🐣 Awal Derita 🐣

5.5K 476 102
                                    

Adakah yang masih menunggu kelanjutan cerita ini 😅😅😅

.

.

.

.

.

Kalo ada, mari kita lanjutkan lagi ceritanya sayang 😍😍😍

.

.

.

.

Maafkan kirei untuk typo yang bertebaran but happy reading!!!

.

.

.

.

🍑🍑🍑

Waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari namun matanya masih betah untuk tetap terjaga, tak terbersit sedikitpun dalam benaknya untuknya kembali terlelap.

Jangankan untuk memikirkan waktu tidurnya, hanya untuk memikirkan keadaan tubuhnya saja dia sudah tidak bisa; seakan telah mati rasa, dibiarkannya begitu saja lelehan darah yang terus merembes dari beberapa luka yang baru saja putranya torehkan pada permukaan kulit tangan dan lehernya.

Jika kalian berpikir bahwa Minhyung sengaja melukai ibunya sendiri, maka kalian harus cepat cepat mengenyahkan pikiran tersebut, karena itu semua tidaklah benar.

Taeyong sendirilah yang telah menyodorkan dirinya untuk dilukai oleh sang putra; mungkin kalian akan berpikir jika dirinya ini sudah tidak waras karena membiarkan dirinya dilukai oleh putranya sendiri.

Namun inilah kenyataannya; Taeyong lebih memilih untuk menjadi lahan pelampiasan amarah putranya ketimbang melihat Minhyung menyakiti dirinya sendiri.

Lagipula luka luka ini bukanlah hal yang serius baginya, dia telah terlatih untuk mengobati setiap luka fisik yang diterimanya, sering disakiti oleh mantan suaminya membuatnya sudah terbiasa untuk mengobati semua bekas lukanya seorang diri.

Hanya dengan sedikit bantuan alkohol dan antiseptik, semua luka yang ada ditubuhnya akan sembuh dalam sekejap mata bahkan tak akan meninggalkan sedikitpun bekas pada permukaan kulitnya. Sama seperti yang telah terjadi sebelum sebelumnya.

Brak

Suara pintu depan yang dibanting membuat Taeyong tersadar jika sosok yang sedari tadi dinantinya telah tiba, dengan sabar dia menanti kehadiran sosok tersebut didalam kamar pribadinya.

Derap langkah terburu dapat didengarnya dari balik pintu kamar; dari suaranya saja dia sudah dapat menebak jika sosok yang sedari tadi ditunggunya itu belum sempat melepaskan sepatu kerjanya.

Hah..

Benar benar kelakuan kakaknya yang satu itu; jika tidak diingatkan sedikit saja, pasti akan langsung lupa dengan peraturan menjaga kebersihan rumah yang selama ini diterapkannya.

Lihat saja nanti, saat orang itu sampai ke dalam kamarnya dia akan langsung memarahinya karena telah berani mengotori lantai rumah yang selama ini dijaganya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anak yang Terbuang 🐣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang