03:42

40 4 6
                                    

"Heathrow, we're landing in thirty minutes." Suara pilot terdengar dari speaker headphone. Aku yang mendengar itu, segera menegakkan sandaran kursi, membuka jendela, dan merapikan makanan agar mejanya bisa kulipat. Tidak lama kemudian, roda pesawat sudah menggesek landasan udara bandara Heathrow. Resmi sudah kami menjejakkan kaki di London! Kami semua langsung berbinar. Semua penat yang bersarang di mata dan kepala seketika sirna.

"Welcome to London! Kepada para penumpang, waktu London menunjukkan pukul setengah empat pagi. Waktu London lebih lambat 6 jam dari Jakarta. Terimkasih atas kepercayaannya untuk terbang bersama kami! Sampai jumpa di penerbangan berikutnya!" salah seorang Pramugari mengucapkannya melalui speaker.

Aku langsung mengambil koper kabin, dan tas backpackku. Setelah menunggu lima menit, akhirnya garbarata sudah disambungkan ke pintu pesawat. Aku langsung melangkahkan kaki keluar dari pesawat, mencari Arrival. Beruntung saat aku sudah tiba di bagian imigrasi, antriannya masih terbilang sedikit. Hanya ada tiga orang dibarisanku, sedagkan di barisan-barisan lainnya sudah ada banyak orang. Alhamdulillah proses imigrasi berjalan dengan lancar, dengan hati yang gembira aku bawa kakiku menuju pengambilan bagasi (baggage claim). Ternyata belum ada yang keluar bagasinya, aku memutuskan untuk membuka handphone, mengkoneksikannya dengan Wi-Fi bandara dan WA orangtuaku, Lan dan Caca.
"Alhamdulillah, Bu, Yah, kakak sudah landing di bandara Heathrow." Beritahuku pada orangtuaku, yang sepertinya sedang meeting. Karena last seen pukul 08:39.
"Gengs, alhamdulillah aku udah landing di bandara Heathrow!" aku segera mengirim pesan di grup.
"Alhamdulillah, ini aku juga udah diluar," balas Lan.

Karena asyik WA-an, aku sampai tidak sadar, satu persatu bagasi sudah keluar. Aku langsung mengambil koperku. Aku memang tidak membawa banyak. Hanya 1 koper besar ( 1 back pack dan 1 sling bag yang sudah kumasukkan didalamnya), 1 koper cabin serta 1 backpack yang kugunakan ini, makanya aku langsung menggelandang dua koper ini keluar dari Bandara Heathrow dari mencari tempat ngopi. Aku yakin Lan sedag mengopi di tempat yang tidak terlalu ramai dan café kecil. Ternyata benar dugaanku, dia sedang duduk disalah satu café yang sedang sepi dan jauh dari pintu keluar.
"Do you want to order something else miss?" Tanyaku dari arah Belakang punggung Lan. 

"Ehm, satu macchiato and chocolate fudge please.." Jawabnya dengan nada serius. 

"Buat siapa sih, mesenin Macchiato segala, mau ntraktir yaa?" Aku segera mengejutkannya. 

"HAH?" Lan terbelalak. Entah tidak percaya atau kaget. 

Aku meninggalkan Lan yang masih terbelalak untuk memesan Macchiato dan duduk di seberang Ulan. 

"Eh, gimana, apartemennya dimana? Jauh gak?" aku membombardir Lan dengan pertanyaan-pertanyaan. 

"Kamu tuh, jadi orang masih aja suka ngagetin... lumayan jauh." Omel Lan kepadaku. 

"Hah, berapa lama lan naik taxi?" Aku penasaran banget. 

"Ya, 20 menitan lah.." Jawabnya. 

"Lo bilang 20 menit lama? Ya hello, pakabar Jakarta yang muacetnya minta ampun buukk?" 

"Ya disini itu termasuk lama, Farra Sasikirana Pranadipta sayaangg..." 

"Yeu, si Bambang. Kan aku masih ngebanding sama Jakarta sis.." aku langsung mengerti.

Setelah menghabiskan kopi dan kue, kita segera  memanggil taxi. Karena jalanan kosong, perjalanan dari Bandara Heathrow menuju SACO apartment hanya memakan waktu 15 menit. Setelah tiba di tujuan, aku mengangkat koperku dan menggeretnya. Karena Ulan sudah membeli Apartment tersebut, jadi aku gak perlu check-in lagi. Kami langsung naik ke lantai 17 menggunakan lift. Didalamnya ada 3 kamar, 1 kamar mandi dan dapur yang besar untuk seukuran Apartment. Ulan menunjukkan kamarku yang terletak tak jauh dari balkon. Jadi aku bisa melihat pemandangan indah jantung kota London. Dengan cekatan aku memasukkan baju-bajuku ke lemari yang sudah disediakan. Memasukkan baju ke lemari hanya memerlukan 15 menit. Aku langsung menata kamar, menaruh koper dan menggantungkan tas-tasku.

"Lan, kamu nggak tidur?" tanyaku pada Lan. 

"Enggak ngantuk, kamu sendiri?" jawab Lan dengan tatapan yang masih tertuju pada TV. 

"Enggak, gak tau gak ngantuk wei." Balasku pada Lan. 

Akupun duduk disamping Lan, sambil ikut menonton. 
"Besok, mau sarapan apa?" tanya Lan. 

"Aku mah apa aja, asal........." jawabku. 

"Asal gak sayur dan buah."sahut Lan memotong kalimatku yang belum selesai. 

"Eheehehe, nah, itu tau lan.." 

"Tau lah, kan kamu beli gado-gado aja minta gak pake sayur." Ulan tertawa.
Akhirnya kami berbincang-bincang. Eh, gak taunya aku justru ketiduran di sofa hingga pagi.

—thank you for reading
Author

UkeireWhere stories live. Discover now