"Kellisa sehatkan?"

"Iya, tante. Tante juga gimana kabarnya?"

"Alhamdulillah. Tante sehat juga kok. Oh, iya tante ke dapur bentar ya! Tadi tante masak sayur, tante tinggal. Kamu ngomong aja, kalau misalnya ada perlu apa-apa." Mama Dwi tersenyum lebar, seraya pamit kembali ke dapur.

"Iya, Tante. Makasih banyak, ya!" Jawab Kellisa kemudian.

Kellisa duduk lagi, "Serius amat, Neng! Jangan tegang-teganglah! Minum dulu ini." Dia menyodorkan minuman ke arah Dwi yang sibuk mencari bahan makalah.

"Makasih ya!" Serunya, "Emang perhatian dah Kellisa ini." Dia hendak menyeruput Es Jeruknya.

"Ya, dong!" Kellisa terkekeh geli.

"Mama ngomong apaan tadi?"

"Mau balik ke dapur katanya, kalau ada yang diperluin lagi, disuruh bilang aja."

"Oh. Si Bos emang selalu nggak bisa diem ya!"

"Ya, emang. Mamamu selalu repot-repot, tiap kali kita kerja kelompok di sini."

Dwi tertawa pelan, "Halah. Bilang aja kamu seneng. Kan banyak cemilan?"

"Dwi memang tau banget deh tentang aku! Aku jadi terharu.. " Kellisa berkata dengan nada yang terdengar lucu, membuat Dwi tertawa geli.

"Ya, jelas taulah. Orang kamu temanan sama aku udah satu tahun lebih."

Kellisa tersenyum mengingat hal itu, tentu saja dia senang memiliki teman seperti Dwi. Ya, walaupun kadang-kadang dia sedikit 'aneh', tapi Dwi memang teman yang baik dan pengertian.

"Hai everybody!" Suara itu milik Tiara yang baru saja datang.

"Darimana aja kamu, Ra?" Kellisa bertanya, kemudian menatap Tiara beberapa lama. Melihat Tiara dari atas sampai bawah.

"Loh, Ra! Kamu dari jalan ke Mall?" Dwi juga ikutan bertanya, "kok modis gitu stelannya?"

Tiara hanya menyengir lebar, "Hehehe. Habis jalan bentaran sama Dhika."

"Yaelah. Jadi tadi jalan dulu sama Dika? Makanya lama di jalan?" Dwi mendengus sebal.

"Maafkan aku ya, guys!" Katanya menangkupkan kedua tangan didepan dada. "Eh.. aku bawain ini loh.. Donat." Dia mengangkat tinggi-tinggi keresek putihnya.

Kellisa melirik sekilas ke arah Dwi, "Makan enak nih! Nggak lama nih perut jadi buncit!" Kata Kellisa sambil mengusap-usap perutnya.

Dwi tertawa, kemudian merebut keresek putih di tangan Tiara. "Hush. Hush. Ntar dulu makannya. Ini loh tugas kelompok belum selesai." Kata Dwi. Lantas menaruh bungkusan itu diatas meja bundar didepannya.

"Serasa ngusir apaan kamu, Wi." Celetuk Tiara.

"Ngusir apaan coba?"

"Nyamuk kali." Tiara ikut duduk, memutar tubuhnya ke arah Kellisa yang diam sibuk membalas chat Abangnya.

"Chattingan sama siapa? Derry?" Tanya Tiara kepo, dia berusaha mengintip isi chat di ponsel Kellisa.

"Pacar posesif." Gumam Kellisa.

"Hah?"

"Eh?"

Dwi dan Tiara serempak kaget.

"Kellisa sejak kapan pacaran sama Derry?" Tanya Dwi cepat.

"Iya nih, nggak ngomong-ngomong lagi. Mana PJ-nya, Kel?" Tiara menimpali.

"Siapa yang bilang aku pacaran sama Derry?"

KellisaWhere stories live. Discover now