Tak Ada Yang Abadi

965 34 0
                                    

Manusia terlalu rapuh, tapi ia angkuh.
Manusia hidup hanya sebentar, namun mereka berlagak bak pendekar.
Manusia tak luput dari salah, akan tetapi mereka pandai berkilah.
Manusia tempatnya khilaf, terkadang mereka lupa mengucapkan maaf.

Perumpamaan dedaunan, mulanya ia hijau, kemudian menguning, hingga tibalah saatnya mengering.
Bak dedaunan, awalnya ia teguh di ranting, tapi saat mengering akan jatuh jua.

Tiada yang abadi, saat tiba masanya maka mudah saja bagi Sang Pencipta mengambil segalanya.
Tak ada yang sempurna, saat Sang Esa memporak-porandakan semua, maka tak ada satupun yang mampu mencegah.

Maka, kembalilah kita pada-Nya.
Semua sekenario Sang MahaSempurna telah tertata. Ikuti, jalani, pasti akan bahagia.

Secarik MotivasiWhere stories live. Discover now