0.7

23.9K 5.8K 1.5K
                                    

D-7




Terima kasih semuanya, selamat tinggal.



Chaewon menghirup makanan di kotak bekal yang akan dia berikan kepada Felix setelah ia tampil nanti.

Dia terkekeh pelan sebelum mendongak menatap seorang pemuda tampan yang akan menonton acara pentas seni nanti, terutama menonton penampilan Felix dan kedua sahabatnya.

"Tuhan belum mengijinkan aku buat jatuh cinta sama laki-laki yang bener-bener aku suka ya, kak."

Pemuda itu mengusap pelan surai cokelat Chaewon. "Mungkin suatu hari nanti kamu ketemu sama jodoh kamu, Chae."

Chaewon tersenyum memperlihatkan giginya. "Makasih karena udah kasih tau aku kalau Felix adalah saudara kembar aku, Kak Minho. Aku bangga punya saudara kembar kayak dia."

Pemuda itu alias Minho tersenyum sendu, seraya terus mengusap surai cokelat Chaewon dengan lembut.

"Andai aja kamu tau kalau selama ini aku jahat sama Felix, Chae. Aku emang gak bisa dimaafin karena gak pernah mempertemukan kalian sebelum kalian menyimpan rasa kayak gini."












































Gugup? Tentu saja. Ini pertama kalinya Felix tampil di depan orang banyak. Tentu itu tidak mudah. Apalagi Minho memberitahunya kalau ia akan datang dan Chaewon akan menonton penampilan band-nya.

"Felix, lo siap?" Tanya Hyunjin yang dibalas anggukan oleh Felix. Melihat itu, Jisung naik ke atas panggung dan menyapa semua orang yang hadir.

Namun, ketika Felix dan Hyunjin naik ke atas panggung, sorakan heboh dan semangat terhenti. Mereka saling berbisik satu sama lain, membuat Felix menundukkan kepalanya.

Tapi Hyunjin tidak ingin Felix bersedih hari ini, oleh karena itu ia menunjuk seseorang. Felix pun mendongak. Betapa terkejutnya dia melihat Chaewon melompat-lompat kegirangan sambil berteriak.

"SEMANGAT KEMBARANKU! KAMU PASTI BISA, BUKTIKAN PADA MEREKA SEMUA! AKU SAYANG KAMU, LEE FELIX!"

Felix terpaku, tak percaya akan apa yang terjadi. Barusan Chaewon mengatakan kalau dia kembarannya dan menyemangatinya? Di depan orang banyak?

Untuk menjawab rasa bingung Felix, Hyunjin menunjuk seorang pemuda yang berada tak jauh dari Chaewon. Lee Minho, sepupunya.

Felix terkejut lagi. Karena Minho bersorak heboh sambil mengangkat tinggi-tinggi banner bertuliskan namanya.

Felix ingin menangis, semua keinginannya sudah terwujud hari ini. Orang yang dia sayang kini menanggapnya, bahkan tidak malu karena kondisi fisiknya.

"Halo semuanya! Hari ini gue dan kedua sahabat gue akan membawakan lagu Miley Crush yang berjudul The Climb. Saksikan kami~ FELRAYA!"

Sorakan heboh kembali terdengar. Hyunjin menepuk pundak Felix sesaat sebelum duduk di kursi untuk bermain drumnya.

Felix mengambil nafas dalam-dalam, kemudian mulai bernyanyi ketika petikan gitar dan pukulan drum mulai terdengar.

I can almost see
Aku hampir bisa melihatnya

That dream I'm dreaming but
Mimpi itu yang saya impikan tapi

There's voice inside my head saying
Ada suara di dalam kepalaku yang mengatakan

You'll never reach it
Kamu tidak akan mencapainya

Suara Felix yang merdu menghipnotis mereka. Tak disangka, seorang Lee Felix yang selalu mereka pandang rendah mempunyai bakat yang luar biasa.

Felix tersenyum sendu ketika melihat seseorang berjubah hitam berada di kerumunan orang yang menontonnya. Tak terasa air mata jatuh dari pelupuk matanya.

Dia lah sang malaikat kematian. Felix pun mengangguk dan air matanya semakin deras.

Every step I'm taking
Setiap langkah yang kujalani

Every move I make feels
Setiap gerakan yang kulakukan terasa

Lost with no direction
Hilang tanpa arah

My faith is shaking but I
Keyakinanku gemetar tapi aku

I gotta keep trying
Aku harus tetap mencoba

Mata Felix memberat, badannya melemas, keringat dingin membasahi pelipisnya. Musik terus berjalan, namun hanya dengungan keras yang semakin lama semakin keras bunyinya.

Pandangannya memburam, badannya oleng ke samping, namun dengan cepat dia mempertahankan keseimbangan tubuhnya.

Hyunjin yang berada di belakang Felix berhenti bermain drum dan segera memerintahkan Jisung untuk berhenti bermain gitar sekarang juga.

Felix gemetaran. Dengan tangannya yang gemetar, ia menaikkan posisi michrophone nya dengan senyum tulus yang terukir di bibirnya yang pucat.

"Semuanya, terima kasih karena sudah datang-"

Merasa ada yang tidak beres, Chaewon dan Minho langsung berlari, menerobos orang-orang untuk menghampiri Felix.

Begitupun dengan Hyunjin dan Jisung. Mereka berdua langsung menghampiri Felix yang pandangan matanya mulai sayu.

"Terima kasih, karena kalian saya merasakan apa itu kebahagiaan. Sekali lagi, terima kasih banyak. Selamat tinggal."

Semua orang panik. Jisung dan Hyunjin segera menghampiri Felix untuk bertanya apa yang terjadi.

Tapi sayang, Felix lebih dulu ambruk ke lantai panggung dengan deru nafas yang menghilang.

"Selamat tinggal semuanya."




The End

[i] Seven Days | Lee Felix ✓Where stories live. Discover now