<5>

576 74 12
                                    

tititititititititititititititititit...


Doyoung terus menekan bel apartement sederhana Taeil dengan brutal, ia bahkan menghiraukan teriakan dari ajhuma yang menghuni unit di samping Moonnya.

"Kenapa lama sekali" 

Doyoung terus saja menekan bel, hingga pintu di depannya terbuka dan menampilkan sosok Moon Taeil dengan wajah bantalnya, sepertinya tuan Moon yang satu ini baru terbangun dari tidurnya, lihat saja bahkan matanya belum terbuka sempurna menandakan bahwa ia masih setengah mengantuk.


bukk


Tubuh mungil Taeil sedikit kebelakang karena terjangan Doyoung, tubuh tinggi kekasihnya itu memeluk tubuhnya erat. Taeil bahkan dapat merasakan hembusan nafas Doyoung di tengkuknya.

Tanpa melepaskan pelukannya, Taeil menutup pintu menggunakan kakinya dan membimbing tubuh tinggi Doyoung menuju sofa di ruang tengah, kemudian mendudukan tubuhnya membiarkan Doyoung menyamankan posisinaya di atas pangkuan Taeil.

"Kenapa hmm?"  Tangan Taeil terulur mengelus surai halus kekasih tingginya itu

"Dosen Im menyebalkan" adu Doyoung tanpa merubah posisi nyamannya

"Kali ini kenapa?" 

Doyoung mensejajarkan wajahnya dengan sang kekasih, ia mempoutkan bibirnya sebal 

"Dosen Im memberiku penelitian lagi, kali ini ke Indonesia. dasar Dosen menyebalkan" 

Taeil hanya tersenyum gemas, kemudian memberikan kecupan singkat pada poutan bibir menggemaskan itu

"Bukankah itu bagus?" 

Doyoung melotot tidak percaya, bagus katanya? . Penelitian itu bisa menghabiskan waktu sampai satu minggu, itu artinya ia harus berpisah dari Moonnya selama itu, dan itu berarti mimpi buruk untuk Doyoung.

"Kalau berhasil dengan penelitian ini bukannya Dosen Im akan memberikan bonus? Anggap saja penelitian ini sebagai jalan-jalan Doy, hyung yakin penelitian kali ini pasti bukan apa-apa untuk otak cerdasmu" 

"Tapi aku tidak mau berpisah dengan Hyung" itulah inti masalahnya, Doyoung terlalu bergantung pada Taeil seolah Moon Taeil adalah oksigen untuknya, terlalu bucin.

"Hanya semingu Doy, setelah pulang dari sana hyung akan mengambil libur kerja dari cafe. bagaimana?" 

Doyoung terlihat menimbang sesuatu, kalau Taeilnya mengambil libur artinya ia bisa seharian bersama sang kekasih tanpa gangguan. 

"Baiklah, tapi hari ini aku mau bermanja sepuasnya" 

Taeil terkekeh pelan saat mendengar perkataan manja kekasihnya itu, tapi ia tak protes dan malah mengeratkan pelukannya. ia tak keberatan jika harus ditempeli tubuh tinggi ini seharian, toh ia memang tidak ada acara apapun hari ini, ini hari liburnya omong-omong.


"Doy mau pindah ke kamar?"


Doyoung langsung menegakan tubuhnya dan menatap Taeil dengan mata bulat berbinarnya

"Boleh?" 

Doyoung langsung bangkit saat melihat anggukan dari Taeil, tanganya menarik sang kekasih dengan semangat menuju kamar. sesampainya dikamar ia langsung menjatuhkan tubuhnya di kasur tanpa melepaskan tangannya alhasil Taeil tertarik dan menimpa tubuh tingginya. 

Dengan cepat tangan dan kaki panjang Doyoung melilit tubuh mungil Taeil seperti memeluk guling, wajahnya menyusup pada tengkuk sang kekasihdan menghirup aroma kesukaannya.


"Kau wangi hyung" gunam Doyoung manja



"Tapi aku belum mandi Doy" namun Doyoung tidak perduli, mau Taeil tidak mandi satu minggu juga bagi Doyoung Moonya itu tetap wangi.



iya Kim Doyoung memang se-bucin itu....kkk


Tbc

Ilyoung DailyWhere stories live. Discover now