02

41 15 0
                                    

" Aisyah "

Panggil vanya membangunkan aisyah.Masih setengah tidur, ia segera duduk dan membuka matanya.

" Ada apa?.hoaaammm "

Jawabnya sambil menguap.vanya menggembungkan pipi tirusnya sambil menggoyang goyang tubuh aisyah

" Temani aku ke kamar mandi ".

setelah lulus membangunkan aisyah.mereka berjalan keluar kamar menuju kamar mandi bawah di ujung ruangan yang depanya sangat gelap

" Jangan lama lama yah "ucap aisyah beranjak duduk dikursi dan kembali tidur. vanya Mengangguk dan segera masuk kamar mandi untuk menyelesaikan urusanya.10 menit kemudian vanya keluar dari kamar mandi.

" Aisyah. Sudah selesai.ayo balik ke kamar."
Aisyah berdiri namun masih tertidur.

BRUKKK

"aduh aisyah...makanya kalau jalan jangan sambil tidur. Jatuh kan , badanmu berat lagi, bisa bisa patah pinggangku"

Masih dalam posisi saling tindih karena jatuh, aisyah hanya nyengir nyengir gak jelas sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

" Habis kamu banguninya gak maksimal sih, dah tau aku susah bangun!"

Vanya meyentil pelan hidung mancung aisyah

" Udah yuk. Aku juga ngantuk lagi.buruan balik ke kamar"

ucap vanya sambil mengucek ngucek matanya.aisyah merangkul bahu vanya yang tingginya hanya sedagu aisyah.ia mengangguk dan langsung menuju kamar.

. . .


Vanya berjalan membawa tumpukan buku ditanganya. Ia menggembungkan pipinya karena kesal, sejenak ia menoleh ke arah bangku panjang kantin.ia tersenyum dan segera menuju bangku tersebut.

" Zahra, ayo masuk kelas bareng"

Ucap vanya sambil tersenyum.zahra memperbaiki letak kacamata minusnya. Ia menatap vanya sejenak lalu pergi.

"Ada apa denganya? Apa aku berbuat salah atau menyakiti hatinya"

.vanya meletakkan tumpukkan buku ditanganya lalu sedikit berlari menyusul zahra

"Zahra.."

Teriak vanya memanggil sahabatnya.zahra membalikkan badanya . Ia mendekati vanya dengan tatapan sinisnya.vanya menatap wajah sahabatnya penuh tanda tanya

"ada apa denganya? Jika ia sudah memasang tatapan seperti ini berarti aku memang berbuat salah".

" Kalau tidak ada yang ingin dibicarakan aku pergi"

Gadis berdarah rusia itu berhenti berbicara dalam hatinya .

" Apa aku punya salah denganmu? "

Tanyanya dengan wajah menunduk.
Zahra menghela napas agak panjang

" Jika kau sadar melakukan kesalahan, perbaikilah. Kalau tidak ya sudah. Jangan merasa bersalah pada diri sendiri"

Zahra langsung pergi tanpa mau melihat ke sahabatnya.

Vanya terdiam membisu.ia berusaha menahan airmatanya agar tidak tumpah begitu saja.

" Sedang apa disini? Minggir bodoh "

ucap seorang laki laki berkacamata berbaju koko selutut berwarna krem, kulitnya putih dan bersih, disertai mata sipitnya yang membuat dirinya mirip seperti artis korea.
Vanya hanya melihatnya bingung

" Kamu sendiri sedang apa disini? "

Jawab vanya sedikit menantang.Laki laki tersebut langsung membuang muka saat vanya menatapnya.

Aku Kamu Dan DiaWhere stories live. Discover now