Lv. 18 : Persiapan

Start from the beginning
                                    

Mark juga Johnny mengawasi penempatan alat dan keselamatan untuk memasuki dunia holografik, Haechan dan Jungwoo menjaga pasien yang tak sadarkan diri setelah memasuki game, dan Jeno yang harus melakukan rapat dengan investor asing.

"Apa kalian bisa membantu kami untuk belajar?" Tanya Taeil.

Mereka mengangguk setuju.

"Tentu, walaupun aku belum menjadi seorang pemain e-sport tapi setidaknya aku seorang pro yang sudah dikenal di kalangan gamers." Jelas Lucas sambil tersenyum lebar.

"Itu benar!" Timpal Jisung. Yuta dan Winwin hanya mengangguk.

"Kalau begitu sudah diputuskan bahwa kalian akan menjadi pemandu didalam game nantinya." Putus Taeil.

"Lalu bagaimana dengan karakter gamenya? Apakah kita yang membuat atau orang dari departemen informasi yang memberikannya?" Tanya Jisung penasaran.

"Entahlah.. tapi kemungkinan besar kita akan membuatnya sendiri, karena jika kita menggunakan akun yang sudah ada itu akan menjadi sebuah cheat. Hal ini dapat membangkitkan kecurigaan pihak lain." Yuta berpendapat.

Ten merengut dan meminum coffee avocado miliknya,"bisakah aku meminta akun yang sudah jadi saja? Aku tidak bisa bermain game online, aku hanya bisa memainkan PSP.."

Lucas tertawa terbahak, senang mendengar hyungnya yang satu ini menderita. "Ten hyung, jangan khawatir dengan itu.. karena game <Dionysius> menggunakan teknologi holografik, kau tidak perlu konsol game ataupun keyboard. Cukup gunakan gelombang otakmu untuk mengoperasikannya."

Taeil mengangguk setuju,"itu benar, kau hanya perlu membayangkan apa yang ingin kau katakan atau lakukan. Dan karakter game milikmu akan merealisasikannya."

"Membayangkannya? Semudah itu?" Ten memekik tertahan, ia tidak percaya bahwa bermain game akan semudah itu.

"Ya, tapi kau harus bisa mengontrol gelombang otakmu dan panik. Itu akan membuat karakter milikmu tidak bisa dikendalikan, kasus yang sering terjadi adalah banyak pemain yang memikirkan hal-hal buruk dan seketika mereka akan berbicara tanpa terkendali mengenai apa yang mereka pikirkan dan rasakan." Sahut Jisung.

"Sialan!! Apa-apaan ini?! Kau sebut hal itu mudah?!" Pekik Jaemin yang benci hal-hal rumit.

"Tentu saja, kuncinya adalah bahwa kau harus tenang. Jika kau berhasil menenangkan dirimu, maka akan menjadi lebih mudah kedepannya." Ujar Kun sambil mengaduk jus alpukat miliknya.

"Kun hentikan! Kau membuatku jijik!!" Renjun memukul pundaknya dan bergidik.

"Ada apa denganmu?" Tanya Doyoung ketika melihat gelagatnya yang aneh.

"Dia benci alpukat, apalagi jusnya." Jawab Chenle santai.

"Kenapa?" Tanya Jaehyun penasaran.

"Itu menjijikan!!" Jawab Renjun sambil bergidik ngeri tatkala Kun masih memainkan jus alpukat miliknya. "Kun!!"

"Baiklah aku berhenti.." Kun mengalah dan kembali diam, ia membuka komputer nano¹ miliknya untuk memeriksa pesan.

¹mulai sekarang jam AI akan disebut komputer nano

"Apa Baba mengirimimu pesan?" Tanya Kun pada Renjun yang langsung diangguki oleh si empunya.

Setelah itu mereka kembali terdiam dan meja mereka sekali lagi sunyi. Winwin meniup-niup rambutnya sendiri, dengan mata yang melihat ke atas. Dan entah kenapa Yuta yang sedari tadi menyaksikan kekonyolannya merasa gemas, ada sesuatu yang menggelitik hatinya namun ia tidak tahu apa itu.

Sementara yang lain sibuk dengan memikirkan bagaimana cara untuk memasuki game tanpa dianggap cheat oleh musuh mereka. Apalagi Jaehyun, entah kenapa ia merasa bertanggungjawab untuk rencana mereka agar bisa berhasil dalam misi kedua mereka.
"Hai semuanya, maaf aku tidak ikut lebih awal untuk berkumpul. Aku dan Mark harus mengecek kembali kesiapan peralatan dan para peneliti." Johnny masuk dan menghampiri mereka, memecah keheningan yang sebelumnya tercipta.

Taeyong meliriknya sekilas,"dimana anak itu?"

Seolah tahu, Johnny langsung menjawab. "Adikmu keras kepala, dia tetap bersikeras untuk melakukan pengecekan sekali lagi dan memastikan sekelompok peneliti dari departemen informasi siap untuk membantu kita dalam misi. Aku sudah membujuknya untuk ikut, namun dia menolak."

"Sudah kuduga sebelumnya... si tuan sempurna itu pasti akan menolak ajakanmu hyung, seharusnya tadi kau ikat dan seret dia kemari." Jaemin menimpali.

Sontak yang lain merasa ngeri dengan saran yang diberikan Jaemin, apa-apaan dengan mengikat lalu menyeret seseorang?! Apa dia gila?!

"Jangan dipikirkan, keluarga Taeyong memang seperti itu. Sering berkata sinis tapi tidak pernah benar-benar melakukan ancaman mereka." Johnny berujar ketika melihat wajah orang-orang yang ada menjadi bengkok.

Yang lain "..."

To be continued

_______

Maap gaes aku lagi uas jadi ya gini, kalian yang lagi uas cemungud ya jangan buka wp Mulu
Buka buku sana ngapalin! Biar pinter

Pinter nyontek/plaq/

Eh btw moonbin mirip Jeno loh, apa mata Ochi yang sliwer ya?:/

Eh btw moonbin mirip Jeno loh, apa mata Ochi yang sliwer ya?:/

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Neo City : The Game Is Called DionysusWhere stories live. Discover now