1. Nerdy

8 1 2
                                    

"Cium kaki gua sekarang!!" teriak Jessy pada gadis yang sedang berlutut di hadapannya sekarang.

Semua warga kelas hanya bisa menyaksikan kejadian itu. Tak ada satu pun yang berani melerai atau membela gadis yang sedang berlutut itu.

"Ayolah ... Jangan buang-buang waktu, please ..." ujar Olla-- teman satu geng Jessy.

Cia dan Elsa yang juga satu geng dengan Jessy itu tertawa lepas bisa melihat Nessie-- gadis yang sedang berlutut itu terpuruk.

"Mau kalian apa, sih?" tanya Nessie pelan, bahkan hampir tak terdengar.

"Lu pake nanya lagi, ya jelas karena lu nerd lah," ucap Elsa.

"Dan lu juga pantes diginiin!" sahut Olla.

"Nessie! Nessie! Kamu ngelamunin apa, sih?" Netta melambai-lambaikan tangannya di depan muka Nessie.

Hah?! Ngelamun? Kenapa aku mikirin kejadian itu lagi, sih, batin Nessie.

"E-enggak, kok, kak. Nessie cuma kepikiran kalo Nessie bakal punya temen nggak, ya, kalo Nessie sekolah di sekolah baru," ucap Nessie.

"Pastilah! why not?! Secara gituloh, adek kakak, kan, cantik, pinter, ceria, pandai bergaul, siapa, sih, yang gak mau temenan sama kamu."

Nessie mengangguk. Nessie masih meragukan dirinya untuk beradaptasi di lingkungan lain.

Gadis berambut pendek ini ingin memulai kehidupan baru. Dia tidak ingin lagi dipanggil dengan sebutan "Nerdy". Dia ingin hidup tenang, ia tak ingin kehidupan kelamnya terulang kembali.

"Kakak tahu semua yang kamu alami selama ini, kakak tak ingin kamu terus-menerus stress karena mereka."

***

Thanks for reading!!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 28, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Nerdy NessieWhere stories live. Discover now