[Extra-Part] Story of Vellma

181 20 2
                                    

Oneshot

.
.
.

Vellma sedang duduk diujung gunung tertinggi dimana dataranya tertutup salju tebal. Gadis itu tidak akan kedinginan karena dingin adalah bagian dari dirinya. Ditanganya telah ada kotak yang Gia berikan, sepucuk surat dari Gabriella didalamnya. Vellma ragu untuk membukanya, tapi juga penasaran. Setelah dibuka, Vellma dapati sepucuk surat yang dilipat rapi. Kertasnya sudah kekuningan tapi isinya masih bisa ia baca.

Vellma menangis dalam diam, berusaha menahan sesak setelah membaca setiap kata yang tertulis didalamnya. Gadis itu memandangi kalung hasil rampasan sebelumnya. Ia mulai berpikir, sebenci itukah ayahnya kepada Vellma hingga kalung pemberianya diberikan pada wanita lain?

Vellma larut dengan segala pemikiranya ketika sebuah dekapan hangat berhasil membuat tangisan Vellma pecah. Vellma mengenalnya, pelukan ini tidak akan pernah bisa gadis itu lupakan.

"Sudah aku bilang, jangan menangis sendirian." Ucap lelaki itu lembut.

"Aku membencinya! Kenapa dia meninggalkanku ketika aku memutuskan untuk mencintainya! Aku sungguh membencinya!!"

Vellma meraung dengan tangis yang menjadi. Pria itu hanya diam memeluk dan membelai kepalanya dengan lembut.

"Harusnya sejak awal aku menurutimu, Raf.."

Rafael selalu mengerti apa yang Vellma butuhkan. Seperti saat ini dia membiarkan merasa nyaman didalam pelukanya. Dia tidak pernah gagal membuat Vellma merasa aman setiap kali didekatnya. Itu sebabnya Vellma mencintainya.

.
*Flashback*

Dia adalah Vellma, nama itu diberikan Tobias padanya. Vellma bukanya tidak mengetahui asal-usulnya. Terlahir dari sebuah kesalahan antara iblis dan manusia tidak pernah membuat Vellma merasa tersisihkan. Gabriella menerima Vellma dan merawatnya dengan baik. Tidak mengejutkan ketika pertumbuhan Vellma jauh lebih cepat dari kebanyakan anak pada umumnya. Karena Vellma bukanlah anak biasa.

Gadis ini selalu berbagi santapan dengan sang ayah. Ketika sang ayah mengambil jiwa korbanya, Vellma akan dengan senang hati menghisap habis darahnya. Mulanya Vellma sangat membenci sang ayah. Bukan karena ia terlahir dari sebuah kesalahan, namun lebih karena gadis ini melihat dengan mata-kepalanya sendiri perbuatan sang ayah dibelakang Gabriella. Vellma yang menganggap bahwa Tobias menyelingkuhi ibunya tersebut sempat berang. Gadis itu berubah menjadi liar dan tidak terkendali. Gabriella sampai ngeri dibuatnya, namun bagaimanapun juga ia adalah seorang ibu yang bertanggung jawab untuk mendidik anaknya. Vellma menang keras kepala. Tetapi amarahnya berhasil reda dengan penjelasan dari Gabriella.

Sejak mengetahui fakta bahwa perbuatan Tobias yang dilihatnya merupakan bagian dari ritual makan sang ayah, pada akhirnya kembali menumbuhkan rasa sayang Vellma pada sosok sang ayah tidak kira-kira besarnya.

Gadis ini sampai harus merengek pada Rafael dan Michael, hanya untuk sekedar memberikan sedikit anugerahnya pada sebuah liontin yang akan Vellma hadiahkan untuk Tobias. Kalung yang ia kira tidak akan pernah sampai ditangan sang ayah, ternyata berhasil disimpan oleh Tobias. Pria itu berhasil menemukanya meskipun Vellma telah membuangnya jauh keluar jendela, ketika gadis ini meninggalkan Tobias.

Semua diakibatkan oleh sebuah kesalah pahaman. Vellma melihat tubuh tak bernyawa Gabriella, sementara sang ayah duduk lemas dipojokan nampak menyesal. Kondisi kastil yang hampir hancur serta wajah penuh darah Tobias, cukup menjelaskan segalanya. Amarah akibat kematian Gabriella membuat Vellma buta dan membenci sang ayah yang nyatanya tidak pernah ingin menghabisi nyawa istrinya.

Sore itu Rafael pergi mengejar Vellma pasca kepergianya. Rafael berhasil menemukan Vellma sedang menangis ditepi jurang sebuah gunung tertinggi disana. Vellma meraung, mengusir, dan mengancam Rafael.

The Devil Obsession [ COMPLETE ✔️ ]Onde histórias criam vida. Descubra agora