja menyebabkan Yong Hwa terluka.

Ancaman bibi Hana waktu itu benar-benar nyata, ia seakan tidak pernah main-main dengan gertakannya. Untuk itu, akan lebih tenang rasanya menyetujui permintaan wanita itu, meski dalam hatinya ia menjerit tertekan. Shin Hye tidak mempunyai pilihan lain untuk menolak permintaan Hana. Ia tahu jika pun ia menolak, Hana akan kembali mendatanginya dan terus menggertaknya dengan segala ancaman yang pada akhirnya membuatnya kalah.

Sekarang, setelah menuruti perintahnya-ia tidak lagi menampakkan dirinya di depan Shin Hye. Mungkin karena Yong Hwa sudah mau kembali ke rumahnya, mengingat kenyataan tersebut perasaan Shin Hye kembali sedih. Sebisa mungkin ia singkirkan perasaan itu, seharusnya Shin Hye ikut bahagia bukan malah bersedih memikirkan nasibnya, setidaknya Yong Hwa sudah kembali ke tempatnya, keluarganya. Bukan terus-terusan hidup menderita dengan wanita miskin sepertinya.

Sepanjang jalan Shin Hye sesekali menarik napas dengan langkahnya yang gontai. Sebentar lagi ia sampai di depan kedai, Shin Hye sengaja membuka kedainya agak lebih siang karena akhir-akhir ini ia sering merasakan malas berkepanjangan. Ingin rasanya menutup kedai untuk beberapa hari, namun mengingat ia hidup sendiri saat ini membuat Shin Hye mengurungkan niatnya. Karena jika ia terus bermalas-malasan, bagaimana ia bisa mendapatkan uang untuk membiayai kehidupan dan juga calon bayinya nanti?

Di dunia ini Shin Hye sudah tidak memiliki satu pun sanak saudara, ia benar-benar hidup sebatang kara sebelum akhirnya di pertemukan dengan Yong Hwa. Meski begitu masih saja ada orang yang peduli padanya, salah satunya Lee Hong Ki-mengetahui Shin Hye sudah tidak bersama Yong Hwa lagi ia lebih sering menemani Shin Hye baik itu di kedai maupun saat di rumah. Hong Ki merasa khawatir mendengar Shin Hye hidup sendirian tanpa adanya sosok suami di sampingnya, apalagi saat ini Shin Hye dalam keadaan hamil tentu saja hal itu sungguh membuatnya cemas sekaligus tak tega.

Di sisi lain, pria yang tengah di bicarakan akhirnya muncul mengunjungi kedai Shin Hye sembari menjinjing dua kotak makan siang yang dia bawa.

"Noona, mari makan siang bersama. Aku yakin kau pasti belum makan siang kan?" katanya ceria. Dengan cekatan ia membuka dua kotak itu dan menatanya di atas meja kecil.

"Sudah ku bilang jangan menghaburkan uangmu hanya untuk membelikanku makanan. Jika bibi Lee tahu dia pasti akan memarahiku," dumel Shin Hye.

"Sudah, jangan di pikirkan. Aku hanya ingin berbagi kebahagiaan denganmu, jika bukan aku lalu siapa lagi yang akan merawatmu eoh?"

Kata-kata spontan itu membuat perasaan Shin Hye terenyuh. Ia masih bisa tersenyum meski hatinya berkata lain. Hong Ki memang sudah Shin Hye anggap sebagai adik kandungnya, sifatnya yang penuh kasih sayang membuat Shin Hye merasa di hargai sekaligus di cintai, padahal diantara mereka tidak ada ikatan darah sekali pun. Namun, seperti itu lah namanya takdir di saat kau merasakan sedih Tuhan akan mengirimkan seseorang yang mampu menghiburmu dan membuatmu bangkit dari semua keterpurukanmu. Begitu juga dengan Shin Hye-ia yakin dengan adanya Hong Ki yang selalu hadir ketika ia membutuhkan dukungan seseorang, Shin Hye pasti bisa melewati semua permasalahan hidupnya. Tidak masalah jika membutuhkan waktu yang lama, setidaknya Shin Hye tetap akan berusaha karena di balik semua permasalahannya ada sesosok mahluk kecil yang harus ia perjuangkan.

Jabang bayi yang sedang berjuang di dalam perutnya menjadi sumber kekuatan Shin Hye agar ia tetap semangat untuk menyongsong hari dimana kebahagiaan sedang menunggunya.

Ia bergabung dengan Hong Ki, menyuapkan beberapa sendok makanan lezat itu ke dalam mulutnya yang kecil. Keduanya saling menikmati acara makan siang bersama itu, setelah selesai Hong Ki langsung pergi karena siang ini ia ada jadwal masuk kuliah sehingga tak bisa berlama-lama untuk menemani Shin Hye.

Be Loyal With MeKde žijí příběhy. Začni objevovat