♯ D :: Jeffry

473 53 3
                                    

aruna mengedarkan pandangannya ke penjuru kantin, biasanya aksara muncul jam segini. tapi sekarang aruna tidak melihat keberadaan aksara.

"Nyariin, aksa?" aruna mengangguk mendengar pertanyaan jeffry, jeffry tersenyum kecut dengan kenyataannya.

"Jeff, gue ada urusan nih. gue balik duluan ya?"

"Mau di anter?" aruna menggeleng cepat dan mengambil tasnya yang berada di atas meja

"Gak usah, ngerepotin. daaah jef" jeffry melihat punggung aruna yang mulai menjauh, ia sudah tau kalo kejadian seperti ini akan terjadi jika nantinya aruna nenyukai lelaki lain, atau mungkin bisa di bilang aruna berpacaran dengan aksara namun jeffry tidak mengetahui hal itu sama sekali. aruna menjadi tertutup.

jeffry segera menggelengkan kepalanya, karna jeffry sangat tahu jelas gimana sifat aruna yang selalu menceritakan apapun kepadanya. termasuk hal kecil, seperti hp nya yang jatuh ke jamban.





aruna menghentikan langkahnya dan melihat bangunan yang berada di hadapannya, rumah aksara. entah apa yang dipikirkan oleh aruna sampai dia berani mengunjungi rumah aksa.

kaki jenjang aruna berjalan memasuki perkarangan rumah aksara, sederhana memang tapi aruna merasa nyaman pas masuk halamannya. sangat adem suasananya karna banyak bunga-bunga di tanam di sekitaran gerbang.

"Assalamu'alaikum, aksara" aruna mengetuk pintu sambil melihat motor aksara yang terparkir di dekatnya.

tak lama, ada wanita paruh baya yang keluar dari dalam membukakan aruna pintu, wanita itu tersenyum. cantik

"Waalaikumsalam, nyariin aksa ya?" aruna mengangguk dan tersenyum canggung kemudian menyalimi tangan wanita tadi.

"Aksara lagi dikamar, sakit. tante suruh makan gak mau, hadeh ada-ada aja tu anak." aruna menyimpulkan wanita tadi ibunya aksara

"Boleh, jenguk tan?" wanita tadi mengangguk senang dan memperbolehkan aruna masuk kedalam

"Sekalian bujuk dia makan ya, tante ke kamar dulu mau beres-beres" tante memberikan sepiring makanan ke aruna dan pergi menuju kamarnya.

aruna ngerasa gak enak, pasti aksara sakit karnanya kemarin. padahal aruna tidak apa-apa jika dirinya kena dingin, sudah terbiasa.

tok tok

aruna kembali mengetuk pintu kamar yang di tempel sticker anime one piece.

"Aksara, ini aruna" terdengar suara gemuruh dari dalam dan kunci kamar terbuka, aruna menghela napas lega karna aksara tidak kenapa-napa.

takutnya ia pingsan karna belum makan, apalagi sedang sakit. tapi aruna rasa itu terlalu alay.

"Aruna? ada apa?" aksara terheran-heran karna aruna tumben sekali kerumahnya, terhitung dua kali dengan yang sekarang.

yang pertama, dia tidak masuk ke dalam rumah hanya nemanin aksara saja yang mengambil barangnya yang tertinggal. dan karna itulah kenapa aruna tau rumah aksara dimana.

"Aksa sakit?" bukannya menjawab pertanyaan dari aksara, aruna malah menanyakan hal lain. aksara tertawa kecil sambil menggaruk tengkuknya dan mengangguk pelan

"Makan nih, bandel sih. kalo gak bisa kena angin hujan itu gausah gaya-gaya an." aksara mematung mendengarkan ceramahan dari aruna, tapi yang bikin dia kaget karna aruna memegang dahinya

"Panas kan, bentar aruna ambilin kompresan." aruna menyerahkan piring yang ia pegang ke aksara.

tak lama, aruna kembali dengan semangkuk air juga lap kecil di tangannya juga obat penurun demam. langkahnya terhenti melihat aksara masih diam enggan menyentuh makanannya

"Aksara, makan biar cepet sehat. perut nya belum keisi kan dari tadi abis itu minum obat nya" aruna menghampiri aksara yang sedang duduk di tepian kasur dan mengambil alih piring nya

"Sini, disuapin. aaa" sungguh aksara sangat baper sekarang, ia hanya tersenyum lebar dan menerima suapan dari aruna

aksara cuman memakan 4 suap nasi, karna tidak selera jadi aruna meng iya kan, karna ia pikir yang penting perutnya sudah terisi

"Yaudah nih, minum obatnya"

"Iya" setelah meminum obatnya aksara menidurkan tubuhnya sambil aruna kompres dengan air dingin

"Tungguin ya, sampe aksa ketiduran" aruna mengangguk dan tersenyum.

tidak kerasa, aruna berada di sana sampai malam ia mengecek jamnya yang berada di pergelangan tangannya dan segera mengambil tasnya untuk pulang

aksa masih tertidur, mungkin efek obatnya. tidak baik juga jika dirinya berada dirumah aksa lama-lama.












sampai kos an, aruna menyalakan data seluler nya yang ia matikan untuk meghemat daya. aruna sangat terkejut mendapati banyak pesan juga panggilan tak terjawab dari jeffry.

"MBA ARUNA!" aruna kaget dan melihat kebelakang, ada arin. adik tingkat aruna sekaligus tetangga di kos an

"Kenapa, rin?" arin terlihat memberi paper bag berwarna coklat.

aruna mengerutkan dahinya bingung, dengan cepat arin menyuruh aruna menerimanya.

"Dari temennya mba, namanya jeffry. tadi dia kalang kabut banget nyariin mba aruna" aruna meringis, pasti jeffry marah padanya karna tidak memberi kabar.

"Yaudah, makasih ya rin." aruna memasuki kamarnya dan membuka isi dari paper bag tadi, ternyata isinya cake sama minumannya.

dirinya membuka chat dari jeffry dan segera membalasnya, juga untuk mengucapkan terimakasih pada jeffry.

kadal geprek
last seen 20.55 pm

:: Aruna
:: P
:: Aruna lagi dmn?
:: Woi
:: Aruna, jangan bikin panik deh
:: Lagi sama aksa?

15  missed call from kadal geprek 19.42 pm

:: Kalo udah pulang, gua nitipin makanan ke arin.
:: Di makan.

aruna tambah tidak enak pada jeffry, tadi dia bela-belain ke kos an untuk nyari keberadaannya tapi malah dirinya tidak ada kabar, aruna takut jeffry ngambek. jeffry itu kalo sudah ngambek paling susah di bujuknya.

Jeffry ::
Gue udah sampe ::
Maaf baru ngabarin, data selulernya gak gue nyalain takut habis batre. ::
Makasih ya cake nya ::

Benar saja, pesannya tidak langsung di balas oleh jeffry. karna biasanya jeffry langsung membalas pesan dari aruna ketika perempuan itu membalas pesan dari jeffry.

besok, aruna harus meminta maaf pada Jeffry.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

aksara haristradewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang