01 » Banshee, Duckbutt, and Cyclop

Start from the beginning
                                    

Aku menghela napas, agak sedih. Aku memang anak perempuan berumur 17 tahun, tapi Naruto? Dia adalah anak laki laki selama 12 tahun hidupnya, dan tiba tiba dia berubah menjadi perempuan hanya dalam waktu satu malam. Ini adalah hal yang berat untuknya, dan ini berefek padaku.

"Tunggu!" Suara Sakura menggema. "Jadi maksudnya kau akan menjadi perempuan selamanya!?"

Aku hanya mengangkat bahu untuk menjawabnya.

Iruka sensei masuk ke kelas dan menginterupsi semua kegiatan. Anak anak dengan rusuh mencari tempat untuk duduk sementara Iruka sensei berjalan ke depan kelas. Setelah kulihat tempat duduk yang kosong hanya disamping Shikamaru (karena Ino dan Sakura duduk menghimpit Sasuke), aku berjalan santai ke tempat itu.

"Hai, Shika!" Aku menyapa nya santai. Bawaan Naruto.

Shikamaru tampak melihatku dengan pandangan mengobservasi, dari ujung kepala sampai ujung kaki. Sebenarnya, ini membuatku agak risih.

"Jangan melihatku seperti itu, bisa tidak? Kau membuatku risih."

Shikamaru kemudian menatap kearah mataku dengan pandangan bosan. "Kau akan menjadi dua kali lipat merepotkan."

"Kau yang merepotkan, 'ttebayo! Lazy pinneaple!"

Shikamaru terlihat sedikit kesal dengan panggilan dariku, tapi aku mengabaikannya karena Iruka sensei sudah memulai penjelasannya.

Dia menjelaskan sama seperti yang kuingat di anime. Tentang menjadi Genin, bla bla bla, tentang tiga orang di satu tim yang dipimpin satu jõnin, bla bla bla, dan tentang pengumuman tim.

"Tim 7 berisi Uzumaki Naruto, Haruno Sakura," aku dapat melihat badan Sakura yang melemas karena kecewa. "Dan Uchiha Sasuke." Dan kemudian dia melompat kegirangan, sementara Ino melemas kecewa.

"Perempuan memang merepotkan," kata Shikamaru yang melihat Sakura dan Ino kembali beradu argumen.

"Ya, kau memang benar." Jawabku.

Shikamaru kembali melihatku dengan pandangan aneh. "Kau juga perempuan, kau sadar? Itu artinya kau juga merepotkan."

"Cih, tunggu sampai kau mendapat perempuan yang paling merepotkan nantinya." Tentu saja aku bilang begitu karena Ino memang lah se berisik Sakura di umur yang segini.

"Team 10 akan berisi Nara Shikamaru, Yamanaka Ino,—"

Shikamaru mengeluh, dan aku menyeringai penuh kemenangan. "Sudah kubilang, kan?"

"—dan Akimichi Chouji."

"Setidaknya ada Chouji disana," gumam Shikamaru.

"Kalian akan bertemu jõnin pembimbing kalian setelah makan siang," kata Iruka sensei. "Sampai saat itu, kelas dibubarkan."

Setelah Iruka sensei pergi, aku berdiri dan segera mengapit lengan Shikamaru untuk mencegahnya kabur ke mana mana. "Ayo kita ke Ichiraku!"

"Merepotkan, aku tidak mau." Shikamaru bergerak gerak minta dilepaskan.

"Ayolah, pinneaple! Setelah ini kita akan jarang bertemu, jadi ayo kita makan siang bersama sama." Kataku, mengetatkan pegangan di lengannya. "Chouji, kau juga ikut, ya?"

"Baiklah," Chouji mengangguk, dan aku mengapit lengannya dengan tanganku yang satunya.

"Hey! Jangan lupakan aku!" Kiba muncul dibelakang dengan Akamaru yang mengonggong. "Ayo, Hinata! Shino!"

Aku berjalan memimpin rombongan bersama Shikamaru dan Chouji. Dan berhenti sejenak untuk melihat Sakura yang sedang berbicara kepada Sasuke.

"Sasuke-kun, maukah kau pergi makan siang bersamaku?" Sakura bertanya dengan wajah yang memerah. Tapi sayangnya jawaban Sasuke hanyalah diam dan pergi dari tempat itu segera.

To Be Naruto [DISCONTINUED]Where stories live. Discover now