"Ini tuh hanya tentang kepercayaan satu sama lain ka, gue aja sama Davit bisa ko, apalagi gue gatau Kapan Davit balik kesini lagi" ucap Dyan.

Mereka terus berbicara satu sama lain dan akhirnya mamah Dyan pun pulang dari rumah umi. Dan ternyata di depan rumah Dyan terdapat mobil box untuk pindahan dan ternyata mengantarkan boneka teddybear yang diberikan dari ka Suga sebagai hadiah ulang tahunnya.

Ternyata yang menerima itu mamahnya Dyan, karena kebetulan ia baru sampai didepan rumah. Mamah Dyan pun meminta abangnya untuk memasukkan boneka tersebut di dalam rumah.

Dyan dan ka Eva kaget karena ada yang masuk kedalam rumah dengan membawakan sebuah kotak besar.

"Pasti hadiah dari  Suga" batin Dyan sembari bengong melihat kotak besar itu.

Setelah melihat kotak besar lalu mamahnya Dyan pun masuk.

"Assalamualaikum" ucap mamah Dyan.

"Waalaikumsallam" Dyan dan ka Eva.

Dyan menatap mamahnya dengan polos karena sudah tau pasri akan di introgasi oleh mamahnya.

"Mati kau diintrogasi sama mamah lo" bisik Ka Eva seakan tahu dengan ekspresi Dyan.

Setelah itu abang yang mengantarkan barangnya izin kembali bekerja berpamitan kepada mamah Dyan.

"Kaka sini ka" ucap mamah Dyan membuat Dyan takut.

"Iya mah" ucap Dyan.

"Ini kado dari siapa besar sekali" ucap mamah Dyan.

"Dari  Suga mah" ucap Dyan.

"Suga siapa tuh, hmm ko dia mau aja sih ngasih kado sebesar ini ke kamu mamah penasaran sama orangnya" ucap mamah Dyan.

"Mana Dyan tau mah hmm kan Dyan ga minta " ucap Dyan.

"Semalem juga ulang tahunnya Dyan dirayain sama Suga ka Di kafe tau" ucap ka Eva entah dadi mana iya berasal.

"Waw dia suka kali sama kaka" ledek mamah.

" ih apaan sih mah males da " ucap Dyan.

"Keliatan kali ka kalau dia suka sama kamu" ucap mamah.

"Tapi aku ga suka sama dia, tau kan kalian kalo aku udah suka sama Davit aku yakin Davit baik buat aku dia juga udah janji bakal balik kesini buat aku" ucap Dyan lalu langsung meninggalkan mamah fan ka Eva diruang tamu.

"Yan ga gitt" ucap ka Eva yang akan mengejar Dyan tapi ditahan oleh mamah Dyan karena Dyan butuh waktu buat menenangkan dirinya.

Sementara itu Dyan pergi kekamarnya untuk menenangkan dirinya pikirannya bingung kesal dan lain lain, sementara iya sudah mencintai Davitt sejak masuk SMA.

Dyan berharap Davit memberinya kabar dengan mengirim pesan lewat WA saat ini juga karena Dyan butuh sekali teman cerita dan karena Dyan rindu sekali dengan Davit.

"Andai Davit ngirim pesan sekarang juga, kemana sih dia bikin kangen aja" gumam Dyan.

Setelah itu Dyan mendengar Adzan Zuhur dan mungkin dari pada iya menunggu yang tidak pasti mending ia mengambil air wudhu dan melaksanakannnya solat setelah solat iya pun berdoa.

"Yaallah kallau memang Davit yang terbaik buat aku maka mudahkanlah segala apapun antara kami dan kallau dia buka yang terbaik buat aku maka berilah aku arahan yaallah"

Begitulah curahan Dyan setelah solat itu sementara disebrang ada seorang lelaki yang tak pernah bolong untuk mendoakan seseorang yang ia suka ssjak lama.

Cinta Dalam Diam Where stories live. Discover now