“Astaga, maap Juu!” teriak Jaemin mengejar Minju yang menjauh darinya. Minju kabur gitu aja karena malu banget wajahnya udah jadi kepiting rebus.
Tapi Minju berhenti berlari secara mendadak saat matanya bertemu dengan sosok Baejin di ujung trotoar dengan wajah seriusnya.
Dari belakang Jaemin tersenyum melihat Minju, “Minju udahan ya, makan yuk?” kata Jaemin memegang pundak gadis itu sambil terengah-engah.
“Jangan melamun, udah yuk ke sana” ajak Jaemin, tapi Minju tidak meresponnya. Gadis itu menganggkat jarinya dan menunjuk ke arah Baejin berada.
Jaemin mendengus kasar melihatnya, jangan sampai moment special dan menyenangkan bersama Minju hari ini kandas. Dengan cepat Jaemin meraih tangan Minju menggenggamnya dan pergi membawa gadis itu menjauh dari lokasi.
“Pelan-pelan Jaem, kenapa sih?” kesal Minju melihat tingkah Jaemin yang aneh.
“Katanya mau makan, aku ajak kamu ke cafe yang bagus disini” jawab Jaemin tenang dan tersenyum lembut kearah Minju.
Minju mengangguk, ia berusaha melupakan apa yang telah ia lihat tadi, bahwa sahabatnya Baejin jalan dengan Yujin. Pikirannya sedikit kacau sekarang.
Sesampainya di cafe nct*zone,
Jaemin dan Minju duduk disalah satu meja kosong yang sudah dipenuhi dengan dekorasi yang indah dan berkilauan.
Minju sangat kagum melihatnya, cafe yang ia kunjungi ini melebihi ekspetasinya. Rasanya adalah mimpi jika semua ini disiapkan oleh Jaemin.
“Suka gak?” tanya Jaemin.
Minju mengangguk antusias, “Suka banget, bagus ih. Kenapa gak dari dulu ajak aku kesini?”
“Waktunya belum tepat”
“Gini dong senyum terus, sampai orang lain yang liat kamu jadi minder” puji Jaemin sedikit berlebihan. Ia juga memberikan bunga mawar kepada Minju.
Minju rasanya mau lompat dari lantai 12 kalo Jaemin udah kaya gini, baper kuadrat pasti. Walaupun Jaemin presidentnya bucin, tapi pemuda itu tidak seromantis itu.
Dan ya, sebenarnya Jaemin menyiapkan semuanya secara dadakan. Kakak sepupunya yang membantu segalanya. Dan juga hari ini Jaemin berniat untuk meresmikan hubungannya dengan Minju.
“Ju, ada yang mau aku bicarakan” ucap Jaemin gugup setengah mati. Rasanya lebih gugup nyatain perasaan daripada ujian sekolah.
“Iya, kenapa Jaem?” Minju menoleh kearah Jaemin dengan wajah seriusnya.
“Sebenarnya aku—”
“Hmm itu, aku—”
Minju menyernyit heran melihat Jaemin, perasaan dia gak pernah gagap kalo ngomong. Udah gitu mukanya serius banget kaya mau ngerjain soal UN.
“Mau ngomong apa?” Minju jadi penasaran sama pembicaraan Jaemin.
“Ayo cepet, aku kepo nih. Jaemin aneh banget ih” kesal Minju melihat Jaemin menarik dan membuang nafasnya berkali-kali. Kemudian menunjukkan gesture berdoa.
Oke, jantung Jaemin sudah kembali normal. Ia berniat melanjutkan perkataannya.
“Minju, sebenarnya aku—”
“Iya kenapa?” tanya Minju berusaha menahan amarahnya. Nyebelin banget Jaemin, heran.
“Aku kebelet boker”
“JAEMIN NYESELIIN!”
Jaemin pergi meninggalkan Minju yang sudah misah-misuh tidak jelas. Ia berlari ke toilet untuk menemui Jaehyun yang sedari tadi gemas melihat tingkah Jaemin.
“Bego banget lo” umpat Jaehyun melihat tingkah konyol Jaemin sambil memukul lengannya keras hingga sang empu mengaduh kesakitan.
Kalo bukan sepupunya udah dia maki-maki pasti, untung sabar. Jadi disini tuh yang pabo Jaehyun atau Jaemin?
☀️
“Kak Minjuu”
Barusan Yujin manggil Minju dari luar cafe dan bergegas menyusulnya. Sementara Baejin hanya menunggunya di depan cafe.
“Eh Yu-jin sendirian?” tanya Minju ragu, ia sedikit kesal karena bertemu dengan gadis itu lagi.
“Yujin sen—”
“Baejin?”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.