Chapter 1

1.4K 72 0
                                    

Cerita ini di remake dari rusdysansya_ (i'am Crush on you "ohmtoey vers")
Yang di ubah kedalam versi Mean Plan
(Promise "MeanPlan vers")




Namaku, Plan Rathavit. Sebelum ku menceritakan apa yang sudah ku alami, biar aku menceritakan seseorang yang selama ini membuatku kesal. Wah, dia sungguh membuatku muak dengan tingkahnya kepadaku. Jika saja aku tidak memiliki perasaan, sudah ku habisi orang ini yang seenaknya padaku.

Dialah, Mean Phiravich. Dia pemuda berwatak keras. Dan Yang ku dengar dari semua siswa disekolahnya dia sangatlah kejam, jahat, tak memiliki rasa. Dan mereka tahu bahwa ia seperti itu karena ayahnya ingin menikah untuk kedua kalinya. Ya ... aku mendengarnya dari siswa-siswi disekolahnya.

"Sampai kapan kau tidak berbicara dengan ayahmu ini?" Tanyanya ayahnya Mean pada putranya itu. "Apa kau akan terus-menerus mengabaikan ayah seperti ini, Mean?" Tegasnya sang ayah yang sedang menasehatinya.

"Apa kau ingin aku berbicara lagi denganmu?" Ucapnya Mean yang balik menanyai sang ayah. "Berhentilah kau memohon padaku untuk menikah lagi." Ucapnya Mean yang begitu emosional.

"MEAN!!" Bentaknya sang ayah.

"Apa?" Mean balik membentak. "Bukankah kau ingin aku bicara denganmu lagi, bukan? Jadi kau harus melakukannya, ayah." Ujarnya Mean yang meninggikan nada bicaranya karena marah dengan ayahnya.

Mean segera pergi meninggalkan ayahnya itu dengan perasaan emosionalnya.

Jika aku menjadi dia, aku akan melakukan hal yang sama karena aku tidak ingin posisi ibuku yang sudah tiada digantikan oleh perempuan lain manapun, meskipun perempuan itu berasal dari kerajaan sekalipun.

Dan pagi ini adalah hari pertama untukku bersekolah di Assumption College. Sebagai murid baru yang masuk di semester 2 sangat sulit mengejar pelajaran yang tertinggal. Salah seorang siswa menghampiriku, pemuda berkulit putih dan memiliki tampan rupawan ini datang dan menanyaiku

"Tunggu." Suaranya yang mendekatiku. "Apa kau murid baru?" Pemuda itu menanyaiku dengan wajahnya yang begitu ceria.

"Benar." Jawabku yang tidak mengenalinya.

"Namaku, Title. Panggil saja Title. Aku sudah menunggumu dari tadi. Kau terlambat 3 menit."

"Uh ... itu karena dijalan sedang macet."

Entah apakah bibirnya itu terbuat dari apa karena ia terus berbicara memperkenalkan dirinya dengan begitu santai dan cepat bahkan disaat ia mengantarku untuk menuju kelas pun dia masih terus berbicara memperkenalkan posisi jabatannya di sekolah, bagaimana keadaan disekolahnya, bagaimana siswinya, bagaimana kepala sekolah, semuanya ia jelaskan padaku. Aku memendam rasa sebalku karena kupingku merasan panas megdengarkannya berbicara terus menerus. Andai aku membawa selotip, akan ku bungkam mulutnya dengan sepuluh lilitan.

"Disini aku sebagai seksi keamanan. Aku bertugas untuk menjaga sekolah ..." Ucapnya yang masih berlanjut.

"Satpam?" Tanyaku yang merebot ucapannya.

"Tidak juga. Sebut saja aku pahlawan ...." Ujarnya yang membuatku menahan tawa gelinya. "Keadaan disini masih terkendali. Dan kepala sekolah sekolah ini terlihat sangat kejam."

"Benarkah?"

"Hmmm. benar. Dan juga kau harus tahu, gadis-gadis disini sangatlah sadis melihat pemuda tampan sepertiku. Dan kau harus berhati-hati, meskipun ....." Ia berhenti melangkah dan melihat rupaku dengan seksama. "Kau tidak tampan, kau hanya menggemaskan. Entahlah, gadis-gadis disini akan melihatmu atau hanya melirik saja padamu." Serunya pemuda itu yang membuatku kesal dengan ucapannya.

Promise (MeanPlan Vers)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt