06 // Tak Ingin Terlibat

5.3K 774 58
                                    

"Lo bakal bunuh diri, kalo gue pacarin mantan lo?"

- Denoviuz Areskha -

ו×

Beberapa kali, Denov hampir lupa dengan yang namanya pengendalian emosi ketika dihadapkan pada Oscar, cowok yang baru saja mendorongnya dengan sengaja saat mereka sedang dalam pertandingan futsal di class meeting. Dua hari lalu, cowok itu bahkan terang-terangan menabrak bahunya saat mereka berpapasan di koridor, yang jelas-jelas sedang sepi. Dan hanya dibalasnya dengan tatapan datar, tak ingin bersinggungan lebih panjang. Tapi tidak untuk kali ini.

"Bangun dong, Banci! Gue mau liat sehebat apa sih, gebetannya Cherish sekarang," ejek Oscar, yang langsung membuat anak futsal kelas XII IPA 1 meradang, marah.

"Lo nyari ribut jangan pas lagi tanding gini, Tai!" ujar Dion marah sambil mendorong dada Oscar, yang berusaha menghampiri Denov.

Sedangkan Denov yang sudah kembali berdiri, justru menatap Oscar dalam diam. Kemudian, setelah membersihkan celananya yang kotor karena terjatuh dengan gerakan pelan, Denov menatap Oscar dengan seringaian. Menantang. "Kenapa banci malah ngomong banci?"

Pertanyaan bernada santai itu, semakin membuat Oscar berang. Kembali meringsek maju untuk menghajar Denov, yang justru masih bergeming di tempat, lengkap dengan gestur menantang. Beberapa cowok kelas XII IPS 3 langsung menahan langkah Oscar dengan keras. Berusaha tidak memperbesar kericuhan yang sudah terjadi, sampai membuat mereka semua menjadi tontonan di tengah lapangan. Sialnya, benar-benar tak ada satu pun anak-anak di luar lapangan, yang berusaha ikut melerai. Justru sibuk menonton bahkan sampai ada yang merekam dengan kamera ponsel.

"Lo nggak usah songong, cuma karena lagi dideketin sama Cherish! Bentar lagi lo juga udah dibuang kayak sampah!"

Denov benar-benar mendengus keras saat mendengar kalimat yang diteriakkan oleh Oscar. Sangat tak menyangka ada cowok se-frustasi ini hanya karena ditinggal seorang cewek. Melangkah maju dengan santai, sambil tak mempedulikan tarikan-tarikan dari teman sekelasnya, Denov bertanya tepat di depan Oscar. "Lo bakal bunuh diri, kalo gue pacarin mantan lo?" tanyanya, dengan tatapan datar, tapi jelas ada kilatan menantang di sana.

"Bangsat!" Seketika itu juga, Oscar menonjok Denov. Membuat lapangan kembali gaduh.

Sedangkan Denov langsung bangkit berdiri, kemudian balas memukul Oscar dua kali. Membuat Dion harus mati-matian menahan Denov, sebelum sahabatnya itu mengamuk lalu mereka berakhir di ruang guru. Karena Dion paham betul bahwa Denov pasti akan menyesali hal itu nanti.

"Lo pikir, lo siapa berani mukul gue, Sialan?" desis Oscar saat tubuhnya masih di tahan anak-anak kelasnya.

Kasta tak kasat mata yang sudah mendarah daging di Gradixa ini, memang membuat cowok seperti Oscar semakin tak terkendali. Selalu berpikir tak terkalahkan, hanya karena merasa sudah memenuhi kasta yang tanpa sadar dibuat berdasarkan kriteria-kriteria tertentu oleh murid-murid itu sendiri. Tampang yang oke, penampilan yang menarik, mobil yang mewah, kepercayaan diri yang tinggi, gaya berinteraksi yang bisa memunculkan diri, semua itu menjadi dasar banyaknya kaum yang merasa sudah berada pada kasta teratas. Merasa lebih tinggi dari yang lain.

Sebab segudang prestasi akademik, tak akan cukup untuk berada di kasta teratas. Bahkan background keluarga kaya tak akan bisa masuk ke kasta itu, jika tak bisa menonjolkan diri. Seaneh itulah kebiasaan yang sudah dibangun sekolah mereka.

Karenanya, Denov berdecih sinis lalu menyentak tangan-tangan di bahunya dengan kasar. Namun justru memberikan Oscar dengan tatapan tajam, yang sangat jarang ditunjukkannya selama ini. "Lo pikir, lo siapa berani nanya kayak gitu?"

Jejak KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang