Yoona hanya bisa terkikik geli melihat Chanyeol yang terpaksa harus menemani Soojung berdansa mengikuti pasangan lain. Ia melihat ke arah Jisoo dan SungKyung yang masih berdiam. Jisoo kecewa pada SungKyung karena telah membohonginya. Sepupunya merupakan seorang wanita, bukan seorang pria. Yeah, walau sepupu SungKyung seorang wanita berwujud pria, tetap saja ia seorang wanita. Sepupu SungKyung bernama Amber Liu, berasal dari Amerika Serikat yang sangat mencintai kegiatan outdoor. Berhubung Amber yang sedang berlibur ke Korea Selatan, SungKyung pun mengajaknya ikut serta dalam kegiatan ini.

Suasana seperti ini, Yoona sangat tidak menyukainya. Ia memilih untuk kembali ke penginapan, setelah sebelumnya ia menitip pesan pada Jisoo untuk mengatakan pada Soojung, ia berada di kamar inapnya. Jisoo menawarkan bantuan untuk memapah Yoona kembali ke penginapan, tetapi Yoona menolaknya. Bagaimanapun, Jisoo dan SungKyung harus berbaikan.

Dengan langkah yang sedikit tertatih, Yoona membawa dirinya ke penginapan. Ia cukup bersyukur, karena kamar yang menjadi tempat tidurnya berada di lantai dasar. Sehingga ia tidak perlu bersusah payah untuk berbaring di ranjangnya yang 'sedikit' nyaman. Karena ranjang penginapan dan ranjang yang berada di rumah Sehun, jelas sangat berbeda. Anjing pun bisa mengetahui perbedaannya.

Belum selesai perjuangan Yoona. Setelah sampai di kamar, ia harus mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur yang telah disiapkan oleh Ver. Ia harus kembali berjalan menuju toilet guna mengganti pakaiannya yang sudah beraroma api unggun.

Setelah selesai membersihkan diri, Yoona memilih duduk di ranjang dengan kaki yang terjulur bebas. Ia sedikit mengusap pergelangan kakinya, dan meringis ketika merasakan sakit. Secara tidak sadar, Yoona mendengus dan bergumam, "Kenapa hanya aku yang tidak menyadari ada jebakan yang sudah di siapkan senior?"

Lumpur basah itu perbuatan dari para seniornya. Agar menambah adrenalin para peserta. Soojung, SungKyung, Jisoo dan Amber sudah menyadarinya, hanya Yoona yang tidak sadar akan keberadaan lumpur basah tersebut. Akhirnya, berakhirlah ia yang tergelincir dan membuat kakinya luka dan memar. Diam-diam Yoona merutuki kebodohannya. Setelah kejadian seperti ini, ia yakin, jika Sehun tidak akan mengizinkannya untuk mengikuti acara seperti ini lagi.

Yoona memilih untuk berbaring. Mencoba memejamkan matanya dan masuk ke dalam mimpi, walau rasa sakit di kakinya sangat mengganggu. Seiring berjalannya waktu, Yoona pun terjatuh dalam bunga tidurnya, tanpa mengetahui seseorang telah masuk ke dalam kamarnya.



Fajar menyingsing. Aroma khas alam, seperti embun dan kabut menyapa indera penciuman Yoona. Suara burung dan angin yang bertiup kecil menyapa indera pendengarannya. Ia masih nyaman bergelut dalam mimpi indahnya. Ditambah, kehangatan pada tubuhnya yang tidak ingin ia tinggalkan begitu saja. Yoona mempererat pelukannya pada bantal guling yang sudah menjadi fasilitas di penginapan.

Tetapi kening Yoona berkerut, ketika ia merasakan bantal guling yang ia peluk tidaklah lembut seperti semalam. Perlahan Yoona membuka matanya. Wajah Sehun lah yang pertama kali menyapa indera penglihatan Yoona, "D-Dad?"

Sehun tersenyum lembut. Membawa Yoona kembali masuk ke dalam pelukannya. Tidak lupa, ia memberikan kecupan di puncak kepala Yoona, "Morning, Little Deer,"

"Dad, mengapa kau berada di kamarku? Bukankah roommate-ku adalah Soojung?"

Sehun diam-diam tersenyum, "Kau tidak menyadarinya?" ia melepas pelukannya dari Yoona, "Lihat sekelilingmu. Ini bukanlah penginapan tempat kau tidur semalam,"

Yoona menyusuri pandangannya. Ya. Ini bukan kamarnya yang berada di penginapan. Dekorasinya bukan khas seperti sebuah penginapan, tetapi lebih seperti rumah pribadi, "Dimana kita, dad?" Yoona seperti seorang yang kehilangan ingatan. Fikirannya kosong. Bagaimana bisa ia meninggalkan penginapan. Apakah saat ini ia berada di hotel mewah?

Sehun menyusul Yoona, mengubah posisinya menjadi duduk tepat disamping Yoona, "Villa," jawab Sehun singkat yang tidak memberikan kepuasan pada pertanyaan Yoona.

"Dad, aku masih memiliki serangkaian acara yang harus diselesaikan," Yoona mencoba melayangkan protes.

Tatapan Sehun menajam, dan bergeser ke arah kaki Yoona yang sudah terdapat kain kasa yang melingkari pergelangan kakinya, "Dengan kondisi kaki seperti itu? Tidak, Yoona," Sehun beranjak dari ranjangnya yang sangat nyaman. Berbeda jauh dengan ranjang yang berada di penginapan, "Kita masih berada area sekitar acaramu. Kau sudah menikmatinya kemarin. Sekarang, kau hanya perlu istirahat,"

"Bagaimana dengan—"

"Kegiatanmu? Aku sudah memberitahu kepada panitia acara, kau tidak akan berpartisipasi di hari kedua," Yoona tidak bisa berbicara sepatah katapun. Perintah Sehun tidak boleh ia langgar. Ia tidak boleh menjadi anak yang membangkang setelah apa yang Sehun berikan padanya selama ini. Yoona menghela nafas pelan, dan Sehun menyadarinya. Ia memutari ranjang ke sisi dimana Yoona berada. Ia mendorong tubuh Yoona dengan pelan untuk dibaringkan, "Tidurlah. Suhu tubuhmu masih hangat," Yoona bahkan tidak menyadari jika semalam ia terserang demam akibat cidera kecil pada kakinya. Ia mengangguk mengikuti perkataan Sehun.





Holla!
Long time no see.
Gimana kabar kalian? Widya baik-baik aja kok sama Bima.
Masih gak lupa kan sama cerita ini?
Jadi ceritanya, gue kecanduan game lg, akhirnya terbengkalai deh ceritanya. Wkwkw

𝓒𝓪𝓵𝓵 𝓞𝓾𝓽 𝓜𝔂 𝓝𝓪𝓶𝓮 ✔Where stories live. Discover now