Munculnya Si Monster

3 0 0
                                    

Katanya kejadian aneh di kepala karena luka masa lalu. Saya ambil buku mencari sebabnya, berusaha menemukan pembenaran bahwa yang mereka sebut katanya itu adalah teori yang salah.

Tak menemukan saya mencari ke kenangan masa lalu. Mungkin ada yang manis untuk diingat, mungkin ada hal baik untuk diingat. Semakin berusaha mengingat, semakin tak mengingat apapun. Saya duduk dalam ruang gelap malas menemukan lagi.

Lalu, monster berwarna ungu muncul dengan lampu di atas kepalanya. Mata sendu itu menatap saya, pelan-pelan dia mengulurkan tangannya yang tak berjari dengan sisik berwarna ungu gelap.

"Biar ku temani. Siapa tahu kau butuh menangis, kita bisa menangis bersama-sama. Orang-orang tak akan mempedulikan kita."

Saya telah berteman lama dengan monster ini, padahal saya hanya menunggu manusia yang muncul dengan cahaya yang terang untuk menolong.

Ah sudahlah. Saya sudah nyaman dengan si Monster hingga lupa manusia baik di dunia nyata hanya bisa diam menonton tanpa melakukan apa-apa.

I LIVE WITH MONSTERSDove le storie prendono vita. Scoprilo ora