Ayah baru

5K 432 60
                                    

"Kang Daniel?!"

Rachel maupun Irene mematung. Keduanya menatap Daniel tanpa berkedip. Daniel yang ditatap seperti itu hanya bisa tersenyum kaku. Melihat sosok Rachel disini membuatnya senang sekaligus lega. Lega karena Park Chanyeol tidak mengurungnya seperti dulu lagi. Daniel pikir, Chanyeol akan kembali seperti dulu terlepas dari kabar yang didengarnya.

"Kau tidak merindukanku, Nyonya Rachel?"

Rachel tercekat. Daniel yang menghilang tanpa kabar kini ada dihadapannya. Tentu saja Rachel merindukannya. Rindu akan suaranya dan sosok hangatnya. Mengingat itu membuat Rachel tak bisa membendung rasa rindunya lagi. Dengan mata yang berkaca-kaca, Rachel berdiri menghampiri Daniel dan memeluknya dengan erat seolah-olah Daniel akan pergi darinya kapan saja.

"Tentu saja aku merindukanmu, Daniel..."

Daniel kini merapatkan tubuhnya pada Rachel. Potongan-potongan memori dirinya berjuang agar Chanyeol tidak mengusir Daniel kini berputar bagai film dipikirannya. Dan Rachel membenci fakta bahwa dia kini malah menangis dipelukan Daniel. Rachel hanya bisa berharap bahwa Daniel maupun Irene tidak mendengar isakannya.

"Kenapa kau menangis?" Pertanyaan Daniel membuat Rachel membisu. Dia malu karena pada kenyataannya Daniel mengetahuinya.

'Bodohnya aku!' Rutuknya dalam hati.

Rachel melepaskan pelukannya dan menatap Daniel, "Bagaimana kau tahu?"

"Tubuhmu bergetar, Rachel. Apa kau tidak apa-apa?"

Daniel mengarahkan jempolnya pada pipi Rachel dan mengusap sisa-sisa air matanya. Rachel yang tidak pernah diperlakukan seperti itu hanya bisa berdiam diri dengan kaku. Perlakuan Daniel terhadapnya berbanding terbalik dengan Chanyeol. Pernahkah Chanyeol melakukan hal romantis untuknya?

"Aku tidak apa-apa."

"Lalu kenapa kau menangis?"

"Ak...aku hanya tidak bisa mengendalikan diri hahaha..." Rachel tertawa canggung dan dibalas dengan senyuman oleh Daniel.

"Ehemm...apakah kalian sudah selesai melakukan sesi romantisnya?" Irene berdehem guna menyadarkan Rachel agar Daniel segera duduk.

"Ah iya, kau boleh duduk disini." Rachel mengarahkan Daniel agar duduk dihadapannya.

"Kau boleh duduk. Dan aku akan membuatkan kau minuman. Berbincanglah dengan nyaman..." Irene melenggang pergi meninggalkan mereka berdua. Seharusnya sudah saatnya Rachel kembali bekerja, karena jam sudah menunjukkan pukul 01:56. Tetapi Irene lebih baik membiarkan Rachel bersama Daniel, karena Rachel tidak dalam keadaan baik-baik saja. Dan rencananya, Irene akan membiarkan Rachel mengambil cuti selama 1 bulan. Lagipula, dia memiliki banyak karyawan yang akan membantunya.

"Bagaimana kabarmu di California?"

"California? Sejak kapan aku berada disana?" Daniel mengkerutkan dahinya. Pasalnya, selama ini dia tidak pernah menginjakkan kakinya di California.

"Apa? Dia bilang kau berada disana. Jadi, berada dimana kau selama ini?"

"Dia? Chanyeol maksudmu?" Rachel mengangguk, "...Rachel, kapan kau akan berhenti dibodohi olehnya? Aku selama ini tinggal dinegara asalku, yaitu korea selatan."

Rachel terkejut. Ternyata Chanyeol memang membohonginya sudah sejak lama. Dan dengan bodohnya Rachel tidak menyadarinya. Jika bukan karena masalah ini, bisa dipastikan kebohongannya akan terus berlanjut sampai nanti.

'Kau menganggapku mudah, Park Chanyeol!'

"Rachel, kau baik-baik saja?"

Daniel melambaikan tangannya didepan wajah Rachel. Daniel khawatir melihat Rachel yang melamun dengan wajah pucat pasi. "Ah ya...aku baik-baik saja."

My Life Destroyer Man #2; [Park Chanyeol]Where stories live. Discover now