Tiga

674 23 2
                                    

Enjoy! Jangan lupa siapin cemilan dan minumannya~

"Tipe cowok idaman cewek itu kayak gimana, sih?" tanya Jalu

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.


"Tipe cowok idaman cewek itu kayak gimana, sih?" tanya Jalu. Cowok kacamata itu sekarang lagi pake kaos santai dan celana selututnya, nggak lupa juga baseball cap kesayangannya, nggak tau deh sepatunya pake apa, masa aku kudu liat ke bawah meja cuma buat nengokin sepatunya? Kan nggak lucu.

"Ganteng,"

"Tajir,"

"Jago masak,"

"Rajin ibadah,"

"Sopan,"

"Kayak gue dong ya," timpal Panji. Si biang rusuh itu lagi tersenyum bangga sambil nepuk-nepuk dadanya. Pede banget, kan? Untung aja nih aku lagi dalam mood yang baik, kalau nggak habis lah si Panjul itu.

"Najis woo," aku menyoraki dan mengejeknya. "Lo nggak ada tampang-tampang yang tadi kita sebutin,"

Panji mengucapkan istighfar, bagus dia mulai nyebut, tobat lah wahai Panjulku.

"Lagian lo ngapain sih Lu, nanyain itu?" Kini yang bertanya Ocha.

Jalu menggeleng, "Nggak apa-apa sih, nanya doang. Lagian kayaknya cewek itu ribet banget ya? Pengin yang sempurna banget kayaknya, mana ada sih," nah liat kan? Mulai lagi deh pasti dia mau ceramah, panjang lebar, ngasih tau kita-kita yang cewek ini. Padahal ya, katanya cewek itu yang selalu benar kan? Dan mohon maaf teman-teman kalau kita lagi kumpul gini, yang selalu benar itu cowok! Ingat ya, cowok. Harusnya cewek, cowok itu ya ngalah. Nggak usah ditanya pelakunya siapa, ya ini si Ayam Jalu.

"Ya terus lo mau kita gimana, Bambang?!" Lili melotot tidak terima karena ucapan 'cewek itu ribet'.

Aku pura-pura nggak denger apa yang mereka omongin, see? Masalah kecil aja udah jadi bahan perdebatan. Fyi kita lagi nongkrong-nongkrong santai di Armor Kopi daripada di rumah yang bikin orang pasti bete atau jenuh, kan? Tapi aku nggak tiap hari juga sih nongkrong kayak begini, bisa totos duitku. Apalagi kalau nggak punya duit lebih mending di rumah aja sih, bergelung sana-sini pake selimut sambil posisi mager buat bangun. Tapi yang bikin ngenes itu gini lho, pengin jalan atau hangout tapi nggak punya duit, dan cara terbaik itu ada lah cari posisi nyaman di kasur.

Aku melihat ke sekeliling kafe outdoor ini, pohon pinus yang membuat tempat ini semakin sejuk dan terlihat hijau, belum lagi pemandangan yang bikin rileks dan tenang dan ditambah alunan musik yang bikin aku terbawa suasana. Kuambil cangkir berisi Green Tea itu, menghirup aroma nya sambil sesekali melihat ke arah teman-temanku yang masih berdebat. Serius, aku kayak orang yang bener-bener budek di sini, sambil natap meja yang keisi penuh sama beberapa pengunjung yang asik sama dunianya sendiri-sendiri.

Mata Ocha menyipit, menunjuk Jalu dan Panji, "Nih denger ya cowok-cowok. Simak baik-baik, gue nggak akan ulangi lagi, oke? Satu, hampir 99% gue rasa cowok itu sering bilang cewek ribet, padahal mereka nggak pernah tau kalau kita ribet itu pasti ada alesannya. Dua, bukannya kita mau cari yang sempurna, tapi kita itu mencari yang terbaik untuk jadi pendamping hidup. Yang ketiga, cewek itu selalu benar!"

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Sep 20, 2019 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

Girl With ProblemWo Geschichten leben. Entdecke jetzt