03

27 14 0
                                    

Pukul menunjukkan jam 03.00 Pagi.zahra terusik oleh sesuatu yang membuat tidurnya terganggu. Samar samar ia melihat ada yang berjalan keluar dari kamar.ia segera mengucek matanya lalu berjalan ke kamar mandi bawah untuk wudhu.
10 menit kemudian. Ia keluar dan melihat aisyah dan vanya. Zahra tersenyum dan berjalan ingin menghampiri keduanya.

BRUKK

zahra menahan tawa melihat sahabatnya saling tumpang tindih karena terjatuh.ia segera mempercepat langkahnya menyusul kedua sahabatnya. Belum sampai ke tujuanya, sepasang telapak tangan mendarat di kedua bahunya. Zahra tersentak , tanpa berbalik ia memejamkan matanya
" Asraghfirulloh...ya Allah..selamatkan aku dari kejahatan makhluqmu. A'udzubillahi minasysyathonirrojim"
" Oi...ngapain kamu ra. Disangka aku setan apa" Ucap anna yang sudah berada didepan zahra. Gadis berwajah kearaban itu langsung membuka matanya." Anna..." Ucapnya dengan ekspresi entah takut? Atau terkejut?.
Anna tersenyum, giginya yang rapih dan putih membuat wajahnya tambah cantik
" Dasar penakut. Lagian ngapain kamu disini sendirian?" Anna merangkul bahu zahra sambil menatapnya.
" A..aku..habis dari kamar mandi" Jawab zahra tidak ingin anna tau kalau sebenarnya ia ingin menyusul sahabat sahabatnya tadi.
Anna menarik pelan dagu lancip zahra
" Kamu tidak usah berbohong. Aku lihat tadi sahabatmu lagi sama pasanganya itu. Aku ingin menyapa mereka , tapi kalau dipikir pikir, seharusnya aku cukup menonton dan mengumpulkan bukti untuk berita"
Zahra mengerutkan keningnya sedikit.
" Maksud kamu apa ann..jangan bilang kamu berpikir yang aneh aneh tentang mereka"
Anna berjalan maju sedikit membelakangi zahra.dengan tatapan mengerikan seperti iblis , ia melirik tajam kearah gadis dibelakangnya.
" Lihat saja apa yang akan terjadi besok" Anna segera pergi menghilang ditengah lorong yang sangat gelap.
"Kenapa perasaanku tidak enak? Aku..aku merasa ada sesuatu yang direncanakan anna.tapi kenapa dia harus memberitahuku. "
Zahra menggeleng gelengkan kepalanya
" Astaghfirullaah..aku tidak boleh suudzon"
Zahra mempercepat langkahnya menuju kamar. Ia menelusuri setiap sudut lorong gelap yang ia sedang lewati.
Ia segera menuju ranjang tidurnya setelah sampai dikamar. Ia menyelimuti tubuhnya dengan selimut mickey mouse miliknya. Bayangan wajah menyeramkan anna membuat pikiranya terganggu." Kenapa harus takut sih? Dia manusia. Tapi kenapa mukanya nyeremin? Ya allah. Aku takut" Setelah beberapa detik berusaha untuk tidur, akhirnya ia tertidur pulas tanpa sengaja.

. . .

Zahra berusaha membuka pelupuk matanya yang terasa berat. Terdengar lantunan adzan shubuh sedang dikumandangkan. Laila yang memang lagi tugas berjaga mendekati zahra yang setengah sadar.ia menoel pipi zahra
" Zahrah. Cepet bangun, jadwal kamu imamah sholat kan hari ini. Ayo cepet"
Laila menarik tubuh zahra untuk didudukkan.
" Maa shaa Allah. Kamu habis begadang apa semalaman sampe susah bangun gini"
Zahra tersenyum dan membuka matanya . Ia segera berwudhu dan mengimami sholat.
Hari ini jum' at.hari yang paling dinanti nanti oleh semua santri karena libur .
Zahra berjalan sambil sesekali memperbaiki jilbab perseginya yang mencang mencong kesana kemari." Kenapa aku harus bersikap ketus padanya?astaghfirullah. Ampuni dosa hamba ya robb karena telah menyakiti hati hambamu yang lain".langkahnya terhenti saat melihat vanya dan dua laki laki yang sedang berdebat.
" Apa yang dia lakukan disana? Tidak..aku tidak boleh kesana. Aku belum minta maaf padanya. Aku menonton saja dan menunggunya kekelas"
" Mba lala..." Teriak intan, adik kandung zahra.
Zahra mengusap matanya sambil mengucap ta'awudz dan basmalah. " Mba lala. Ini intan, bukan setan. Kok di bacain taawudz?" Zahra mendekati adik satutunya tersebut." Kesini sama siapa intan? Mama sama papa tidak ikut?" Intan menggeleng. " Intan bareng sama mas muhammad dan mas kutub, intan mau main sama mba zahra. Boleh?".
Aku mengangguk dan tersenyum melihat pipinya yang bulat dipadu gigi kelincinya.
" Yang anterin sampe ke mba zahra siapa?"
Jari mungil dan gemuk intan menunjuk ke arah seseorang yang sedang bersandar ditembok tidak jauh darinya.
" Anna? "

Anna tersenyum namun hanya sebelah. Ia mendekati adik zahrah.

" Anak manis . Mau main sama kakak? "

Sambil menyunggingkan senyumanya, intan mengangaggukkan kepalanya . Ia berbalik pada zahra meminta izin .

" Kamu beneran mau main sama kakak ini? Kamu kan gak suka main sama perempuan selain kak lala?"

Intan Menggeleng dan tersenyum lagi.

" Aku suka bermain sama kakak yang cantik dan pintar. Kakak ini teman kakak kan?"
Anna melirik tajam zahra dan menyunggingkan senyuman liciknya lagi.
" Nama kakak ghania al munawwaroh..panggil saja kak anna"
Ia tersenyum lalu berjongkok untuk membelai lembut kepala . Yang berbalut jilbab hitam. Anna berdiri dan menatap zahrah. Lagi lagi ia memperlihatkan senyuman liciknya.
" Aku mau kekelas , jangan lupa kesana. Disana ada vanya dan aisyah."
Anna berbalik sambil menggandeng tangan mungil intan
Wajah zahrah memerah , ia mengepalkan kedua tanganya dan menuju kekelas yang anna maksud tadi.

. . .


" Aky membencimu zahra...aku membencimu.."
Kata kata vanya barusan terus menerus terulang di pikiran zahrah . Ia menundukkan kepalanya lalu mendekati aisyah.
" Ada apa aisyah ? Apa aku membuat kesalahan? "

BHUGGGH

Zahra terpelanting ke belakang , Hidungnya mengeluarkan darah segar. Sudut birbirnya sedikit luka.
Zahra segera bangkit dan mendekati aisyah yang sudah siap melayangkan tinjunya pada zahrah lagi.

CUKUUUUP...

mereka berdua sontak membalikkan badan.
" Anna ? " Ucap aisyah dan zahrah berbarengan. Anna menatap tajam aisyah dan zahra. Ia mendekati aisyah " Kenapa kau memukulnya ? Apa kau pikir kau pantas melakukanya? " Zahrah menunduk , ia sudah tidak tahan dengan sakit kepalanya yang tiba tiba saja menyerangnya. Kakinya gemetaran hatinya sudah tak tahan sakit kepala sekaligus sakit hatinya. Anna segera menarik pergelangan tangan zahrah keluar dari kelas.
" Ohh...jadi begitu. Ternyata sekarang kau sudah tercemar pemikiran jahat anna? " Ucap aisyah dengan emosi meluap luap. Zahra menghentikan langkahnya. Ia mengepalkan kedua tanganya. Air matanya perlahan tumpah dari sudut matanya. Ia menundukkan kepalnya agak lama.

BRUKK..

Tubuh tingginya ambruk. Aisyah dan anna segera menghampiri tubuh zahrah dan membawanya ke kamar.

Aku Kamu Dan DiaWhere stories live. Discover now