As You Wish

2.9K 213 45
                                    

Sakura menopang dagunya dengan malas di atas lipatan tangannya di meja, dia menguap beberapa kali. Mengantuk dan bosan.

Dia mendapatkan shift malam hari ini, salah satu hal baiknya adalah ia bisa bermalas-malasan saat pagi, tapi hal buruknya tentu saja ia tidak bisa tidur saat malam karena mendapat giliran menjaga di rumah sakit.

Ia sekarang sedang terjebak dalam hal yang sangat tidak mengenakkan, mengantuk dan bosan, ia tidak punya pasien untuk di jaga ataupun dirawat hari ini, sementara ino yang juga kebagian shift malam punya satu pasien yang harus dia awasi, setidaknya temannya itu punya hal yang harus dia lakukan ketimbang hanya harus duduk dan menahan kantuk seperti dirinya.

Sakura masih menatap beberapa perlengkapan di meja kerjanya, misalnya vas bunga, atau pulpen, kertas, stetoskop, atau gelas mug-nya, ia melihat semua yang berada di mejanya dengan malas. Sampai matanya berhenti tepat di figura foto tim tujuh, ia menarik sedikit senyum di bibirnya. Foto yang berisi orang-orang yang penting, dan selalu menjadi penyemangatnya. Ia tidak akan pernah bosan memandangi foto itu.

Puas bernostalgia dengan pikirannya sendiri, kedua mata emerald itu beralih ke kalender yang berada tepat di sebelah foto.

Terlihat ia menandai tanggal hari ini dengan spidol merahnya.

Ia sempat berpikir kenapa dirinya menandai tanggal hari ini, tidak ada keterangan apapun yang ia tulis di sana.
Sampai matanya kembali melihat foto, melihat sebelah mata yang menyipit tersenyum membentuk bulan sabit, ekspresi yang selalu jelas walaupun hanya tergambarkan melalui sebelah matanya.

Sakura tiba-tiba terlonjak, dan menegakkan badannya.

"Ulang tahun Sensei!" Ah dia benar-benar lupa. Biasanya Naruto yang akan dengan heboh menariknya dan juga Sasuke untuk merayakan ulang tahun Kakashi, sekedar untuk meminta traktiran ramen atau hal lain, tapi kali ini pria berkepala kuning itu sedang pergi misi bersama Sasuke, tidak ada yang mengingatkannya.

Terlebih lagi dia sejak pagi hanya bermalas-malasan dirumah, makan-tidur-makan-tidur sampai saat dia harus pergi ke rumah sakit. Sakura merutuki dirinya sendiri saat melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam.

Memang hari belum berganti, tapi akan segera berganti, ia berpikir untuk merayakan ulang tahun bukannya sudah terlambat eh?

Saat Sakura sedang bingung, Ino masuk ke dalam ruangan setelah mengecek pasiennya.

"Ada apa forehead?"

Ino bertanya setelah mendapati Sakura bersender dengan lesu di kursinya.

"Pig, bisakah aku pergi sebentar?" Gadis itu bangkit dari duduknya menghampiri Ino dan memegang kedua bahunya untuk memberikannya ijin.

"Kau akan pergi ke mana?" Tentu saja Ino tidak bisa membiarkan Sakura pergi tanpa mendapatkan informasi darinya.

"Ruang Hokage, aku terlambat, jaa ne." Katanya berlalu meninggalkan Ino yang hanya bisa menghela napasnya dengan pasrah.

__________

Sakura telah sampai di depan pintu ruangan hokage, ia mengatur napasnya terlebih dahulu, dan melap peluh yang berada di dahinya, kemudian mengetuk pintu di depannya.

"Masuk." Sebuah suara dari dalam ruangan membuat Sakura legah, dia pikir Kakashi mungkin sudah pulang ke rumahnya, dan dia harus kembali berlari ke rumah pria itu.

Sakura tersenyum begitu masuk, ia melihat Kakashi yang bertopang dagu dengan kertas yang berserakan di mejanya. Pria itu menatapnya dengan malas dan lelah.

"Ada apa Sakura, ini sudah tengah malam." Kakashi menatap Sakura yang berdiri di depannya dengan senyumnya yang manis.

"Otanjoubi omedetou."

As you wishWhere stories live. Discover now