Part 2

5.7K 680 17
                                    

Tukiem Disosor Oppa 2

Hai bagi suka koleksi pdf original story romance adult list judul dan harga bisa hub EMERALD_86 wa +62 822-1377-8824

*****

Usai ciuman penuh nafsu membara, Tukiem menyudahi. "Bang Jae pulang saja, sebelum semuanya terlambat."

Sepasang mata Jae diliputi nafsu, begitu juga mata indah Tukiem, tapi perempuan cantik itu masih saja menolaknya. Kali ini Jae tak ingin melepaskan lagi, sudah susah payah sampai di titik ini. Tidak menjawab, tangan Jae menarik kepala Tukiem dan kembali memagut bibir perempuan desa ini. Kali ini lebih penuh nafsu.

Tukiem mendorong Jae. Napasnya megap-megap. "Aku serius, Bang Jae. Pulanglah sebelum terlambat."

"Aku tidak mau. Aku cinta kamu, Tukiem. Aku mau kamu," desahnya, bibirnya kembali menyosor.

Rumah yang sepi hanya terdengar bunyi decapan. Kedua insan telah bergumul di lantai. Mereka saling mencumbu dan menjilat, tubuh mereka sudah tanpa busana. Tukiem sudah sangat lihai rupanya, mungkin karena sudah berpengalaman dengan suami-suami sebelumnya.

"Aaahh... ya, jilat di sana, Bang Jae, lebih dalam!" Tangan Tukiem menjambak rambut Jae, tubuh telanjangnya setengah berbaring bertumpu pada tangan satunya, kedua kakinya terbuka lebar, sementara kepala Jae berada di antaranya, sibuk menjulur-julurkan lidahnya ke kedalaman lembah surgawi Tukiem. Jari-jemari lelaki Korea itu pun turut memberikan kenikmatan.

Setelah merasa puas, Jae menegakkan tubuhnya sembari melepaskan kancing bajunya satu per satu, tatapannya membara tertuju pada Tukiem yang begitu indah di matanya.

Namun, saat Jae melepaskan celana panjangnya, Tukiem buru-buru berdiri meraih vas bunga di atas meja dan ingin memukulkannya pada Jee yang lebih dulu menghindar membuat vas bunga itu pecah berserakan di lantai.

Jae membulatkan matanya, ia menatap vas bunga yang hancur kemudian beralih pada Tukiem, tidak percaya dengan apa yang barusan perempuan ini perbuat, hampir saja kepalanya menjadi sasaran. Jae memperhatikan raut wajah Tukiem yang sedih sembari memungut pakaiannya. Tukiem pun berlari masuk ke dalam kamarnya.

"Tukiem!" seru Jae tiba- tiba merasa bersalah, ia bangkit dan menggedor pintu kamar yang sudah tertutup rapat.

Tok tok tok!

"Tukiem, buka pintunya! Ada apa denganmu?" tanya Jae panik, ia tidak menyangka karena  perbuatannya membuat Tukiem yang awalnya menikmati sentuhannya malah berbalik membencinya.

"Pergi, Bang Jae!" bentak Tukiem dari kamar diiringi isak tangisnya.

Jae bergeming, ia menjauh berapa langkah masih menatap daun pintu, ia mengusap rambutnya kasar ke belakang.

"Apa yang telah kulakukan?" gumam Jae menyesal.

Sementara di dalam kamar, Tukiem terisak menangis, tengkurap di atas ranjang, ia mengutuk dirinya kenapa membiarkam Jae menyentuhnya, sama saja merendahkan harga dirinya seperti dulu.

"Tukiem, maafkan Bang Jae," lirih Jae masih tidak beranjak dan didengar Tukiem. "Nanti kita perlu bicara, mungkin saat ini kamu butuh sendiri. Aku mencintaimu, Tukiem, aku pulang dulu," lanjut Jae.

Tukiem bergeming mendengar pernyataan cinta Jae yang kini pergi meninggalkan rumahnya. Ia bangkit melangkah menuju jendela menatap Jae yang sudah melangkah berbelok menuju rumah kontrakannya.

Pria Korea itu begitu mudahnya mengucapkan kata cinta padanya, begitu mudahnya menyentuhnya. Tangan Tukiem mengepal menepis perasaan yang tadinya mencair, ia kembali mengeraskan hatinya dan ia berjanji tidak akan membiarkan Jae mendekatinya lagi.

Tukiem tidak ingin kelak terlalu berharap karena ia tidak ingin tersakiti seperti dulu saat mantan suaminya menyakitinya terlalu dalam.

Tbc

Tukiem di sosor oppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang