ㅡthree.

3.6K 511 29
                                    

"Taehyun, hari ini mau jenguk Yeonjun?"

"Oh iya, kemana anak itu?"

"Dia bilang dia demam setelah kehujanan kemarin malam"

"Aneh-aneh saja, masa hujan-hujanan di malam hari. Yasudah, setelah pulang ayo kita jenguk sekalian kita bawakan makanan"

Yeonjun tiba-tiba terserang demam setelah pergi ke apotek membeli antiseptik untuk mengobati luka ibunya dan menerjang hujan di malam hari. Bukannya membantu ibunya yang terluka, yang ada ia harus terbaring di ranjang dengan kompres di keningnya. Bukan salah Yeonjun juga, ia hanya khawatir.

Beruntung sekali Yeonjun memiliki teman seperti Taehyun dan Beomgyu yang sangat perhatian kepadanya. Hari ini sepulang sekolah, Taehyun dan Beomgyu berencana untuk menjenguk Yeonjun. Merasa tidak enak jika mereka datang dengan tangan kosong ditambah lagi mereka tahu keadaan Yeonjun dan ibunya di rumah, mereka memutuskan untuk membeli beberapa buah roti di sebuah toko roti yang tidak sengaja mereka lewati.

"Selamat datang"

Ucap seorang pemuda dengan paras kebarat-baratan mengenakan seragam sekolah yang sama seperti yang Beomgyu dan Taehyun kenakan. Tapi anehnya, Taehyun dan Beomgyu tidak mengenal siapa anak ini. Sepertinya ia bukan orang Korea asli tapi ia dapat berbicara Bahasa Korea dengan fasih.

"Taehyun, anak itu bersekolah di Hanlim juga. Tapi mengapa aku tidak mengenalnya?"

"Apa semua anak Hanlim harus kau kenal?"

"Tentu saja! Aku kan salah satu anggota band terkenal di sekolah"

"Terserah"

Beomgyu lalu kembali melirik ke arah pemuda yang tadi mengucapkan ucapan selamat datang kepadanya dan Taehyun. Ia tersenyum ke arah pemuda itu dan dibalas dengan senyuman canggung.

"Hey, perkenalkan, namaku Beomgyu, Choi Beomgyu dan ini Kang Taehyun. Kami juga bersekolah di Hanlim loh, tapi kok kami tidak mengenalmu ya?"

"Namaku Huening Kai, aku baru saja pindah ke Hanlim beberapa minggu lalu. Sebenarnya aku lama tinggal di Hawaii tapi sebelumnya aku juga pernah tinggal di Korea untuk beberapa tahun"

"Ah, begitu. Omong-omong kita bisa jadi teman yang baik loh!"

"Begitu kah? Aku akan sangat senang jika kalian mau berteman denganku"

"Tentu saja, lagi pula kita sesama bersekolah Hanlim bukan? Mungkin suatu saat kita bisa saling membantu", tambah Taehyun kali ini.

Beomgyu tersenyum senang mengetahui ia baru saja mendapatkan teman baru. Ia juga menyadari bahwa di sebelah pemuda dengan seragam yang sama seperti miliknya terdapat anak laki-laki lain yang sedang membaca buku. Anak itu hanya mengenakan jaket berwarna merah muda, sepertinya ia tidak sekolah di Hanlim. Pemuda berparas kebarat-baratan itu menyentuh pundak lelaki di sebelahnya pelan dan alhasil membuat pemuda yang pundaknya ditepuk mendongakan kepalanya.

"Aku mau pergi ke toilet dulu. Perutku tiba-tiba mulas"

Pemuda itu menyampaikan apa yang ia katakan dengan bahasa isyarat menggunakan tangannya dan dibalas dengan anggukan oleh lawan bicaranya. Kedua netra pemuda itu kembali terfokus ke buku bacaannya. Seakan-akan dunianya hanya sebatas dirinya dan buku-bukunya.

"Permisi kami mau bayar"

Tidak ada jawaban.

"Permisi?"

Masih tidak ada jawaban.

"Hey, maaf"

Kali ini pemuda berambut pirang itu menepuk pundak sang wira pelan dan benar saja, pemuda itu mendongakan kepalanya. Ia terlihat panik dan segera menaruh bukunya kemudian bangkit dari tempat duduknya. Dioperasikannya mesin kasir itu dengan teliti dan sekarang ia bingung bagaimana caranya ia berkomunikasi dengan sang pembeli.

i can hear your voice | yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang