21. Sisi Lain

983 162 53
                                    

Wonwoo menyusuri rak buku di perpustakaan mencari buku yang ia inginkan untuk menemaninya menghabiskan waktu, dia memang sangat menyukai perpustakaan, tenang, tak bising dan tak ada yang mengganggunya, ia juga tak perlu berbasa basi dengan orang-orang dan membangun hubungan yang sia-sia menurutnya

Bagi wonwoo manusia sangatlah complicated, tak terduga dan rumit, bahkan lebih rumit dari soal fisika, dan wonwoo tak suka hal yang rumit, itu pula alasannya hanya berteman dengan mingyu, cukup 1 orang, menambah teman berarti menambah hal yang harus ia pikirkan karena berhubungan dengan manusia lebih rumit dari pada apapun, dan lagi-lagi wonwoo tak suka hal yang rumit

Namun, seorang gadis yang saat ini sedang tidur merebahkan kepalanya di salah satu meja perpustakaan itu, membuat wonwoo sedikot terusik. Awalnya wonwoo tak begitu peduli, namun semakin lama, semakin membuat wonwoo tak bisa mengabaikannya, tapi wonwoo tak suka hal rumit, dan berhubungan dengan gadis itu tak hanya rumit, tapi sangatlah rumit

Wonwoo melangkahkan kakinya pada si gadis rumit itu, park jiyeon. Kini wonwoo sudah berdiri bersebrangan dengan jiyeon tanpa gadis itu sadari karena ia masih terbuai dalam tidurnya yang sedikit terganggu dengan cahaya matahari yang menembus jendela kaca disisi gadis itu

Perlahan wonwoo mengulurkan telapak tangannya menghalangi sinar matahari mengenai wajah gadis itu. Wonwoo tau ia tak seharusnya melakukan ini. Hal ini hanya akan membuatnya semakin terjebak dalam hal rumit yang tak ia sukai, namun gadis ini seakan menariknya untuk terus terjebak dan semakin terjebak dengan kerumitannya

Wonwoo menarik tangannya dan menggantikannya dengan buku yang ia letakan dalam posisi berdiri di hadapan gadis itu untuk menghalangi matahari yang mengganggu tidurnya. Setelah melakukan itu ia memilih pergi dari situ, tak ingin terjebak lebih jauh lagi

Saat ia hendak keluar dari perpustakaan, ia berpapasan dengan jaehyun yang sedari tadi memperhatikan yang ia lakukan pada jiyeon, namun wonwoo terus berjalan melewati jaehyun seolah tak terjadi apapun namun ternyata tidak dengan jaehyun, ia menahan bahu wonwoo membuat pria itu menoleh padanya




"Kenapa lo ngelakuin itu?" Jaehyun menatap wonwoo tajam

"Kenapa? Gak boleh? Gue cuma ngalangin matahari" Wonwoo menatap jaehyun datar

"Lo suka sama jiyeon?" - Jaehyun

"Kenapa lo harus tau?" - Wonwoo

"Tch" Jaehyun tersenyum miring
"Dia tunangan gue, dan gue gak akan diem aja kalo ada yang gangguin dia" - Jaehyun

"Dari sudut mana lo liat gue gangguin dia? Gue malah bantuin dia" - Wonwoo

"Lo gak perlu ngelakuin itu, gue sebagai tunangannya yang akan ngelakuin itu" - Jaehyun

"Oke silahkan" Wonwoo berbalik meninggalkan jaehyun yang masih menatapnya tak suka




.
.
.




Jiyeon mengerjapkan matanya sebelum akhirnya terbuka sempurna, pemandangan di hadapannya membuat jiyeon membulatkan matanya dan spontan menegakkan posisinya

Gadis itu menatap tak percaya matahari yang hampir terbenam



"Bangun juga putri tidur"




Jiyeon menoleh dan menemukan jaehyun duduk di hadapannya sambil bersedekap menatapnya


"Lo ngapain disini?" - Jiyeon

"Nemenin putri tidur" - Jaehyun

"Gue?" Jiyeon menunjuk dirinya

"Siapa lagi" - Jaehyun

Surrounded ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang