29. Twin Flame

Zacznij od początku
                                    

Kemampuan para malaikat dan iblis memiliki batas. Kekuatan supranatural mereka tidak akan sanggup menerawang menembus lokasi sakral seperti situs kerajaan masa lampau. Bangunan semacam ini cenderung mendapat perlindungan tersendiri dari para dewa kepercayaan mereka. Memang bukanya tidak mungkin ditembus, hanya saja baik Rafael, Araqiel, maupun Jey tidak memiliki wewenang semacam itu.


Jey memandu kedua saudaranya untuk berteleportasi melalui media pintu terdekat. Sekalinya Jey membukanya, mereka bertiga telah sampai didepan gerbang istana yang tidak sebesar istana pada umumnya. Berada ditengah pemukiman tidak membuatnya mencolok meskipun memiliki gaya bangunan yang kuno.

Disana sudah berdiri Jimin dengan dua orang berpakaian pengawal kuno khas jaman dinasti Goryeo. Kedua pengawal tersebut sedang berlutut memberi hormat kepada Jimin. Menyadari kedatangan tiga orang yang ditunggunya, Jimin berbalik untuk menatap penuh arti kepada Rafael. Rafael mengangguk dan kini berjalan paling depan menuntun kedua adiknya. Ketika melewati Jimin, Jey sempat beradu tatap denganya. Keduanya tidak bersuara tapi Jey merasa bahwa Jimin telah menjawab pertanyaan tentang apa tugasnya yang sebenarnya. Dan entah bagaimana kalimat 'I am the protector' muncul secara tiba-tiba dibenak Jey.

Rafael terus berjalan hingga memasuki area taman depan istana bergaya rumah bangsawan kuno tersebut. Pintunya terbuka dan terlihat jelas seorang wanita tengah bersimpuh menyandarkan diri pada tiang rumah. Jey tidak yakin dengan apa yang dilihatnya tersebut, namun wanita itu terlihat lemah dengan tatapan kosong.

"Tobi..."

Araqiel tidak sanggup menyuarakan komentarnya ketika menyadari siapa wanita tersebut. Jey tidak kalah diamnya. Matanya membulat menandakan bahwa kejutan yang dilihatnya sangat diluar dugaanya.

"Tobi.. Jangan.."

Rafael mencoba menghentikan langkah gontai sang adik namun tidak mendapat respon.

"Tobi... berhenti..."

Lagi-lagi Jey seakan tuli oleh peringatan Rafael. Tangan kananya terangkat mencoba menggapai tubuh sang wanita sembari terus berjalan tanpa jeda.

"Tobi! Jangan sebut—"

"Sarah..."

Terlambat.

Peringatan Rafael tidak berhasil ia selesaikan. Jey kini telah memeluk tubuh wanita yang dipanggilnya Sarah tersebut tanpa perduli kehadiran gadis lain yang ada disana. Gadis yang sedang terbaring diatas matras kain sutra. Ia terbaring menutup mata tidak sadarkan diri.

Gia. Ia terbaring selayaknya tidak lagi bernyawa. Dadanya masih bergerak naik-turun menandakan bahwa gadis ini masih bernafas. Matanya meneteskan air mata seakan merasakan kesedihan yang teramat dalam.

Sementara wanita yang dipanggil Sarah tersebut tak lagi menampakan tatapan kosong. Pelukan Jey untuknya perlahan disambut olehnya. Kedua tanganya melingkari pinggang Jey meskipun terasa lemah.

"Tobi..." Panggilnya lemah. "Tobias..." Lanjutnya.

"Iya Sarah, ini aku, Tobias suamimu."

"Mau kau bawa kemana Gia?!" Teriakan Rafael berhasil menyadarkan Jey yang masih terlena dengan pelukan dingin dari tubuh Sarah.

Ia melihat sosok yang dikenalnya sedang berdiri tidak jauh dari tempatnya memeluk Sarah. Bukan sosok tersebut yang membuat Jey semakin terkejut, tetapi Gia yang sedang berada digendonganya.

"Tobias sudah memilih, jadi biarkan Gia kubawa bersamaku."

"Nicholas–Lee!!!" Raung Jimin yang tiba-tiba turut hadir disana.

"Kau pelindungnya, hanya jika Gia dalam bahaya. Apa sekarang kau lihat Gia sedang dalam bahaya?" Ujar Nick datar.

Jimin terdiam karena yang dikatakan Nick benar, dirinya tidak mendapatkan alarm tanda bahaya disekitar Gia.

"Tubuh ini hanya raga kosong sekarang." Nick melirik kearah Jey sesaat lalu melanjutkan ucapanya, "Kau sudah mendapatkan Sarah mu kembali. Jadi Gia milikku sekarang."

Jey sudah gemas ingin kembali menantang sosok Asmodeus yang ternyata selama ini menggunakan identitas sebagai seorang Nicholas–Lee, sahabat Gia. Jey memang selalu merasa tidak nyaman ketika Gia meminta ijinya untuk menemui Nick. Tapi rasa cemburunya pada Jimin berhasil menutup segalanya. Pelukan Sarah yang semakin mengerat membuat Jey diam ditempatnya, pria ini hanya bisa menatap ketika tubuh Gia dibawa pergi oleh sosok Nick.

Disisi lain Jimin pergi menghilang setelah menatap tajam penuh ancaman pada sosok Jey yang saat ini dianggapnya bodoh. Rafael dengan sigap menghampiri sang adik beserta istrinya tersebut. Araqiel terdiam dengan tatapan nanar. Ia bersendekap, memiringkan kepala lalu berucap,

"Sihirnya belum sempurna. Sarah mu itu masih lemah."

"Mungkinkah? *Twin Flame?" Pertanyaan Rafael diangguki oleh Araqiel.

"Hanya Seven Deadly Sins yang bisa melakukanya. Meski begitu, bahkan ayahku pun tidak akan pernah berhasil menggunakan Twin Flame apabila jiwa kembarnya tidak menginginkanya terjadi." Jelas Araqiel menekankan.

Twin Flame adalah sebuah kemampuan membangkitkan mereka yang sudah mati melalui media tanah kubur atau bagian tubuh mereka yang ingin dibangkitkan. Unsur ini akan menciptakan raga baru dengan wajah dan bentuk tubuh serupa. Raga tersebut masih kosong tanpa jiwa, tubuhnya akan selalu sedingin es dengan kulit pucat, akan tetapi tubuh tersebut masih dapat melakukan kegiatan secara normal.

Kelemahan sihir ini adalah tubuh yang telah dianggap sempurna tersebut tidak mampu menahan panas matahari. Dan untuk memberi asupan energi, tubuh tersebut harus terkena sinar bulan. Raga yang masih kosong membutuhkan jiwa, diambil dari seseorang yang diyakini sebagai reinkarnasinya. Inilah yang disebut Twin Flame.

"Dengan kata lain Gia masih belum sepenuhnya menyerah." Lanjut Araqiel.

Pemuda ini menatap nanar pada Jey, "Hanya satu yang akan bertahan. Kau sudah memulainya berarti kau yang harus selesaikan. Pikirkan itu baik-baik Tobias." Peringat Araqiel.

Sarah masih bersandar dipelukan Jey dengan nyaman. Pria ini seharusnya bahagia dan lega karena akhirnya menemukan cara untuk dapat kembali kepada Sarah nya. Tapi sesuatu dalam dirinya terasa hampa dan salah. Matanya tertuju pada sosok Sarah yang menampakan senyum lemah, tetapi separuh hatinya seakan pergi bersama Gia. Gadisnya yang selama tiga bulan belakangan selalu mengusiknya dengan tuduhan konyol nan manisnya.

.
.
.

♥ —————— To Be Continue ————— ♥

.
.
.

Note :
* Definisi sebenarnya dari Twin flame adalah hubungan yang belum terjalin lama tapi sudah melibatkan banyak kesamaan satu sama lain, bahkan melebihi hubungan soulmate.

Namun dicerita ini author mengganti definisinya ya😊.

.
.

Spesial appearence AUGUSTO D'ANGELO
dari Miss-A : The Man With A Girl's Uniform.
Check cerita lengkapnya..

Check cerita lengkapnya

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

.
.
.




The Devil Obsession [ COMPLETE ✔️ ]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz