" Zahrah "
Panggil anna sambil menuju kearahnya . Gadis berdarah arab itu tak menanggapi panggilan temanya . Anna menepuk bahu kananya .
" Apa itu yang kau harapkan ? Persahabatanmu dan vanya berantakan ? "
Zahra menundukkan kepalanya . Ujung sudut bibirnya sedikit melekung tersenyum . Ia melepas selang infus ditanganya dan beranjak keluar ruangan tersebut . Anna menarik lengan zahrah .
PLAKK
Zahrah menepis tangan anna keras . Ia melanjutkan langkahnya keluar ruangan tersebut.
. . .
Zahrah menyembunyikan dirinya dibalik pohon besar di belakang kursi panjang yang diduduki oleh vanya ." Apa yang harus kulakukan ? Aku tidak salah . Bukanya dia yang harus meminta maaf ?
Tidak . Mungkin aku terlalu kasar padanya "Zahrah melangkahkan kakinya , langkahnya terhenti . Laki laki tinggi semampai itu menata tajam padanya .
" Apa kau yang membuatnya seperti ini ? "
Zahrah diam dan menundukkan kepalanya .
Sambil menahan air matanya yang sebentar lagi akan tumpah ." Tidak usah menangis . Tidak ada gunanya .
Selesaikan masalahmu baik baik . Aku tidak ingin melihat adikku menangis "Air mata zahrah tumpah . Muhammad memandang zahrah datar . Ia merangkul zahra menjauh dari tempat vanya .
. . .
" Minumlah "Ucap muhammad sambil menyodorkan sebotol air minum yang dari tadi ia pegang .
Zahrah segera menerima botol tersebut dan meminumnya ." Terima kasih kak "
Ucap zahra yang sudah agak tenang setelah menangis . Muhammad mengusap lembut kepala adiknya .
" Bisa kau janji pada kakak ? "
Zahra mengedipkan matanya terkejut
" Janji apa kak ? "
Sambil menatap adiknya , muhammad mengucapkan sebuah kalimat tanpa bersuara . Zahrah sedikit mengerutkan
" Apa yang kakak ucapkan ? "
Muhammad tersenyum .
" Suatu saat nanti . Kau akan tahu maksud ucapan tadi . Kakak pergi dulu "
Muhammad berdiri dan melangkahkan kakinya menuju zafran yang sedari tadi menunggunya .
" Dasar aneh "
Ucap zahra menggelengkan kepalanya menatap kepergian kakaknya
. . .
Angin malam berhembus . Dingin dan sejuk . Namun tak berpengaruh pada gadis berdarah arab tersebut .
Zahra memeluk qur'an hafalanya . Wajahnya mengadah ke langit menatap gemerlap bintang di langit malam . Bulan penuh yang bersinar terang di hadapanya perlahan tertutup awan . Ia menutup pelupuk matanya . Perlahan ia membuka matanya . Bulan tersebut sudah hilang . Entah kenapa membuat gadis tersebut tampak sedih ." Zahrah .... "
Panggil aisyah yang sudah berdiri disamping zahrah
Zahrah hanya meliriknya , pandanganya masih tertuju pada bulan yang menghilang tertutup awan .
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Dia
Romancelife is not always what we want it to be. various problems arise from various directions hitting the soul, and moving the heart. but I believe God gave it all because I was able to deal with it. By : zvezdaluna