10. HUKUMAN

538K 52.3K 25.1K
                                    

TEPAT pukul 16:00, acara OSPEK Universitas Andromeda hari pertama selesai. Seluruh peserta OSPEK termasuk Meisya, Nindya, Winona, Kila serta Sarah sudah dijemput ojek maupun pasangan masing-masing.

Kecuali Cheryl yang masih menunggu angkutan umum lewat di halte bus. Bukannya teman-teman Cheryl enggak mau nungguin, tapi Cheryl-nya yang enggak mau ngerepotin dan menyuruh mereka pulang duluan.

"Eh, eh, Nad! bisa kembaliin jaket ke Gio ga? Gue buru-buru nih, udah ditungguin dosen,"

"Gio yang mana?"

"Gio yang ganteng itu loh, yang belasteran Turki itu. Anak UKM Vokal. Ketinggalan tadi jaket dia di audit. Tolong balikin ke dia ya?"

Mendengar nama keramat itu, Cheryl spontan menoleh ke asal suara. Tepat di depannya, terlihat dua orang gadis yang sepertinya adalah sesama panitia OSPEK.

"Yaelah. Gue mau jajan padahal. Ya udah deh, mana sini jaketnya,"

"Nih, tolongin ya, Nad. Nanti-"

"Bi-Biar aku aja, Kak!"

Kedua gadis itu sontak menoleh kearah Cheryl.

"A-Aku lumayan deket sama Kak Gio. Kalau boleh aku aja yang ngasih jaketnya ke dia. Ehe," ucap Cheryl cepat.

Senior cantik itu menatap Cheryl tak enakan. "Beneran nih, dek?"

"Iyaa, Kak. Gapapa kok, lagian aku juga pulangnya masih lama," imbuh Cheryl.

"Ya udah, nitip jaketnya ya, Dek. Makasih lho!" kata senior tersebut seraya menyerahkan jaket almamater Gio pada Cheryl.

"Aku yang makasih, Kak." batin Cheryl senang. Tak sadar senyumnya mengembang. Kesempatan yang bagus untuk bisa memulai pembicaraan lagi dengan laki-laki itu.

Setelah sekitar 7 menitan Cheryl menyusuri seluruh area kampus, akhirnya ia menemukan sosok laki-laki berkaos putih dengan lengan terlipat dan rambut sedikit acak-acakan yang tengah berjalan menuju parkiran motor. Nafas Cheryl tercekat. Itu Gio!

"Gii!!" panggil Cheryl lantang membuat Gio refleks menoleh ke arahnya.

"Jaket kamu ketinggalan di Auditorium tadi," ucap Cheryl ketika menyerahkan jaket dengan nafas terengah-engah.

Tak menunggu lama, Gio langsung menerimanya dari Cheryl lalu menentengnya di pundak. "Oh.. Thanks,"

"Gitu doang?!" protes Cheryl membuat Gio yang hendak melenggang pergi mengurungkan niatnya dan berbalik menghadap gadis itu.

"Oh iya.. Thanks juga escargotnya. Enak," ucap Gio menambahkan. Hati Cheryl ingin meledak rasanya saking senangnya bahwa Gio tahu bahwa dirinya lah yang memberikan laki-laki itu bekal. Tapi bukan itu yang Cheryl mau.

"Kurang!!" protes Cheryl lagi.

Gio mengerenyit dalam. "Terus lo maunya apa? Gue traktirin? Gue anter pulang? Gue tanya udah makan apa belum?"

"Semuanya lah, pelit banget!!" balas Cheryl.

"Ga dulu," tolak Gio mentah-mentah membuat Cheryl naik darah seketika. Tapi untungnya gadis itu sabar. Sebisa mungkin ia mencoba untuk terbiasa dengan semua perubahan ini.

ALISTER [SELESAI✔️]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt