1.

233 9 0
                                    

  Suasana sekarang ricuh dan ramai banyak orang yang sedang Menyemangati para pembalap liar, berteriak teriak dan saling membanggakan jagoan mereka tersendiri.

"Siap...1...2...3... Go." Suara seorang cewek yang sedang memegang Bendera memberi aba-aba untuk memulai balapan tersebut.

Para peserta balap liar itu sedang mempertahankan keadaan mereka agar tidak tersaingi,sampai-sampai ada yang nekat berbuat curang.
Saat di pertengahan balapan

Cietttt Brakk...

Suara motor yang terjatuh,salah satu pembalap mengalami kecelakaan akibat kecurangan peserta lain. Ya,balap liar memang banyak mengandung resiko.

"Dasar Bodoh!." Ucap seorang cowok dari salah satu peserta yang menyalip orang didepan nya.

Garis Finish pun mulai dekat,tinggal beberapa peserta yang masih bertahan.
Suara motor muali terdengar
Suara ricuh dan ramai terdengar kembali.

"Ayoo... Ayooo... Si Cogan mesti menang yesss."

"Gaak,yang bakal menang si anak elang!."

"Ga mungkin lah,mesti yang menang ya tetep si Aslan juara balapan bertahan,dia juga tampan lagi kek Dewa Yunani,ahhh jadi meleleh."

"Iya tuh bener kata dia. Aslan tetap nomor satu."

Cewek-cewek tersebut saling mensuport dan membanggakan jagoan mereka. Dan sampai-sampai ada yg berantem gara-gara perseteruan itu.

Ya,detik-detik kemenangan direbut oleh.

"Yaaay... Aslan menang,tuh kan bener apa kata gue dia yang bakal menang." Dengan logat sombong cewek itu mendekati Aslan.

Ya, Aslan. Aslan Raja Oceanic nama yang sangat unik seorang cowok yang angkuh dingin dan kejam namun memiliki paras tampan bak Dewa Yunani.
Berbaur dengan anak-anak brandal namun tetap menjaga Martabat Keluarganya,dia cukup pintar dan licik.

"Shhittt...Dasar Aslan,gue udah susah-susah main curang masih aja dikalahin ama dia,dasar kurang ajar."

Reyano Vino, anak yang sering dipanggil dengan sebutan Anak Elang,kenapa? Ya,mungkin karena dia membentuk Geng Elang dan menjadi Leadernya,makanya disebut sebagai "Anak Elang". Tetapi bisa dipanggil dengan sebutan Rey. Musuh Aslan,menginginkan apa yang dimiliki Aslan dan pendendam.

"Hai,Aslan. Selamat ya".Seorang cewek mengucapkan selamat kepada Aslan,namnya Vania. Dia penggemar berat Aslan,dengan senyuman kepercayadirian,Vania menjabat tangan Aslan.

Tanpa basa-basi Aslan mengempis tangan Vania.

"Sorry,gue sibuk". Dengan tatap dingin dia pun pergi meninggalkan vania sendiri disitu.

"Iiihhhh....Paan sih,sombong banget. Sebel dehh iihhh...". Vania dibuat kesal dengan prilaku Aslan,namun dia tetap teguh pendirian menjadi fans nya Aslan.

Dasar gadis bodoh.

"Yooo...Jagoan kita dateng juga,selamat Broo".Ucap teman Aslan,sembari memeluk memberi selamat.
Lucas Alfeus,namanya. Memiliki keturunan darah Indo. Teman baik Aslan cukup tampan.

Teman-teman,Aslan juga memberikan selamat.

"Thanks,buat kalean semua yang tetap setia mendukung gue".Ucap Aslan membalas ucapan selamat dari temannya.

"ASLAN!". Teriak Rey memasuki camp balap Aslan,dengan penuh amarah dia mendekati Aslan.

"Woiii,Ada apa huh!?". Balas Lucas dengan emosi.

"Heyy,Lucas sante aja Friend. Orang kayak dia biar gue aja yang ngadepin,huh". Aslan menyuruh Lucas untuk mundur.

"Mau apa lo datang kesini?. Dasar anak-anak suka buat curang,gak Gentel,huh!". Sindiran Aslan untuk Rey.

"Tutup mulut lo! Gw mau bilang jangan ambil kepunyaan gue".Jelas Rey emosi

"Apa?gue gasalah denger huh? Kepunyaan lo yang mana,Rey?adanya lo yang buat curang. Main itu yang sportif dong gak kayak gitu. Dasar lo emang ga Gentel. Mending lo pergi dari sini,daripada muka lo dibuat lecet gara-gara emosi gue,Ngerti?". Aslan mengucapkan dengan penuh kesantaian.

Dengan rasa emosi campur kemaluan,Rey pergi meninggalkan Aslan dan teman-temannya.

"Awas lo,Slan!". Ancam Rey kepada Aslan.

Namun bagi Aslan itu hanya masa bodoh,ucapan Rey tak pernah diambil hati oleh nya. Dia selalu menghadapi dengan penuh keSantuy-an.

"Ehhh,Slan. Btw makan-makan dong. Lo kan menang lagi,hehehhe". Ledek Lucas.

"Iya,gue ngerti apa yang kalian mau. Tuh ada uang di loker, cukup lah buat kalian makan-makan ke Lestoran atau Cafe. Gue gabisa ikut, ada keperluan soalnya. Gue cabut dulu gaes". Setelah Aslan memberi uang kepada Lucas, ia pun bersiap-siap untuk pulang.

"Haduhh,sayang lo gabisa ikut. Yaudah deh gapapa, Thanks money nya,Slan". Ucap Lucas senang.

"Yoik".Jawab Aslan sembari menyalakan mesin motornya.

***

Sorry pendek!
Lanjut...

'Story by: Indah Ayu S.'

KNOCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang