Shinsengumi

863 73 9
                                    

Di Chaldea,

Ada gang.

Gang sejenis Yakuza, atau Mafia, atau Organisasi ilegal, atau boyband, atau Eksekutif anchor, atau apalah terserah.

Beranggotakan tiga servant elit, gang ini cukup disegani.

Arthur, Gilgamesh, dan Ozymandias, itu personil mereka. Menamakan diri sebagai tiga serangkai, angket ini dikecam keras oleh Arthuria Pendragon yang gampang emosi. Menyalahgunakan laboratorium punya si Roman, Leonardo da Vinci ikut-ikutan menyatakan ketidaksetujuan yang mutlak.

Gang mereka jadi tidak eksis, gitu.

Di epilog diputuskanlah spot persembunyian mereka yakni di toilet.

"Merlin buat ulah lagi." Kata Arthur. "Sekarang dia diburu Shinsengumi."

"Shinsengumi?" Ozymandias memiringkan alis. "Itu organisasi si Okita kan?"

"Yeah. Kurasa begitu." Arthur melanjutkan.

"Isinya pasti Zashuu." Gilgamesh tertawa geli.

"Aku tidak mengerti." Ozy berkata.

"Sepengetahuanku Shinsengumi dijuluki kelompok pembunuh faksi sabaku atau pendukung keshogunan. Megerikan bukan?" Arthur menjabarkan. Gilgamesh hendak menyanggah, tapi dia males lantaran lagi sariawan. "Shinsengumi sering didramatisasi dalam novel-novel sebagai kelompok pembunuh gelap yang sering membantai orang tanpa alasan."

"Kukira Okita anak baik-baik. Si Hijikata itu, dia Shinsegumi kan?" Ozy semakin terpacu untuk mengais-ngais aib orang.

"Yep. Hijikata dan Okita bernasib buruk. Gaes, aku menonton anime berjudul Touken Ranbu. Disitu kematian Hijikata di kisahkan." Arthur tampak suram. Gilgamesh tertarik, ia tak menyungsung gengsi dan angkat bicara.

Pertama-tama, Gilgamesh senyum dulu sebentar. "korps kepolisian negara yang dibentuk untuk menjaga keamanan ibu kota Kyoto pada era Bakumatsu di Jepang. Semasa Perang Boshin, Shinsengumi berperang di pihak Keshogunan Tokugawa. Kepala korps dijabat Kondō Isami. Shinsengumi tidak sebegitu bejat. Mereka polisi."

"Tokugawa, ya? Apakah itu keturunan Tokugawa Ieyasu?" Arthur bertanya-tanya.

"Nah. Kau cukup pintar untuk ukuran anjing Britania yang suka tebar pesona. HA HA! Ha ha ha." Imbuh Gilgamesh. "Yep. Dia darah daging Tokugawa Ieyasu. Dan jika kalian bertaya siapa Tokugawa, maka bakal kujawab. Tokugawa itu orang yang berpartisipasi ke perang Sekigahara yang maha besar." Lanjut si raja Uruk, ia tertawa lagi.

"Sekigahara, katamu?" Ozy terkejut. "Bukankah itu perang dimana Raja Iblis, Oda Nobunaga bangkit?"

Arthur memijit kening. "Benar. Orang itu, si Nobunaga adalah penyebab kehancuran di Jepang. Perang Sekigahara mula-mula adalah perang antara tim Date Masamune dan tim Sanada Yukimura. Tiba-tiba muncul Nobunaga di tengah-tengah itu. Kedua tim bersatu, untuk memukul-mundur si Nobunaga."

"Oh astaga. Okita dan Nobunaga. Mereka ternyata berkaitan." Ozy melengkungkan bibir.

"Ada yang salah di sini." Gilgamesh berkata.

"Apa?" Sahut Arthur.

"Bukankah kita sedang bolos di pelajaran sejarah?" Ucap Gilgamesh lagi.

"Ya, begitulah." Giliran Ozy yang merasa janggal.

"Tapi mengapa kita malah belajar sejarah?" Gilgamesh naik satu oktaf.

"Mungkin karena spongebob warna kuning." Jawab Arthur, tanpa rasa bersalah.[]

|F|G|O| |C|R|A|C|K|Where stories live. Discover now