our story 1

1.7K 120 19
                                    

kesadaran pluem perlahan muncul di awali dengan suara samar di dalam kamarnya. membuat pluem bertanya pada dirinya sendiri apakah dia sempat menyalakan televisi tadi malam.

membuka mata perlahan, pluem membiasakan diri dengan suara kesibukan di luar yang bercampur dengan televisi nya. sudah hampir sebulan dia menetap di bangkok, dan setiap paginya masih saja pluem belum terbiasa dengan suara bising kendaraan.

sebuah suara lain membuat pluem semakin tertarik dari alam mimpi. menoleh, menjumpai lemari pendingin milik nya terbuka, sebuah pemikiran lain memaksa mesin di dalam kepalanya mulai bekerja

"pencuri ..." sebuah kata yang otomatis muncul ".... makanan?"

pluem mengerjabkan matanya beberapa kali. mencoba menelaah apa yang sedang berlangsung di dalam kamarnya saat itu

"oh, udah bangun kak?"

sebuah suara yang sangat familiar terdengar diikuti muncul nya sebuah wajah dari balik pintu lemari pendingin nya

"mon?"

"yup, mon laper, boleh ya" jawab chimon santai. di tangannya setumpuk makanan ringan berpindah dari tempat penyimpanan nya ke sudut bawah tempat tidur pluem

pluem memperhatikan chimon yang tanpa segan duduk, membuka salah satu snack yang di ambilnya dan asyik makan sembari menatap layar televisi.

"chimon?" ulang pluem setelah kesadarannya sudah kembali normal

"apa?"

"kok kamu bisa ada di sini? masuk dari mana?" pluem merubah posisinya dari berbaring menjadi duduk

"dari pintu lah kak, masa iya dari jendela"

"huh?!" pluem kembali mengerutkan keningnya, berfikir apa semalam dia terlalu lelah sehingga lupa mengunci pintu

pandangan pluem tertuju pada meja di samping tempat tidurnya, ada dua kunci tergeletak di sana. dua.

"kak tay yang ngasih" kata chimon seolah tahu apa yang ada di dalam kepala pluem

pluem menoleh pada chimon yang masih belum melepaskan pandangannya dari layar televisi.

"tepatnya penjaga condo sih yang ngasih ke mon, setelah kak tay telfon dan bilang buat ngasih kunci cadangan kamar kakak ke mon"

"kok bisa?" tanya pluem. memang tay lah yang nembantu pluem mendapatkan condo yang menjadi tempat tinggalnya untuk beberapa bulan kedepan selama dia magang di bangkok

"mon telfon kak tay, soalnya kak pluem tadi pagi mon gedor gedor pintunya nggak di bukain juga, takutnya kakak pingsan nggak ada yang tahu"

"pagi? dari kapan kamu di sini?" pluem melirik jam tangannya yang menunjukkan waktu hampir tengah hari

"jam sembilan" jawab chimon "tumben kak, tidur kayak mati gitu, biasanya ada suara dikit kakak bangun"

"ah, semalan kakak capek banget soalnya, baru tidur sekitar jam lima pagi"

"ngapain sampai jam segitu?"

"ngerjain tugas"

"kantor? apa kampus?"

"dua dua nya"

chimon akhirnya menoleh pada pluem yang mengusap wajahnya, gurat lelah masih dapat terlihat jelas oleh chimon. sepanjang chimon mengenal pluem, meski harus syuting seharian penuh, tidak pernah pluem terlihat selelah ini

"kalau gitu mon pulang deh kak, kakak istirahat aja"

"eh, nggak papa. lagian kamu udah sampai sini, kenapa tadi nggak bangunin kakak" jawab pluem

bromanceWhere stories live. Discover now