2. Cowok mesum!

182 19 4
                                    

Hay bestie,🖐️ aku update cerita setiap hari ya, so jangan  lupa spam vote dan komen😊🙏.

Hay bestie,🖐️ aku update cerita setiap hari ya, so jangan  lupa spam vote dan komen😊🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua tangan Oca bertopang Pada ujung wastafel, menatap dirinya dari pantulan kaca. Ia menggerutu, lalu menyentuh kedua pipinya yang chubby.

Ia menghela nafas gusar, "nggak gendut, masih cantik gini," gumamnya sembari kembali membasuh wajah. Cukup lama Oca berada ditoilet itu, hingga bel tanda jam pelajaran dimulai membuyarkan semuanya.

Oca yang terburu-buru berlari begitu saja tanpa melihat sekeliling, tiba saat  dirinya berbelok untuk menuju kelas, tubuhnya menghantam dada bidang milik cowok yang entah dari mana munculnya.

Ia meringis menyentuh kening, "kalo jalan pake mata!" Ujar Oca, matanya menyipit melihat cowok yang terasa tidak asing baginya.

"Apa liat-liat?!"

Oca bergidik, baru ingat ia berhadapan dengan cowok mesum yang ia temui di UKS tadi. Matanya melotot dengan kedua tangan ia gunakan menutup mulut.
"Cowok mesum yang nawar tubuh Oca tadi pagi, mampus," batinya.

"Minggir!" Titah cowok itu dingin.

Oca menggeser tubuhnya guna memberi jalan.

Baru dua langkah cowok itu pergi, ia kembali berbalik dan menatap wajah polos Oca. "Lo, yang ganggu gue di UKS tadi kan?"

Dengan cepat Oca menjawab, "bukan!"

Cowok itu tersenyum miring,"gimana tawaran gue tadi?" Sengaja menakuti Oca.

"Kamu ngomong kaya gitu lagi, aku aduin guru kalo kamu Ngerokok di UKS!"

"Hii takut," bisik cowok itu disebelah telinga Oca.

Merinding, tentu saja Oca semakin panik. Ia berfikir bagaimana kalau tiba-tiba cowok itu menyeretnya ke toilet lalu sesuatu yang tidak ia inginkan terjadi begi saja, tidak! Oca harus kabur. Tanpa ba-bi-bu, Oca berlari meninggal cowok mesum itu membuat sang empunya malah tertawa geli melihat reaksi Oca.

Dengan nafas yang terengah-engah, Oca mendudukkan dirinya di kursi sebelah Rival. Cowok itu sudah berada ditempatnya sejak tadi, dan Oca yang baru saja datang tidak disapa sama sekali. Oh, mereka sedang perang dingin rupanya.

Selang beberapa menit guru datang, keheningan membungkus seisi kelas. Mapel fisika, kelemahan Oca sangat diuji dimapel ini, ditambah Ulangan dadakan. Biasa dirinya tinggal menyalin jawaban dari Rival, tapi kali ini cowok itu benar-benar tidak memperdulikannya.

Tidak bisa berpikir, Oca menatap raut wajah serius milik Rival. Ia terfokus melihat leher kemudian turun ke seragam Rival yang sedikit basah dan meninggalkan bercak merah keorenan akibat es teh tadi.

Norma SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang