02

3.4K 196 17
                                    

"Ayah lagi buat proyek sama Bunda" jawab saya

Mendengar jawaban dari Saya mata Sisil melotot sempurna kepada saya.

"Dirga temeni adeknya dulu gih" titah Sisil

Dirga segera pergi meninggalkan Saya dan Sisil yang masih berada di dapur.

"Sekali lagi ngontaminasi pikiran anaknya pakai virus mesum, TAMAT RIWAYAT KAMU MAS!" tegur Sisil sambil mengarahkan pisau yang dipegangnya ke arah saya

"Bundanya anak - anak galak banget. Nggak dikasih jatah sama suaminya, buk?" timpal Saya

"MAS TEGUH !" bentak sisil

"Apaan sih Dek?! Pikirannya itu lo negatif mulu. Jatah bulanan kan ya? Kamu pikir jatah apaan? Hayoo" goda Saya

"Dek" panggil Saya yang masih setia berdiri di samping kulkas

Sisil masih sibuk dengan bumbu ulekannya

"Sayang" tegur Saya

Sisil masih belum juga merespon

"Say..."

Saya langsung berlari meninggalkan dapur ketika Sisil mengangkat ulekan, seakan dia bersiap melemparkannya ke arah saya.

Entah kenapa saya akhir - akhir ini suka menggodanya. Melihat reaksi Sisil yang lucu adalah suatu hiburan tersendiri bagi Saya.

"Ayah" panggil Dia

Anak perempuan itu menghampiri saya sambil menyeret boneka panda yang besarnya dua kali tubuhnya. Sisil bilang itu boneka pemberian Kak Reno.

Menyebut nama Kak Reno lagi lagi saya mengingat tentang Al dan Dewi. Namun saya bersyukur, Dirga masih di ijinkan untuk tinggal bersama Saya dan Sisil.

"Anak ayah yang cantik. Kenapa sayang?" tanya Saya

"Mas Dilga nggak mau belmain sama Dia" adu Dia dengan suara khas nya

Saya mengangkat tubuh Dia untuk duduk di pangkuan saya.

"Mas Dirganya lagi belajar, jadi Dia nggak boleh ganggu ya. Kalau Dia ikut belajar baru boleh" jelas Saya

Dia hanya mengangguk - anggukkan kepalanya. Entah dia paham atau tidak apa yang saya maksud.

"Ayah Dia mau telbang lagi" cicit Dia

"Boleh, tapi setelah itu mandi ya. Mandi sama Ayah atau Bunda?" tanya Saya

"Mandi sama ayah aja deh. Bunda kan lagi masak enak buat Dia" jawab Dia

"Buat Mas Dirga, Dek" sahut Dirga

"Bunda tadi bilang buat Dia" kekeh Dia

"Buat Mas" Dirga menunjukkan deretan gigi kecilnya

"Ayahhhh" adu Dia

"Nakal ya" tegur Saya sambil mengacak pelan rambut Dirga

"Ayah telbang" rengek Dia sambil menarik celana boxer yang saya kenakan

Haduhhh kalau sampai melorot berabe ini Nak 😵

"Iya Ayah berdiri dulu. Udah siap meluncur?"

"Udah" Dia mengangguk dengan semangat

Saya mengangkat tubuh Dia, mendengar tawa riang Dia menggema saya merasa sangat luar biasa bahagia.

"Bundaaa Dia telbang wus wusss... Pesawatnya mau mandi dulu bundaa" teriak Dia saat melewati Sisil di dapur

"Pesawatnya mendarat" ujar Saya sambil menurun Dia

(Bukan) Kadal Ijo || DEAR KAPTEN 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang