De Julid -3- Tumbal Darah Perawan

15.9K 174 6
                                    

Written by Shireishou

Regina Tiara menyalakan lampu cincin swafoto berdiameter nyaris lima puluh senti yang tersedia di kamar studio. Wanita berusia 26 tahun itu mematut wajahnya sekali lagi di cermin.

"Sempurna!" Ia mengangguk puas. Bibir yang hanya diberi pulasan lipstik warna nude tipis-tipis berlapis lipgloss, eyeliner hitam di bagian atas mata, serta alis yang dibentuk seperti bulan sabit mampu mengubah wajahnya menjadi lebih memesona. Sederhana memang, tapi memukau.

Regina memasang gawai seharga lebih dari sepuluh jutanya ke atas tripod yang berada di tengah lingkaran lampu. Timer foto sudah dinyalakan.

Bergegas wanita bertubuh langsing, tapi berdada besar itu langsung berpose di depan kamera. Kedua tangannya mengangkat rok rempel hitamnya ke atas satu jengkal. Bibirnya dimajukan sedikit agar terlihat seksi.

"Nice!" Regina terlihat puas dengan foto pertamanya. Tak sia-sia dia memesan baju gothic lolita dari Negeri Bambu. Baju dengan belahan dada rendah berbahan kulit sintetis dan menggunakan pita sebagai hiasan, cukup menonjolkan payudaranya, tapi tidak terlalu terekspos.

Suami Regina bisa marah besar jika melihat belahan dada istri tercintanya diunggah di Instagram yang sudah berfollower lebih dari seratus ribu orang. Karena itu, Regina menggunakan selotip kulit untuk menekan payudaranya agar tidak terlihat terlalu besar dan menggoda.

Rambut yang diikat dua ke atas berhiaskan pita hitam membuatnya tampak lebih muda. Kali ini Regina menundukkan badan dan memamerkan sarung tangan pendek motif jaring di tangan kanannya. Tak lupa juga liontin hitam dari choker yang sangat dia suka.

Setelah beberapa kali memotret, Regina mengambil dua foto terbaik. Belahan dadanya tidak terlalu menonjol, tapi cukup terkesan seksi.

Sejak menikah, Regina sudah dilarang mengunggah foto-foto dengan pakaian minim. Bikini, lingerie, kemeja pria tanpa bawahan, perut terbuka, juga baju cosplay sejenis itu, menjadi daftar terlarang untuk dikenakan. Wanita itu hanya diperbolehkan berfoto dengan batasan rok dua puluh senti di atas lutut, belahan payudara tidak boleh terlalu terlihat. Bahkan kalau bisa ditutup saja.

Regina tidak suka! Banyak pengikutnya yang mengeluhkan perubahan tersebut. Namun, apa yang bisa dia lakukan? Tanpa sadar Regina sudah jatuh cinta pada seorang pengusaha kaya raya yang tampan dan posesif. Bahkan wanita itu langsung mengiyakan saat dilamar. Setelah pernikahan seperti putri raja, hampir setiap malam keduanya menghabiskan waktu untuk saling bertukar kenikmatan.

Ah, tidak! Suami bertubuh atletis itu, tak hanya menerbangkannya di kamar tidur. Pria itu begitu kreatif mencari setiap celah dan kesempatan. Siapa yang bisa menolak dekapan bisep yang kukuh, godaan otot dada yang begitu terlatih, serta perut berlekuk indah yang selalu menegang ketika mereka saling bertaut?

Ya, Tuhan! Jika Regina tidak memasang IUD, mungkin dalam empat tahun pernikahan, mereka sudah menghasilkan tidak hanya satu balita laki-laki berusia tiga tahun.

Setelah melepas semua riasan dan bajunya, Regina mulai mengulik foto dengan aplikasi editing. Tak sampai sepuluh menit, foto seluruh badannya sudah diunggah. Lautan notifikasi langsung datang. Namun, ia mengabaikannya. Toh, notifikasi Instagram sudah dia matikan hingga hanya bisa melihat dari halaman belakang aplikasi tersebut.

Ia mengempaskan diri ke atas kasur. Bosan.

Putranya Renald sebentar lagi pulang dari playgroup bersama pengasuh. Suaminya tentu saja sedang bekerja. Regina kini sendirian saja di rumah besar itu.

Saat masih gadis, Regina akan memotret dirinya dengan aneka kostum nyaris setiap hari dan mengunggahnya berkala di Instagram. Sekarang, ia hanya bisa curi-curi waktu ketika anaknya 'menghilang' dua jam. Itu pun tak setiap hari dia bisa berfoto.

Ada helaan napas tertahan.

Bukannya ia tak bersyukur, tapi kadang jenuh melanda jiwa. Dia terbiasa menjadi selebgram yang setiap hari mengunggah foto. Ribuan pujian tak pernah absen mengalir. Sekarang, paling mentok hanya tiga kali seminggu. Bahkan kadang hanya dua minggu sekali. Rasa haus akan pujian itu mengganggunya. Menyebalkan!

Melarikan diri dengan menekuni hobi lamanya juga malah membuat Regina semakin kesal. Menulis cerita gore dengan tokoh goth lolita adalah kegemarannya. Namun, mendapat 100 follower saja susahnya setengah mampus!

Ingatannya melayang ke perbincangan malam tadi. Siapa tadi namanya? Ah, Regina tak ingat. Ia hanya ingat kalau wanita itu menawarkan ketenaran dengan cepat di Wattpad.

Dia sudah mulai kehilangan kenikmatan menjadi selebgram. Semua foto harus dilakukan tergesa dan tidak ada lagi rasa tenang dan nyaman. Belum lagi pose dan baju yang kini diawasi ketat oleh suaminya.

Akan tetapi, Wattpad tanpa follower seperti nasi goreng tanpa kerupuk. Enak, tapi kurang lengkap. Bagi Regina yang terbiasa bergelimang love dan komen di Instagram, mendapatkan sepuluh view untuk sepuluh bab terasa amat-sangat-mengenaskan-sekali.

Regina mengembuskan napas.

Semoga saja wanita itu tidak berbohong. Ia baru saja menyerahkan nomor Whatsapp-nya dengan harapan akan diundang ke grup khusus untuk mengajarinya cara populer di Wattpad dengan cepat.

Ya … semoga ia bisa mendapat ketenaran yang sama dengan yang diperolehnya di Instagram.

Saat itulah sebuah notifikasi undangan masuk grup Whatsapp muncul di layar gawainya.

Saat itulah sebuah notifikasi undangan masuk grup Whatsapp muncul di layar gawainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halllooooo... Nggak terasa udah sampe di bab 3, artinya udah 3 orang grup de Julid yang diungkap.

Oya, thanks buat yang udah ikutan GA. Besok pengumuman pemenangnya. So, ditungguuuuu ya.

Jangan ragu juga buat klik bintang ya, yang mau komen ngasih saran juga boleh.

See yaaa

Flirting My Boyfriend's Dad [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang