22. Muak

971 174 60
                                    

"CUKUP PARK CHANYEOL!"







Lagi-lagi jiyeon menghembuskan nafas mendengar keributan dalam rumahnya, keributan yang entah kapan akan berakhir, membuat gadis itu muak, sangat muak


Jiyeon mengganti pakaiannya dengan ripped jeans dan t-shirt putih lalu mengambil jaket denim dan keluar dari kamarnya berjalan melewati kekacauan di ruang tengah dengan ekspresi datar lalu keluar dari rumah tanpa ada yang memedulikannya

Ia memang hanya dipedulikan ketika terjadi dua hal, membuat bangga oramg tua atau membuat kesalahan, memang selalu seperti itu namun akhir-akhir ini jiyeon merasa semakin seperti pajangan, hanya disentuh ketika ingin dipamerkan atau terjadi kerusakan


Haruskah ia juga membuat kekacauan?




.
.
.





Jiyeon memejamkan matanya sambil menarik nafas dalam-dalam mencoba menikmati udara sore di pinggir sungai namun rasanya hambar



Gadis itu membuka matanya dan menemukan jaehyun sedang berdiri di hadapannya namun ekspresinya tak berubah masih datar seperti sejak ia meninggalkan rumah sejam yang lalu



Jaehyun tersenyum pada jiyeon namun gadis itu tetap tak bergeming



"Akhir-akhir ini lo lagi latihan jadi robot ya? Flat mulu tampang lo" Jaehyun duduk disamping jiyeon


Jiyeon tak menjawab, ia pun tak paham, hari demi hari segalanya semakin terasa hambar, rasanya yang bisa ia rasakan hanya perasaan muak, sisanya ia tak merasakan apapun, bahkan ketika melihat wonwoo, jiyeon tak merasakan apapun, ia tak merasa ingin menjerit melihat pria itu menggunakan kacamata ataupun jas lab, begitu pun dengan jaehyun, hyunbin atau siapapun


Rasanya emosi yang dimiliki jiyeon untuk orang-orang disekitarnya menjadi hambar, jiyeon pun tak paham dengan yang ia rasakan, seakan semua berubah menjadi abu-abu





"Jae" Jiyeon berujar masih menatap lurus ke depan

"Hm?" - Jaehyun

"Can you kiss me?" Jiyeon berujar datar

"What?" Jaehyun menoleh menatap jiyeon yang masih menatap lurus kedepan seolah pertanyaanya barusan adalah pertanyaan yang normal

Jiyeon menoleh pada jaehyun dan tersenyum miring seloah menertawakan dirinya sendiri, see, ia bahkan tak merasakan apapun setelah mengajukan pertanyaan aneh itu

"Forget it" Jiyeon berdiri dari duduknya dan hendak meninggalkan jaehyun






"Weits siapa nih? Jiyeon?" Mark menatap penampilan jiyeon dari atas hingga bawah

"Woaw beda banget" - Lucas

"Pantesan lu jae dicariin malah ngilang, ternyata ketemu si ayang beb" - Ten




Jiyeon hanya menatap datar teman-teman jaehyun lalu beralih pada yeri yang pasti selalu ikut





"Lo pasti selalu ikut ya" Jiyeon menatap yeri

"Ha?" - Yeri

"Nothing" Jiyeon melanjutkan langkahnya melewati mereka, sesaat tadi ia sempat ingin menyindir yeri dan membuat gadis itu sakit hati

Sesaat ia sempat merasa tak adil dan ingin orang lain juga ikut tak bahagia seperti dirinya



Jaehyun mengerutkan kening bingung melihat perilaku jiyeon, gadis itu tak seperti jiyeon yang ia kenal



Surrounded ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang