75 - Peringatan

Mulai dari awal
                                    

"Uang apa?" Tanya Jaemin malas.

"Uang apa?" Tanya Jaemin malas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya uang ganti rugi lah anjir. Lu pikir uang apaan? Tebusan?!" Jawab Eunwoo sedikit kesal.

"Kenapa gue harus ganti rugi? Apa salah gue?"

"Lo masih nanya salah lo apa? Kali ini lo yang harus pake otak lo. Lo udah bikin rencana gue gagal total. Lo udah bikin kesempatan gue buat dapetin mobil Jeno ilang gitu aja. Dan wajar kalau gue minta uang sebagai ganti rugi."

"Lo punya orang tua?"

"Ya punya lah."

"Kalau gitu, ....

.... minta sana ama orang tua lo. Ngapain minta ama gue? Siapa-siapa gue bukan. Temen pun bukan."

Mendengar itu, emosi Eunwoo tersulut. Ia langsung berdiri dan menarik kasar baju Jaemin.

"Lo mau macem-macem sama gue? Lo gak tau apa yang bisa gue lakuin hah?!" Kesal Eunwoo.

Perbuatan Eunwoo menarik perhatian para pelanggan. Termasuk waiters yang tengah mengantar pesanan.

Jaemin menghempaskan tangan Eunwoo dengan kasar, kemudian menunjuk ke wajah Eunwoo menggunakan jari telunjuk. Jaemin pun jadi ikut tersulut emosinya.

"Inget ya! Gue gak pernah takut sama ancaman apapun dari lo! Lo bukan siapa-siapa! Lo bukan Tuhan! Lo bukan nyokap gue ataupun bokap gue! Jadi jangan belagu sama gue!" Kata Jaemin agak sedikit menggeram.

"Lo...—" Telunjuk Eunwoo sudah terangkat untuk menunjuk ke wajah Jaemin. Tapi langsung Jaemin singkirkan dengan kasar (lagi).

"Lo yang harusnya di kasih peringatan sama gue! Inget! Inget satu hal ini! Selama ada gue, lo gak bisa sentuh Jeno, Y/n, atau siapapun orang penting dalam hidup gue! Mereka, ada di bawah perlindungan gue!"

"Gue gak peduli lo siapa! Gue gak peduli lo punya hak kuasa apa disini! Yang pasti, lo itu gak lebih dari sampah buat gue!" Sambung Jaemin.

Telunjuk Jaemin menjauh perlahan. Kedua tangan terkepal kuat dan tatapan tajam masih terarahkan ke Eunwoo.

"Satu lagi. Jangan macem-macem sama Y/n." Setelah itu, Jaemin pun pergi.








-----








Jaemin duduk di kasur. Memijit pelan keningnya yang tiba-tiba terasa pusing.

Pikirannya terus tertuju ke Jeno dan Y/n. Ah tidak, mungkin lebih ke Y/n. Sebab Jaemin tau, Jeno sudah pasti bisa jaga diri. Sedangkan Y/n? Hobinya saja masih gelayutan manja jika berada disampingnya (Jaemin).

Ia bingung apa yang harus ia lakukan untuk melindungi Y/n. Ia tau, Eunwoo takkan diam saja setelah ia memperlakukannya seperti itu saat di kafe.

Btw, Eunwoo tau Jaemin karena Jaemin cukup sering bersama Jeno.

Jadi begini, Jaemin dan Jeno itu kan berteman. Eunwoo sering mengawasi Jeno karena ada hal yang diincarnya, yaitu mobil mewah milik Jeno.

Makanya jangan heran kalau Jaemin  pun ikut masuk ke dalam pantauan Eunwoo. Nah dari situ, Eunwoo tau tentang Jaemin dari teman segengnya meski tak tau banyak.

Jaemin pun cukup tau tentang Eunwoo. Sebab, beberapa kali ia berpapasan dengan Eunwoo ketika sedang bersama Jeno. Lalu Jaemin bertanya kepada Jeno. Jeno jawab seadanya, dan saat itulah Jaemin tau soal Eunwoo.

Eunwoo dan teman segengnya, bukan tipe geng motor baik-baik. Mereka nakal, suka cari gara-gara, sering terlibat tawuran, beberapa ada yang pemakai narkoba, dan beberapa lainnya hobi ngesex.

Jika mereka memiliki dendam, mereka takkan diam saja. Mereka akan mengincar orang itu sampai dapat. Bahkan jika perlu orang itu harus mati di tangan mereka, terutama Eunwoo.

Itulah kenapa.... Astro sama-sama berbahaya seperti geng motor sebelah, Seventeen.

Ah, satu hal yang perlu diperhatikan. Yaitu, Eunwoo bukanlah anak yang terlahir dari keluarga miskin. Keluarganya cukup berada. Hanya saja.... mobil Jeno lebih menggiurkan untuk dimiliki secara cuma-cuma daripada beli sendiri. Lagian.... harganya benar-benar mahal.

Jaemin harap..... Eunwoo tidak sungguhan mengincar Y/n. Lebih baik ia saja yang diincar oleh Eunwoo dkk dibanding Y/n. Tak apa meski harus babak belur, yang penting Y/n selalu dalam keadaan baik.


















Next 👇

Hey Idiot, I Love You : Jeno X You [SELESAI]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang