Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sandrina sudah pernah melakukan sebuah kesalahan di masa remajanya, ia jatuh cinta kepada guru tarinya, dan menyerahkan keperawanannya di umur 16 tahun. Patah hati karena sang guru tari ternyata seorang playboy dan ia hanya salah satu korbannya, Sandrina menutup hatinya rapat-rapat. Ia terus menari, belajar bela diri, dan memutuskan tidak menikah.
Menari dan bela diri membuat bentuk tubuhnya tumbuh menggiurkan, apalagi tarian andalannya adalah irama latin yg erotis. Banyak lelaki yg mengejarnya, tapi Sandrina tak mau membuka hati. Ia menganggap lelaki hanya tertarik fisiknya saja, karena tidak bisa memilih kostum tertutup, ia memilih menyamarkan wajahnya dengan topeng setiap kali tampil. Dengan nama panggung Cassandra, ia menjadi dancer terkenal, tapi sangat sedikit yg pernah melihat wajah aslinya.
Lulus kuliah, tabungannya dari menari sudah cukup banyak, tapi ia terjebak kasus klise. Ayahnya yg sakit parah ingin melihatnya menikah, menjodohkannya dengan anak teman baiknya. Sebulan sebelum pernikahan, ayahnya meninggal.
Sandrina mengajak Miguel bertemu untuk membicarakan pembatalan rencana pernikahan mereka.
"Apa keberatanmu menikah denganku?" tanya Miguel dengan dingin. Ini pertemuan ketiga mereka, yg pertama saat perkenalan, kedua saat lamaran, itupun mereka tidak banyak berbicara.
"Aku tidak mencintaimu." Jawab Sandrina pelan.
"Aku juga tidak." Kata Miguel, "Tapi aku mau menikah denganmu. Anggap saja ini seperti perjanjian kerjasama bisnis. Aku akan menjalankan kewajibanku sebagai suami, memberikan nafkah lahir batin, tempat tinggal dan cukup sandang pangan. Kau laksanakan tugasmu sebagai istri, mengurus rumah, memasak, mengurus cucian, dan melayaniku di tempat tidur."
Sandrina memandang Miguel dengan tatapan tidak percaya, "Pantas saja ketujuh istri sebelumnya tidak ada yg tahan dengannya." Katanya di dalam hati.
"Mmmmm ...." ia mencari alasan lain. "Aku sudah tidak perawan."
"Aku sudah pernah tidur dengan perawan." Jawab Miguel, tetap dingin, "Aku tidak mempermasalahkan keperawanan, tapi aku menuntut kesetiaan. Bila kau jatuh cinta kepada orang lain, jangan selingkuh, ajukan perceraian. Aku tidak akan tidur dengan perempuan lain selama ada istri di rumah, jadi aku mengharapkan yg sama dari istriku."
"Kalau akan bercerai, untuk apa kau menikahiku?"
"Kalau pernikahan kita batal, mama akan mencarikan perempuan lain menjadi istriku, jadi tidak masalah siapapun yg akan kunikahi, Bisa kau, bisa perempuan lain."
"Tidakkah perlu rasa tertarik?" tanya Sandrina menaikkan alisnya, "Maksudku tertarik secara fisik, untuk meniduri seorang perempuan?"
"Dengar sayang," kata Miguel mulai tidak sabar, "Seperti saat ini aku sedang tidak punya istri, aku bisa tidur dengan perempuan manapun. Maksudku, aku sudah tidur ...... mungkin lebih dari seratus perempuan, yg langsing yg bohai, semua rasanya sama. Paham?"
