09. Lust or Love [19+]

Mulai dari awal
                                    

"Maaf? Aku tidak mabuk, aku bahkan masih ingat dengan jelas apa-apa saja yang ku lihat semalam."

Gia mengalihkan tatapanya pada pria disebelahnya, gadis ini menatap penuh arti seakan mengatakan bahwa dirinya tahu perbuatan mesum Jey didalam kamar mandi.

"Seperti yang kukatakan tadi Gia, kau bisa percaya pada Tobi. Dia akan menjawab semua pertanyaan yang ada dikepalamu saat ini."

Ucapan Rafael memisahkan kedua pasang mata yang tadinya mengunci diantara Jey dan Gia. Lelaki ini berhasil membuat Jey mengalihkan fokusnya pada Rafael.

"Dalam waktu dekat Araqiel akan datang. Jaga wanitamu baik-baik atau anak ingusan itu akan merebut Gia darimu. Aku pergi dulu."

Rafael beranjak dari duduknya dan meninggalkan Jey bersama Gia dimeja makan. Suasana menjadi hening dan kaku sepeninggal Rafael. Sudah terdapat list panjang pertanyaan untuk Jey didalam otak Gia. Gadis ini masih meragu untuk menanyakanya pada pria yang nampak santai menyantap sarapanya tersebut. Namun akhirnya gadis ini mulai memberanikan diri untuk bertanya.

"Pemuda semalam siapamu, Jey?"

"Bukan siapa-siapa, anggap kau tidak pernah melihatnya."

"Kau membuatku bingung. Apa tujuanmu dengan tetap menahanku?" Gia menatap tajam pada Jey yang tidak sedikitpun melirikan matanya.

"Aku tidak pernah menahanmu. Jika kau keberatan dengan semua itu, kau bisa pergi."

"Jika saja ada orang lain yang mau membeli tubuhku maka aku—"

Jey meletakan garpu dan pisau makan ditanganya dengan keras, suara dentingan yang ditimbulkan membuat Gia tersentak. Suara Gia tersekat seketika, lelaki ini nampak terganggu dan Gia menyesal telah menantang amarah lelaki disebelahnya.

"Apa masalahmu sebenarnya? Seharusnya kau bersyukur karena secara financial kau jauh lebih baik tanpa harus menjual tubuhmu. Apa kau menyukaiku?"

"Kau memiliki perasaan padaku?" Jey kembali bertanya.

Gia menunduk sementara Jey menatapnya tajam. Gadis ini tidak dapat menjawab pertanyaan sederhana yang bahkan sebelumnya telah Moonlight tanyakan padanya. Jey menghembuskan nafas kasar karena Gia tidak kunjung menjawab pertanyaanya. Lelaki ini bangkit lalu pergi meninggalkan Gia tanpa sepatah kata pun.

"Aku hanya tidak suka kau bersama dengan orang lain selain aku." Gia bergumam setelah Jey pergi meninggalkanya.


Konsentrasi Jey pecah, semua pertemuan dan rapat yang ia hadiri berantakan. Tidak ada yang berjalan lancar. Dibenaknya hanya berputar-putar nama seorang Gianna. Amarahnya yang telah dipancing oleh Gia pagi ini membuatnya lapar.

Pukul dua belas malam, dan dahaganya tidak lagi dapat dia tahan. Sepertinya malam ini dia tidak bisa pulang dan bertemu dengan Gia, atau gadis ini akan berakhir menjadi santapan tengah malamnya. Jey memutuskan untuk mengunjungi sebuah club malam yang berjarak beberapa blok dari kantornya. Pria ini mengedarkan pandanganya untuk mencari mangsanya malam ini.

Lelaki ini hanya duduk disebuah ruang VIP dan beberapa wanita jalang sudah menghampirinya. Jey mengamati mereka satu per satu hingga menemukan yang sedang dicarinya. Pria ini menarik seorang wanita bergaun mini dan nerawang. Ada sesuatu yang menarik dari wanita ini.

Tanpa peringatan berarti, Jey mendaratkan sebuah ciuman dibibir wanita tersebut. Hanya sebuah ciuman singkat, tapi dapat membuat sang wanita menggeliat panas seperti baru saja dicekoki obat perangsang dengan dosis tinggi. Dia mendesah dan mengerang bahkan ketika Jey sudah tidak lagi menciumnya atau melakukan apapun. Tatapan intens yang Jey berikan pada sang wanita membuatnya semakin menggila. Jey membiarkan wanita tersebut menggeranyanginya meskipun lelaki ini seperti nampak tidak terpengaruh.

The Devil Obsession [ COMPLETE ✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang