The Origin (DW): 40

Comenzar desde el principio
                                    

Senter diarahkan ke segala arah, menyinari benda-benda tak terpakai yang berdebu.

"Sepi sekali." Jaehyun terus berjalan, memasuki gudang lebih jauh.

Mark, Jeno, dan Jaemin juga ikut masuk, mereka berjaga di posisi masing-masing. Mark membelakangi Jaehyun, berjalan mundur, Jaemin di tengah Jaehyun dan Mark, berjalan menyamping, saling mengadu punggung dengan Jeno di sisi lain.

"Kau yakin Jisung ada di sini, hyung?" Mark bertanya, ia mulai merasa tidak yakin dengan keberadaan Jisung di tempat ini. Pasalnya, tempat ini sangat sepi, tidak ada tanda-tanda orang atau apapun.

"Kita harus mencari lebih jauh Mark."

"Tapi tempat ini terlalu sepi."

"Ssshhh.."

Jaehyun menajamkan pendengaran, ia seperti mendengar suara lain setelah Mark menyelesaikan ucapannya.

"Ssshhh.."

"Hyung!" Mark berseru, tapi Jaehyun mengangkat tangan.

"Diamlah Mark!" Jaehyun berjalan ke sisi lain. "Kalian mendengar suara tidak?"

Jaemin, Jeno, dan Mark kini mengubah posisi mereka, berdiri saling menyamping memandangi Jaehyun.

"Suara?" Jeno juga mulai menajamkan pendengaran saat Jaehyun bilang ada suara di dalam gudang yang mereka masuki.

"Ssshhh.."

"Aku mendengarnya." Jaemin berseru, menunjuk bagian gelap gudang yang tidak disoroti senter. "Dari arah sana."

"Kita ke sana." Jaehyun memimpin, berjalan lebih dulu seraya mengarahkan senter untuk melihat sesuatu yang memiliki suara tadi.

"Tunggu!" Jaehyun berhenti, tangan ia angkat ke atas, menyuruh tiga orang di belakangnya berhenti juga.

Senter Jaehyun menyoroti dua pasang kaki yang berada dekat dengan kaki kursi, sepertinya orang itu tengah duduk. Ada tali juga di lantai sekitar dua pasang kaki, sepertinya tali itu sudah dilepas.

Jantung Jaehyun bergemuruh, perasaannya semakin tidak karuan. Ia takut kalau kaki yang terlihat olehnya itu adalah kaki Jisung.

"Kalian tunggu di sini." Jaehyun menyuruh tiga orang yang lebih muda menunggu di tempat semula, sedangkan ia berjalan menuju ke arah dua pasang kaki.

Jaehyun menaiki senternya semakin ke atas, melihat dengan jelas kedua tungkai kaki, lalu naik lagi, separuh badan. Saat sudah dekat, Jaehyun menyorot bagian wajah dari orang yang duduk di kursi.

Wajah Jaehyun kaget setengah mati saat mendapati orang yang ia cari tidak ada di sini, tapi, Xiaojun yang malah duduk di sana dan terluka.

"Xiaojun!" Jaehyun tahu nama anak ini, sudah jelas. Karena anak ini adalah kakak Renjun, dan ia sempat bertemu dengan Xiaojun di rumah duka.

"Mark, Jeno, Jaemin, cepat ke sini." Jaehyun memasukan ujung senter ke dalam mulut, menyoroti wajah Xiaojun yang mulai membiru. Kedua tangan Jaehyun menepuk pelan pipi Xiaojun

"Kenapa?" Mark terburu-buru,l menghampiri Jaehyun, bahkan ia hampir tersandung sesuatu tadi. "Loh? Xiaojun?" Mark menyingkirkan tangan Jaehyun dari wajah Xiaojun, beralih membangunkan Xiaojun dengan tangannya sendiri.

Tak.

Lampu gudang menyala tiba-tiba. Suasana di dalam gedung tiba-tiba semakin tegang, mereka takut kalau yang menyalakan lampu adalah musuh, apalagi dengan posisi tidak siap begini.

Jaehyun dengan senter di mulutnya, Mark memegangi dua pipi Xiaojun, lalu Jeno dan Jaemin yang berada jauh dari Jaehyun padahal mereka tidak membawa senjata apapun.

[2] The Origin | NCT✔ [Open PO]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora