Lalu, bagaimana tentang karir kami? Kontrak kerja yang masih berlangsung sampai lima tahun lagi. Apa dia akan bertahan dan mampu menyelesaikannya bersama kami?

Atau, apa dia akan mengeluarkan diri? Lalu apa arti Stray Kids? Anak-anak yang kehilangan arah. Apa maksudnya adalah kedelapan dari kami sedang mencari jalan masing-masing, dan Hyunjin mendapat jalan hidupnya untuk mengutamakan penyembuhan?

Apa dia akan berhenti mengajariku dance lagi?

Menemaniku bermain game?

Apa— apa dia akan pergi?

Felix terus bertarung dengan perasaannya sendiri. Di sana ada dua kutub yang sedang bertengkar. Yang satu menyakinkan Felix bahwa Hyunjin mampu. Yang satu menghancurkan Felix dengan menyuruhnya berpikir bahwa sebentar lagi Hyunjin akan mengundurkan diri.

Mana yang harus dia percayai?

•••

"Dokter Kang, saya nggak bisa datang hari ini." Hyunjin mengeraskan suaranya. Baru saja dia selesai berlatih koreografi baru, Dokter Kang menghubunginya.

"Ada peraturan yang harus saya taati. Saya nggak diizinin keluar. Tolong, bisa diundur minggu depan?"

Hyunjin tahu hari ini jadwalnya melakukan kemo kedua. Sesuai dengan perjanjian, setelah dua minggu, Hyunjin harus datang. Namun karena manager melarang Hyunjin untuk bepergian, ia mengubah jadwalnya.

Maksud manager baik, dia tidak mau Hyunjin kelelahan dan tidak terawasi.

"Maaf, Dokter Kang, nanti saya hubungi lagi." Hyunjin menutup telepon. Karena jika tidak, Dokter Kang akan terus memaksanya. Menuntut agar Hyunjin datang dalam lima belas menit.

Pasti Dokter Kang akan memberi tahu Mama jika Hyunjin tidak datang. Tapi masa bodoh lah. Lagi pula kalau Hyunjin memaksa dan pergi sendirian, kemudian manager mengetahuinya, maka hukuman yang ada bisa berlipat.

"Siapa?" Minho menghampiri Hyunjin yang sedang terduduk lemas di lantai, ikut duduk di sampingnya.

Hyunjin menyimpan ponsel ke dalam saku celananya. "Kang Daniel." Balasnya singkat.

"Kang Daniel? Siapa dia? Kenapa lo manggil dia dokter?" tanya Minho beruntun.

"Iya emang dokter."

"Dokter apa?"

"Spesialis."

"Spesialis apa?"

"Ih, hyung kepo banget sih," tolak Hyunjin sambil bercanda. Minho mencubit lengannya pelan. "Eh yang bener, siapa?" Minho mengulang.

"Iya kan udah dijawab, dokter spesialis," jawab Hyunjin.

"Oh iya. Maksud gue spesialis apa, gitu," Minho meralat.

"Spesialis kanker pokoknya," jelas Hyunjin.

Menyadari sesuatu keluar begitu saja dari mulutnya, Hyunjin menelan ludah. Dia menggaruk tengkuk, berharap Minho tidak mendengar apa yang baru dikatakannya meski itu mustahil.

"Ada apa dia nelepon lo?"

"Salah sambung tadi katanya." Hyunjin berdiri cepat sebelum Minho memperpanjang percakapan mereka. "Ayo hyung, kita ulangi lagi koreografinya," ajak Hyunjin.

Mereka terpaksa membuat koreografi baru karena kepergian Woojin. Tadinya kesembilanan, menjadi delapan orang. Koreografi memang tidak diubah secara keseluruhan, tetapi banyak bagian di mana satu sayap berat sebelah. Yang artinya dari kanan center ada tiga orang, sedang sebelah kirinya ada empat orang. Sebenarnya terlihat agak menganggu.

Grow Up [ ✓ ]Onde histórias criam vida. Descubra agora