Trapped in a Spiral (Part 2 - End)

1.7K 231 36
                                    

Title                   : Trapped in a Spiral
Author               : seulgittarius

Author's note   :

HOLA! Aduh maaf banget ya Trapped in Spiral lanjutannya lama banget hhhh daku tuh sibuk dengan urusan real life deh sumpah ga boong :(
Sebagai gantinya tar klean atu2 aku kasih kiss deh dalam berupa emoji ehe.
DAHLA DARIPADA BANYAK CHING CHONG MENDING LANGSUNG AJA EHE

(w)ENJOY!!






(Seulgi's Point of View)


"Seulgi-ah, apa hari minggu ini kau ada waktu?"

Aku melihat ke sisi kanan ranjang sebelahku. Kulihat Wendy tengah tengkurap sambil melihat ke arahku dan memeluk bantal yang ia pakai. Semalam, kami menghadiri pesta yang diadakan oleh bos kami. Bos kami memang terkenal suka berfoya-foya dan tak jarang mengundang karyawan-karyawannya untuk ikut berpesta. Tentu saja itu sangat menguntungkan bagi kami, para karyawannya, karena disamping kami bisa minum gratis, kegiatan ini juga bisa sebagai penghilang stress sementara kami karena pekerjaan yang menurutku kurang masuk akal itu. Tentu saja semalam kami mabuk berat dan kami berdua berakhir menghabiskan sisa malam di apartemenku. Tertidur pulas.

Kulihat Wendy masih menunggu jawabanku. "Hmmm sejauh ini sih tidak ada. Kenapa? Mau mengajakku berkencan?," ejekku padanya. Tapi yang tak kusangka ia melihatku secara dalam dan serius. Wendy perlahan bangun dari posisinya dan mendekat kepadaku. Tatapan itu tak pernah ia lepaskan dariku seolah aku adalah mangsanya dan ia seorang predator yang sedang lapar.

Deg

Perasaan apa ini? Oke, aku memang gugup dengan perubahan sikap Seungwan yang seolah-olah kapan saja bisa menerkamku. Tapi entahlah, aku merasakan getaran yang berbeda kali ini. "S-s-seungwan.. Apa...apa yang kau lakukan?" titahku pelan. Wajahnya kini hanya beberapa centimeter saja dariku. Kulihat wajah mulusnya, pipinya yang gembul seperti tupai, bibirnya yang imut, dan tak lupa matanya yang besar.

"Kau... Apa kau lupa kejadian semalam?" bisiknya di telingaku yang, tentu saja, membuatku merinding.

Sial! Kenapa bisikannya membuatku merasa seperti ini? Sepertinya aku sudah gila. Tangan kanannya kini melingkar di wajah dan kepalaku, memeluknya seolah kepalaku adalah bola kesayangannya. Jemari lentiknya mengelus rambut hitamku dengan lembut.

Dengan terbata-bata aku berkata, "k-k-kejadian ap-apa yang k-kau maks-s-sud?".

Hidung Wendy kini berada di tulang pipi kananku dan mangusap-usapkannya ke area sekitar pipiku. Hidungnya benar2 halus dan lembut tanpa adanya komedo sedikitpun. Kurasakan ia mengecup pipiku seraya berkata, "Kau menciumku dengan hebat semalam, Kang Seulgi. Tidakkah kau ingat itu? Oh... Jangan kau kira aku tak tahu tentang soulmark yang ada di belahan dadamu. Menurutku itu sexy."

"B-bagaimana kau tahu?"

"Semalam"

"Huh?"

"Semalam kau muntah, bodoh! Aku terpaksa harus membersihkan semuanya! Tidak bisakah kau lihat bajumu itu sudah berbeda dari apa yang kau kenakan semalam! Aish, kau merepotkanku!" marah Wendy padaku seraya ia menggigit telingaku kencang sekali. "YYYAAHHH!!! SEUNGWAN! SAKIIITTT!! LEPASKAN!!!" tapi tetap saja Wendy menggigit telingaku. Tiba-tiba ia melepaskannya lalu berpindah ke pundakku, "grrrrr... Rasakan ini, Kang!"

Dan seperti itulah kegiatan kami sebelum akhirnya kami berdua lelah dan memutuskan untuk berhenti. Aku memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum tupai jadi-jadian itu. Bisa bisa waktuku habis hanya karena kebiasaan mandinya yang sangat lama.

The Reve Festival: A Red Velvet Fanfic CollectionWhere stories live. Discover now