Chapter 3

4.6K 649 95
                                    

"Yup. Aku sudah menyuntikkan penawar racunnya." wanita berHaori kupu-kupu itu menutup kembali alat medisnya. Dia menoleh ke Hanako, tersenyum, "Karena sudah selesai, maka waktunya untuk beristirahat." tambahnya.

Hanako menatap wanita itu kembali. Mereka saling berpandangan. Mata wanita itu lembut dan menenangkan jika orang melihatnya. Sebaliknya, wanita itu memandang mata ungu tua milik Hanako yang memancarkan bulan purnama, membuat senyum wanita itu mengendur.

"Bulan purnama, Mutiara, matamu sangat indah, ya. Aku tidak tau kenapa, tapi... aku tak merasakan adanya aura manusia di tubuh mu." kata wanita itu.

Hanako memalingkan wajahnya ke samping. Dia tak dapat menjawab apa-apa. Matanya tertuju pada Zenitsu yang tertidur setelah disuntik oleh si wanita ini.

"Tapi anehnya, selain sisi manusia, aku juga tak merasakan aura Iblis sedikitpun. Artinya apa, ya?" wanita itu bertanya-tanya sambil meletakkan jari telunjuk ke dagunya.

"Tidak tau." jawab Hanako singkat.
"Haha.. kau ini benar-benar mirip dengan Tomioka-san, ya. Tak bisa dielak lagi." kata wanita itu menyeringai, dia sudah mengatakan itu dua kali. Mengatakan bahwa Hanako mirip dengan Tomioka Giyuu.
Hanako mengernyit, "Tomioka?"
Wanita itu mengangguk,"Mn. Tomioka Giyuu-san. Dia berada tak jauh dari sini, kok."

Hanako hanya membalas 'oh' dan selanjutnya dia berdiri dari duduknya. "Aku ingin mencari Jirou-nii, jadi Zenitsu-nii kuserahkan padamu." lanjutnya.

"Heh? Apakah dia juga pemburu iblis sama dengan laki-laki ini?" wanita itu menebak-nebak. Hanako mengangguk. Wanita itu bingung, dia mencegah Hanako untuk pergi, namun sepertinya tak bisa. Hanako ini akan berkata kasar padamu jika kau terlalu nekat memaksanya.

Hanako membalikkan badannya, berjalan menyusuri hutan. Mencari Tanjirou. Sendirian.

"Gadis yang aneh, ya. Tapi apa boleh buat, aku juga mempunyai urusan lain." gumam wanita itu. Menatap punggung Hanako yang semakin lama semakin menghilang di kegelapan hutan.

Wanita itu berdiri, berkacak pinggang. "Hey, kalian. Apa kalian sudah selesai?" tanya Wanita itu kepada bawahannya yang tengah membalut manusia yang hampir dirubah menjadi Iblis oleh Iblis laba-laba yang dilawan Zenitsu.

Bawahannya serentak mendengarkan, lalu mengangguk. "Sudah selesai, Kochou-sama!" Wanita yang dipanggil Kochou ini bernama asli Kochou Shinobu. Dia adalah Pillar Serangga.

Shinobu tersenyum, "Oke. Waktunya untuk berburu lagi." gumamnya.

[]~[]~[]

"Harusnya aku bersikap lebih tenang lagi. Itu tadi hampir saja." batin Hanako. Dia berhenti dari jalannya. Mengambil sebuah benda di dalam lengan Kimono-nya yang panjang. Dapat. Itu adalah sebuah Boneka kayu perempuan. Boneka yang cantik. Mempunyai kaki dan tangan yang mungil. Boneka itu ber-Ekspresi sedang tersenyum.

"Ne, Ningyou. Temani aku. Kau tau kalau aku takut akan kegelapan dan sendirian, bukan? Hei, kau dengar aku?" aneh. Hanako berbicara sendiri dengan Boneka nya. Benar-benar keadaan yang belum bisa dipahami.

Kemudian, Hanako tersenyum. "Baiklah, kurasa kau mendengarnya." Hanako melanjutkan langkahnya untuk masuk ke hutan lebih dalam. Ditemani dengan sebuah Boneka kayu ditangan kirinya.

[]~[]~[]

Tomioka Giyuu. Sang Pilla Air. Tak suka bicara banyak. Laki-laki kalem dan pendiam itu kini sedang berjalan cepat setelah mengikat Inosuke dengan tali diatas pohon. Dia buru-buru.

better stay away ; tomioka giyuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang