Waktu Yang Salah (Part I)

37 0 0
                                    

Namaku Andira Farasty. Panggil aja aku Dira. Umurku baru genap 21 tahun. Aku baru lulus dari Fakultas Hukum di salah satu universitas di Jakarta. Aku punya dua orang adik yang masih sekolah, Dennis dan Dika. Dennis sudah naik kelas 3 SMA tahun ini dan Dika baru masuk SMA, SMA yang sama dengan Dennis. Ayahku seorang pegawai negeri sipil yang bekerja di kantor pemprov DKI Jakarta, sedangkan ibuku kerja di kedai kopi milik keluargaku. Disini aku akan bercerita tentang kisahku saat aku kenal dengan seorang cowo, cowo yang membuatku sadar bahwa dari setiap fase dalam hidup , kita pasti butuh yang namanya jeda. Jeda bukan untuk berhenti, tapi jeda dibutuhkan untuk kita yang perlu istirahat sejenak dan menata kembali hati yang mulai retak. Tujuannya apa? Untuk mengetahui apa sebenarnya mau hati ini. Kisahku akan ku mulai dengan sedikit flashback ke beberapa tahun yang lalu.
--------------------------------------------------------------
Tahun 2012...

"Cieee Dira lagi deket sama Ringgo ya?" seorang kakak kelas menghampiriku saat aku lagi duduk di kantin dengan "geng" ku.
Ya, aku emang lagi deket dengan teman kelasku. Namanya Ringgo Ferdiansyah. Sebenarnya aku dan Ringgo berasal dari SMP yang sama. Emang sih sebenarnya dari angkatanku yang baru saja masuk SMA ini banyak yang berasal dari SMP ku. Sejujurnya, aku ga begitu deket sama Ringgo waktu SMP. Aku cuma tau nama dan orangnya doang. Bahkan kami dulu ga pernah saling tegur. Siapa sangka sekarang kami satu kelas di kelas 1 SMA plus lagi pdkt. Pdkt? Aku ga begitu yakin sih sebenarnya. Aku lebih menganggapnya hanya temen deket biasa, karena aku ga yakin Ringgo suka sama aku. Apa aku suka sama dia? Hm, sort of.
"Iya, kak. Si Dira suka chattingan sama Ringgo kalo malem" Temenku si Melinda mencoba untuk manas-manasin. Melinda ini bisa dibilang ketua "geng" ku. Ngga ada penunjukan resmi sih, tapi ya kalian tau kan anak geng SMA pasti punya satu orang yang selalu di "iyain" setiap maunya. Nah kalo di "geng" ku ya Melinda lah orang tersebut.
"Ngga kok, kak. Cuma temen." Aku mencoba untuk menyangkal.
Yang terjadi kemudian adalah olok-olokan dari teman-temanku.
--------------------------------------------------------------
Aku akan cerita sedikit bagaimana aku dan Ringgo bisa dekat. Seperti yang udah aku ceritain, aku dan Ringgo berasal dari SMP yang sama dan kami hanya saling tau tanpa pernah saling tegur. Pada dasarnya aku ngga ada ketertarikan sama sekali dengan Ringgo, tapi entah kenapa aku selalu suka memerhatikannya di kelas. Dan aku selalu ketahuan lagi ngeliatin dia! Suatu malam saat aku sedang main hape, tiba-tiba ada invitation BBM di hapeku. Ternyata dari Ringgo Ferdiansyah! Sejak saat itu kami berdua sering chattingan tiap malam. Kami masih belum saling tegur kalo di kelas, hanya sekedar lirik-lirikan. Sampe akhirnya dia yang beraniin diri untuk tegur aku duluan. Kami jadi sering ngobrol berdua di kelas bahkan sudah sampe tahap dimana kami saling pinjem handphone. Ya, persis kaya orang pacaran tapi kami tidak pacaran sama sekali.
--------------------------------------------------------------
Malam itu seperti biasa, aku chattingan dengan Ringgo.

Ringgo Ferdiansyah: Dah sampe rumah, Dir?
Andira: Udah, Go. Tadi guru les nya pulang cepet. Katanya ada urusan.
Ringgo Ferdiansyah: Urusan apaan? Dah bayar mahal2, pulangnya dicepetin. Ilmunya dikit dong.
Andira: Yaelah, kalopun lama emang dah pasti masuk di otak? Ngga dong.
Ringgo Ferdiansyah: Iyaiya, bawel lu.

Begitulah kurang lebih isi chatting ku dan Ringgo malam itu. Aku lupa persisnya kapan. Kami chatting sampe akhirnya aku ngantuk.

Andira: Go, aku tidur duluan ya. Ngantuuuk.
Ringgo Ferdiansyah: Goodnight sayang ({})

YANG BEGINI NIH YG BIKIN AKU SUKA BAPER! Gimana ngga, Ringgo tuh emang beberapa kali suka manggil aku "sayang" dan beberapa kali ngasih emoticon kiss atau hug. Bahkan pernah juga Ringgo ngga sengaja hampir meluk aku di depan temen-temen kelas ku. Dia juga pernah ngajak aku ke belakang kelas dan megang tanganku. Waktu itu dia minta ditemenin karena dia abis berantem sama temen kelasku. Makin hari aku makin ada perasaan sama Ringgo. Sampe akhirnya aku sadar, aku suka Ringgo.
--------------------------------------------------------------
Keesokan harinya, aku lagi duduk berdua dengan Ringgo saat istirahat.
"Dir, kami ke kantin ya" kata Renata, salah satu temen "geng" ku.
Aku dan Ringgo lagi saling pinjem hape masing-masing. Aku buka BBM nya, sebenernya aku ga ada niatan mau nge cek sih. Iseng aja. Ternyata dia chattingan juga dengan temenku, Rola, dan kakak kelasku, Zizha. Rola dan Kak Zizha emang dua cewe paling cantik di SMA ku dulu. Hampir semua cowo di sekolah ku pasti mau ngedeketin mereka. Sampe ada yang bilang kalo mereka bedua itu saingan. Dan sekarang aku baru tau kalo Ringgo juga chattingan sama mereka bedua. Dua sekaligus!
Aku buka chat history Ringgo dan Rola. Hanya chat biasa, walaupun emang ada beberapa kali Ringgo nanya "kamu lagi apa?". Tapi saat aku buka chat history dia dan Kak Zizha, aku ngeliat Ringgo kirim kalimat yang sama saat dia kirim ke aku; goodnight sayang ({}). Entahlah, aku ngerasa nyesek banget saat bacanya. Aku langsung tutup hape Ringgo. Aku balikin ke dia. Aku ambil hapeku dari tangan Ringgo. Dan aku pergi.
Aku mendadak sadar kalo Ringgo ngga keliatan serius suka sama aku. Ada beberapa kali Ringgo terlihat risih saat kami duduk berdua. Ada beberapa kali juga Ringgo jaga jarak dengan ku. Aku ga pernah perhatiin hal itu, tapi sekarang aku sadar. Ringgo bukan suka denganku. Sejak saat itu aku dan Ringgo ngga deket lagi. Bahkan semenjak kami ngga deket lagi, Ringgo terang-terangan ngedeketin Rola. Dia ngga malu untuk keliatan mesra dengan Rola di sekolah. Anehnya, dia malah pacaran dengan Kak Zizha. Emang agak sulit bagiku untuk terbiasa dengan hal itu, karena aku pernah punya perasaan dengan Ringgo. Tapi akhirnya aku pacaran dengan orang lain. Dan aku ngga pernah teguran lagi dengan Ringgo. Sampe akhirnya aku harus pindah sekolah dan kami ngga pernah ketemu lagi selama 6 tahun.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 24, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Waktu Yang Salah (Kita adalah perasaan yang TEPAT di waktu yang SALAH)Where stories live. Discover now