44 - Setidaknya, bertahan

Magsimula sa umpisa
                                    

"Lagian udah aku batalin juga, puas?!" gadis itu menunjukkan chat yang baru ia kirim ke grup itu.

Arsen tak melirik sedikitpun, ia bangkit dan meninggalkan gadis itu sendirian. Ia tersenyum disepanjang koridor, berusaha menutupi rasa kecewa yang ia rasakan.

Kenapa? Lagi-lagi, kenapa harus ia yang dibohongi orang yang ia sayangi? Kenapa selalu saja, kepercayaannya selalu dihancurkan begitu saja?

~~~

Laki-laki itu melangkah masuk kedalam kamarnya, berusaha bertumpu pada benda disekitarnya agar tubuhnya tak jatuh. Yang ia rasakan hanyalah sakit. Dan ia tau, ini adalah saatnya ia minum obat penenang miliknya.

Laki-laki itu mengambil 3 pil sekaligus dan menelannya tanpa air. Jika orang-orang takut akan kematian, Arsen sebaliknya. Ia akan menjemput kematiannya sendiri.

Saat ia merasa stress, sedih, dan depresi, ia akan berakhir dengan keadaan duduk dibawah shower yang menyala sambil menangis dan melukai dirinya sendiri.

Hal itu terus terjadi setiap saat Arsen merasa kecewa, stress, sedih ataupun depresi.

Waktu berjalan dengan cepat. Banyak hal terjadi yang tak bisa diungkapkan lewat dengan kata-kata. Terdengar biasa saja namun jika dirasakan, akan sangat menyakitkan.

27 agustus 2019 lalu, adalah anniv 1 tahun Lova dan Arsen. Walau kata orang, hubungan mereka tak akan bertahan lama, namun nyatanya mereka berhasil bertahan.

1 tahun. Mereka berdua sama-sama merasakan rasa sakit.

Arsen yang selalu dibohongi dan dikecewakan. Dan Lova yang dikekang oleh Arsen yang berubah menjadi semakin posesif disetiap harinya.

Mulai dari Lova yang berbohong tentang banyak hal, dan membuat Arsen menderita. Setiap kali mereka bertengkar, mereka selalu hampir putus. Bahkan entah berapa kali mereka memilih berpisah namun pada akhirnya mereka kembali bersama.

Contohnya kejadian kemarin. Arsen sangat berharap Lova bisa menemaninya malam ini. Namun gadis itu bilang ia ingin tidur lebih awal. Jadi yang bisa Arsen lakukan hanyalah mengalah.

Tapi ternyata, Lova berbohong. Ia tidak tidur. Arsen mengetahui semua itu setelah melihat snap instagram Lova yang sedang menonton bioskop pada saat yang sama saat ia bilang ke Arsen bahwa ia akan tidur.

Nyatanya, ia tidak tidur. Ia pergi menonton bioskop berdua, bersama teman laki-lakinya. Hanya berdua.

Kecewa? Tentu saja. Siapa yang tak sakit hati jika pacarnya berjalan berdua dengan orang lain? Ditambah lagi, mereka berdua pergi menonton bioskop tanpa sepengetahuan Arsen sendiri.

Banyak orang yang menyebutnya sebagai kencan. Bayangkan saja, pacarmu pergi berkencan dengan orang lain saat dia sendiri sudah punya kamu. Salahkan Arsen jika ia merasa kecewa dan sakit?

Yang bisa ia lakukan hanyalah diam, menangis dibawah shower, melukai dirinya sendiri, meminum obat dan memaafkan Lova. Ia tak ingin gadis itu pergi. Arsen, sangat mencintai Lova.

Waktu itu sebenarnya, Arsen dan Lova sempat putus. Gadis itu bilang bahwa hatinya sudah mati, ia tak mencintai Arsen lagi. Namun yang Arsen lakukan adalah memohon agar ia mendapatkan kesempatan lagi.

Ia berjanji akan membuat gadis itu jatuh cinta lagi padanya. Dan selang waktu berjalan, gadis itu jatuh cinta lagi pada Arsen. Walau sebelumnya, ia sempat menolak dan bersikeras tak ingin kembali pada Arsen.

Gadis itu bahkan memblokir semua sosmed Arsen agar Arsen tak bisa menghubunginya namun Arsen terus memohon. Tiada sehari tanpa menangis waktu itu.

Setiap pagi, ia selalu berusaha membuat gadis itu tersenyum dengan menunjukkan video-video kucing. Gadis itu sangat menyukai kucing, karena itu Arsen rasa dengan menunjukkan video itu, Lova akan tersenyum walau hanya sedikit.

Bahkan Arsen tak malu untuk bersikap seolah-olah ia adalah seekor anak kucing. Demi menghibur gadis itu. Asalkan gadis itu tidak pergi dari sisinya. Tapi kenapa gadis itu selalu menyakitinya? Tidak kah ia sadar bahwa semua sikap buruknya lah yang merubah Arsen menjadi seperti ini.

Disaat semua teman-teman Arsen berusaha membuat laki-laki itu merasa bahagia, sebaliknya, Lova justru tampak berusaha membuat Arsen sedih, depresi hingga ia berpikir untuk bunuh diri.

Satu hal yang tak akan pernah Lova dan Arsen lupakan. Arsen berjanji, bahwa jika Lova meninggalkannya, disaat itu juga Arsen akan mengakhiri hidupnya.

Bukan agar Lova terus disisinya. Tapi karena Arsen lebih memilih mati bersama cinta yang Lova berikan. Jika suatu saat nanti Lova memutuskan untuk berpisah, tandanya ia sudah tak mencintai Arsen. Jadi lebih baik, Arsen pergi bersama cinta itu.

Itulah yang terbaik bagi Arsen. Dan semenjak saat itu, ia banyak trauma akan hal-hal baru. Ia takut dengan kencan, dan ia benci balon.

Arsen Raditya Arkharega..

Laki-laki beragama Buddha itu, berpacaran dengan Lova yang beragama Islam.

Selain tak dapat restu dari orang tua Lova, agama mereka juga berbeda... Itu adalah jarak terjauh dibandingkan LDR  beda negara.

Arsen tak pernah menarik kembali ucapannya sendiri..

Ia selalu menepati ucapannya

Dan saat ia bilang ia ingin menikahi gadis itu, ia bersungguh-sungguh..

Jadi, tak ada yang tau bahwa,

Arsen Raditya Arkharega, diam-diam berpindah agama dan resmi memeluk agama islam. Bukan demi cinta ataupun demi Lova, tapi semua itu karena niatnya sejak lama.

Dan juga, karena ia sangat mencintai Lova. Walau garis jodoh ditangan Tuhan, Arsen tak akan menyesali perbuatannya.

Lagipula jika Lova pergi, ia akan mati. Tentu saja, ia tak akan menyesali pilihannya.

Hanya itu yang bisa Arsen lakukan untuk Lova. Selebihnya, ia serahkan pada Tuhan. Jika Tuhan menyayanginya, Tuhan akan membiarkan dirinya bahagia.

Walau resmi memeluk agama Islam, ia tak pernah menjalankan sholat. Tapi, ia menunggu disaat Lova sendiri yang akan mengajarkan segalanya pada Arsen.

Arsen ingin, gadis itu menjadi orang pertama yang mengajarkannya sholat dan melihatnya sholat dihadapan gadis itu sendiri.

ARSEN (END)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon