Horiontine

BAB 17

Ketika kau telah berada di puncak maslah, itu artinya pertolongan Allah sudah sangat dekat. Dan ingat, ujian itu akan terus diberi hingga kita mati.

Crownveil kembali menjadi kota yang di mana rakyatnya tampak bahagia seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Ratu berhasil menumpahkan darah para penjahat itu, dan setelah masa iddahnya ia menikahi Hadyan yang tak pernah ia menyangkanya bahwa ibundanya mengizinkan hal tersebut. Bahkan pernikahan ini jauh lebih sederhana namun membawa banyak kebahagiaan, masa-masa sulit itu melahirkan kisah yang tak pernah mereka jumpai sebelumnya, akhirnya Swizzy menjadi seorang gadis bahagia, setelah lama ia mengeluarkan banyak air mata, menerima penderitaan bahkan mengalami pengorbanan, namun Allah memiliki rencana yang lebih indah dari balik semua itu.

Swizzy telah siap dengan sepotong kue dalam sendok untuk menyuapi Hadyan, namun setelah Hadyan membuka mulut siap untuk melahapnya, Swizzy mendaratkan sendok itu ke hidung Hadyan, sehingga krim pada kue itu menodai hidungnya.

Hadyan mengernyit mengelap krim itu dengan satu tangan lalu melihatnya. Sementara Swizzy meletakkan piring kue dan sendok itu di atas kursi pelaminan kemudian bangkit dan berlari, otomatis Hadyan mengikuti hal itu untuk mengejarnya. Mereka tergelak, Ratu berlari sembari mengangkat rok gaun pengantinnya, jadi karena itulah alasannya sulit berlari sementara Hadyan yang menggunakan celana panjang dapat degan mudah mengejar Ratu dan memeluk pinggangnya. Ratu ternganga ketika Hadyan mengangkat tubuh dan membawanya berputar. Menyadari bahwa anggota keluarga Horion hanya terdapat Ibunda Ratu, Titi, dan mantan besannya telah kembali ke istana asalnya jadi Hadyan memutuskan untuk tinggal di Horion.

Kota tersebut tetap dipimpin oleh seorang Ratu yang selalu membuat rakyatnya makmur, bahagia. Karena ia adalah seorang Ratu, jadi tak ada peluang baginya untuk merasa angkuh di hadapan Rakyat, karena bagaimana bisa rakyat akan mencintai pemimpinnya jika ia tak dapat bersikap rendah hati di hadapan rakyatnya. Di bawah kepemimpinan Ratu Swizzy memang benar-benar berbeda dari pada saat ayahnya berkuasa sebagai seorang Raja, terdapat banyak hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sesekali Swizzy, Titi dan Hadyan berkunjung ke Istana Eietopia, berjalan bersisian sembari berpelukan bahkan ia dibopong oleh Raja, dibawanya berlari menuju taman bunga yang lebih luas dari pada di Horion, bunga jasmin kembali diberikan oleh Hadyan kepada Swizzy. Mereka tampak hidup bahagia setelah berbagai masalah menimpa mereka, inilah yang disebut dengan sebuah hikmah dari banyaknya ujian hidup. Allah lebih mengetahui yang terbaik bagi hambanya, usaha mereka untuk berharap akhirnya terkabul.

Namun entah apa yang terjadi sehingga membuat Ratu tampak aneh, sungguh sang Ratu Horion berubah dari seorang yang digemari menjadi seorang Ratu yang mungkin dibenci. Mereka tidak tahu apa yang membuat Ratu mereka bertindak agak kejam. Ia menaikkan tarif pajak, sebagian warga diusir dari permukiman hanya untuk kepentingan pribadi.

Sebelumnya sempat terjadi satu hal janggal di istana, ketika Hadyan terbangun dari tidurnya ia telah mendapati tempat tidur sebelahnya kosong, itu artinya Swizzy sudah bangun. Yah, ia pikir begitu namun setelah itu ia dan semua orang hampir tak menemukannya di mana pun, bahkan Titi sepupunya juga mersakan ketidakhadiran Ratu pada hari itu.

Hingga pada keesokan harinya Hadyan mendapati Ratu tengah berdiri di balkon kamarnya yang membuatnya cukup terkejut.

"Swizzy?" ia menghampirinya. "Dari mana kau, kemarin?" ia mendapati Ratu berbalik, tampak malu, bahkan Ratu sama sekali tak menatap wajahnya.

Ratu menoleh sejenak lalu menatap ke depan. "Aku berada di sini." senyumnya merekah.

Hadyan menyipitkan mata, berpikir sejenak, kurasa tubuhnya menjadi lebih tinggi. Pikirnya. Atau hanya perasaanku saja. "Baiklah!" Hadyan menarik lengannya dan membawanya turun dari atas balkon. "Jadi, apa yang kau makan sampai tubuhmu tinggi dalam satu hari?" tanyanya sembari berjalan menapaki padang rumput.