2

2.8K 220 16
                                    

WARNING TYPO BERTEBARAN

**

Aroma rerumputan menusuk indra penciuman sang kaisar Agung, alas tidur berbulu menghangatkan tubuh sasuke, perlahan mata hitam menyorot ke arah langit. Daun rerimbun tertiup hembusan angin yang lembut menyejukkan, segera sasuke terbangun dari tidurnya.

Disekelilingnya hanya terdapat hamparan pohon pinus dan dedaunan serta sebuah danau yang berkilauan seperti permata yang bersinar.

Punggung putih terpampang di pinggir danau itu, rambut kuning terpancar terang, air yang mengalir disetiap inci tubuh mulus itu mengalihkan seluruh alam semesta tak terkecuali Sang Raja Agung. Seperti sebuah sihir yang menyihir Sasuke, matanya tidak dapat terlepas dari setiap gerakan yang menaikkan libidonya. Kini mata bertemu mata, bulu mata panjang nan lentik terpadu indah dengan bola mata biru, sebiru warna langit, hidung yang mancung serta bibir merona seperti buah plum membuat sasuke lupa akan akal sehatnya sendiri.

"Naru memberi hormat untuk yang Mulia." setelah mengenakan setelan baju berwarna putih dengan corak ular berwarna oranye, pria tersebut menunduk hormat. Sasuke tersadar dan membawa kewibawaannya kembali.

" Kuterima salam hormatmu, sekarang bangun dan perkenalkan dirimu." sasuke duduk dengan tenang menatap pria bernama Naruto tersebut.

"terima kasih Yang Mulia, saya berasal dari klan Namikaze, dan nama saya Naruto." mata pria rupawan itu sama sekali tidak berani menatap sang Raja Agung. Sasuke terus menerus menatap pria yang menunduk hormat setengah badan, wajahnya terlihat sangat familiar. Seberapa pun dia berpikir tapi selalu tidak bisa mengingat apapun.

"Ini dimana? Kemana semua rombongan kerajaan?" kini sasuke baru benar benar tersadar, dia telah terpisah dengan para prajurit.

"mohon ampuni hamba yang Mulia!!" naruto seketika bersujud dihadapan sasuke, membuat sang Raja Agung bingung dengan apa yang terjadi.

"katakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana bisa aku berada disini?" sasuke bangkit dari duduknya dan mulai kembali menatap sekitar. Hutan rimbun ini bagaikan gambaran dari taman surga dilangit.

"sebenarnya kemarin, kakak hamba telah salah menyandera orang. Dia mengira bahwa Yang Mulia adalah seorang pangeran dari wilayah gurun pasir. Mohon ampuni hamba dan kakak hamba." sasuke berpaling menatap pria yang bersujud dengan tubuh bergetar, rambut yang belum kering nampak membasahi baju yang tipis hingga menampilkan punggung indah itu lagi.

"bangunlah, tidak apa apa. Kau telah ku ampuni begitu juga kakakmu." sasuke melepaskan jubah tidur berbulunya dan meletakkan di pundak naruto.

"hawa disini sedikit dingin, kau baru selesai membersihkan diri ditambah baju yang kau kenakan tipis, tidak baik untuk kesehatan seseorang." Sasuke memapah naruto untuk berdiri kemudian duduk disamping sebuah pohon besar.

"apa kau tinggal disekitaran sini?" sasuke kembali bertanya, rasa penasaran terus tertanam di pikirannya. Paras yang indah, melebihi keindahan paras permaisurinya sendiri.

"benar yang Mulia, hamba tinggal didaerah sekitaran sini. Hamba kemari mencari beberapa tanaman herbal untuk membuat beberapa pil obat obatan." sasuke bingung, disini banyak sekali hutan pinus dan pohon besar, bagaimana bisa dia membuat sebuah tempat berteduh ditempat seperti ini, ditambah lagi hutan adalah salah satu wilayah para siluman, sangatlah berbahaya bagi seseorang untuk singgah lama ditempat sunyi seperti ini.

"naru, hutan sangatlah tidak cocok untuk dihuni manusia, ini adalah salah satu wilayah para Raja siluman berkuasa. Sebaiknya kau dan kakakmu ikut aku ke kerajaan konoha."

"itu.." Naruto bingung harus berkata apa. Disini memang tempatnya asal dia dilahirkan, dan lebih menyedihkan lagi dia memang seorang siluman berilmu tinggi.

失道  (I FOUND YOU) [BL]Where stories live. Discover now