his story

963 96 17
                                    

chimon berbalik, teringat dia belum berpamitan dengan sopan pada pluem karena tadi ter buru buru. namun langkahnya terhenti saat melihat pluem berdiri dengan mata terpejam dan menengadah ke langit dengan kedua tangan di pinggangnya.

"when you feel something weighting you down and can't breath, look up to the sky"

itulah yang pernah pluem katakan padanya di saat dia menceritakan kegelisahannya pada pluem. perasaan tidak tenang yang muncul karena tekanan yang di rasakan chimon dalam hidupnya, baik dalam pekerjaan maupun lainnya.

"memang tidak bisa membuatmu menyelesaikan masalah, tapi setidaknya bisa membantumu sedikit tenang. setelah tenang kamu bisa berpikir lebih jernih dalam mencari cara untuk menghadapi masalahmu. coba saja, aku juga sering melakukannya kok kalau banyak pikiran"

dan melihat pluem melakukannya sekarang, itu artinya dia sedang ada masalah. chimon mengerutkan keningnya, bertanya pada diri nya sendiri, kenapa pluem tidak bercerita padanya.

bukan nya sombong tapi chimon selalu berpikir bahwa dia merupakan orang yang terdekat dengan pluem di banding anak gmm yang lain. dan chimon bangga dengan itu.

chimon tahu cukup banyak anak bahkan staff di gmm yang menyukai pluem. tidak heran karena akan sangat susah untuk tidak suka dengan anak yang memiliki sifat hampir sempurna seperti pluem.

meski ramah dan semacamnya namun kondisi pluem yang tinggal di provinsi lain membuatnya jarang bertemu dengan orang kantor sehingga terkesan memberi jarak.

banyak orang yang sedikit segan jika ingin mendekatinya dan bersikap akrab. karena mereka memang tidak pernah berbicara selain masalah pekerjaan atau hanya mengobrol sebatas pembicaraan umum. bahkan nanon dan anak lain yang pernah bermain bersama dalam series pun terkadang masih terlihat ada jarak meski samar saat bercanda dengan pluem.

chimon merupakan satu satu nya anak yang bisa dengan segera bertingkah akrab dengan pluem, tidak peduli sudah berapa lama mereka tidak bertemu. mungkin kecuali fiat, karena pluem sudah lebih lama mengenal fiat sejak sebelum mereka bergabung dalam satu agensi.

sebagai anak yang juga mengidolakan pluem, chimon sangat bangga dia mendapat hak vvip yang membuat banyak orang iri. bahkan terkadang pluem sering memanjakannya dan memberinya perlakuan khusus.

awalnya chimon berpikir itu karena pluem mencoba agar pair mereka tidak tenggelam. perjuangan mereka lumayan berat jika di banding pair lain karena mereka terpisah lokasi antara bangkok dan chiang mai. namun lama kelamaan chimon merasa sikap pluem bukan hanya karena mereka sebagai pair.

"aku menganggapmu sebagai adik. soalnya aku kan anak terakhir, aku ingin jadi kakak"

itulah jawaban pluem saat chimon mengutarakan kecurigaannya dulu. setelah itu chimon tidak mempedulikannya, dia sendiri cukup senang karena mendapat perhatian dari pluem. chimon anak pertama jadi dia sangat menikmati saat di mana dia bisa bermanja pada orang lain.

hanya saja sekarang pluem juga mendapat adik semi resmi dari para fans. sejak dia dinobatkan sebagai anak taynew, tentu saja menjadikan frank sebagai adik nya juga. namun saat ourskyy fm kemarin chimon tidak melihat cara pluem memperlakukan frank sama dengannya.

interaksi pluem dan frank masih sedikit canggung, lebih kepada frank yang masih agak segan menghadapi pluem. mungkin karena mereka hanya pernah bertemu sekali setelah resmi menjadi adik, dan saat itupun ada drake dan chimon.

meski tidak sedekat chimon, namun drake bisa dibilang tidak terlalu segan dengan pluem. dan ketika pulang memang akhirnya frank juga menjadi sedikit lebih akrab dengan pluem. begitu juga dengan yang lain, karena selama beberapa hari sebelumnya pluem sering di ajak tay bermain badminton. membuat aura pluem menjadi lebih mudah untuk di dekati.

menyadari hal ini, sedikit rasa tidak suka menghampiri chimon. semakin banyak dan sering pluem berinteraksi, semakin chimon merasa kehilangan perasaan vvip yang dimilikinya atas pluem. terlebih belakangan ini, pluem seolah memberi hak yang sama pada tay.

meski asosiasi nya berbeda tapi dulu hanya nama chimon yang selalu disandingkan dengan pluem. hanya chimon yang selalu disebut jika berkaitan dengan pluem. setiap kali nama chimon lah satu satu nya yang selalu keluar dari mulut pluem. hanya chimon.

perasaan tidak rela menghampiri chimon saat pluem dengan santainya bisa berseru dan memanggil nama tay saat melihat senior mereka lewat didepannya. dulu hanya chimon yang bisa seperti itu. hanya chimon yang dengan mudah bisa mendapat perhatian pluem.

mau tidak mau, chimon merasa kehilangan. chimon tahu cepat atau lambat mereka akan berpisah dengan sendirinya. tapi chimon tidak pernah berpikir bahwa dalam prosesnya dia akan merasakan seperti yang dia alami sekarang.

selama ini pluem selalu dengan sabar menunggunya, sesekali memastikan chimon berjalan dengan benar. hal yang membuat chimon bisa berlari tanpa takut. karena chimon tahu, di saat dia tersandung, pluem akan segera berbalik dan membantunya berdiri.

namun sekarang sebuah perasaan lain yang belum pernah chimon rasakan perlahan muncul ke permukaan. chimon merasa pluem mulai menjauh darinya.

dan chimon takut jika suatu hari nanti tiba saatnya pluem tidak akan lagi berpaling dan mengulurkan tangan kepadanya ketika dia terjatuh dan memanggil pluem.

"I won't leave you, until you leave me first"

"kak, harusnya even you leave me dong"

"lah, kakak kan harus move on mon, masak mon tega nyuruh kakak stak sendirian"

pluem pernah sekali bercanda mengatakannya pada chimon. saat itu mereka membicarakan jika pluem yang menjadi pacar chimon sebagai perumpaan ketika membahas chimon yang sedang mendiskusikan masalahnya dengan pacarnya pada pluem.

entah kenapa saat mendengar pluem mengatakannya dada chimon sedikit sakit. karena chimon tahu, di antara mereka berdua lebih mungkin chimon yang pergi, karena itu dia juga tahu pluem sungguh sungguh saat mengatakannya.

meski saat ini masih tidak ada yang berubah dari pluem, namun entah kenapa hati chimon mengatakan bahwa dia sudah melewatkan sesuatu hal yang suatu hari nanti mungkin akan di sesalinya. hal penting yang berhubungan dengan pluem.

"pluem!" sebuah seruan akhirnya bisa membuat chimon melepaskan matanya dari sosok pluem.

sebelum sempat chimon memutuskan akan melakukan apa, pluem sudah terlebih dulu bergerak dari tempatnya, berlari kecil menghampiri tay dan beberapa anak lain yang melambai ke arahnya.

hati kecil chimon menyuruhnya untuk berteriak memanggil pluem namun entah kenapa suaranya tertahan dan tidak bisa keluar. dadanya terasa sakit saat mendengar suara tawa pluem. chimon hanya bisa melihat pluem yang berjalan semakin jauh sembari bercanda dengan tay dan yang lain.

"that's should be my place" bisik chimon "kakak bohong. aku belum pergi, tapi kenapa kakak sudah meninggalkanku"

tanpa sadar setetes air terjatuh dari sudut mata chimon.

end

bromanceWhere stories live. Discover now