NEYLA part 03 | Card id

107K 1.2K 18
                                    

NEYLA UP!

Klik bintangnya dulu ya :)

HAPPY READING GUYS ;)

•••••••••

NEYLA part 03 | Card id

Semenjak kejadian di caffe beberapa minggu lalu Neyla tak pernah lagi bertemu dengan cowok aneh yang tak lain kakak dari temannya itu. Tak urung juga beberapa hari terakhir ada suatu hal yang lumayan mengganggu pikirannya--Iya! Siapa lagi jika bukan Si Biru Biru itu. Bukan. Bukan tanpa alasan Ia memikirkannya, mengingat bagaimana terakhir kali mereka bersitatap rasanya ada sesuatu yang janggal dari tatapan cowok itu. Entah apa--eh tapi tunggu.... Apa kah pantas Dia di sebut cowok? Secara Dia adalah pria dewasa!

"Ney! Ngelamun aja! "

Neyla mengerjap, cukup terkejut merasakan tepukan pada bahunya--mendengus saat melihat siapa yang telah mengagetkannya.

"Ngagetin aja! "

Terdengar suara pije yang cengengesan, "Maaf Maaf. "

Neyla menoleh, "Ada apa sih? "

"Itu lo di cariin Tisya sama Dasha, katanya sih mau di ajak cabut. "

"Lo gak bohong kan? "

Neyla memicingkan mata menatap Pije.

"Gak lah ngapain gue bohong, gak ada untungnya. "

Melihat keseriusan dari Pije, Ia beranjak berdiri, "Mereka di mana? "

"Parkiran mobil katanya. "

" Oke. gue duluan ya. " kemudian berjalan meninggalkan Pije yang samar samar terdengar mencibirnya dari belakang--Tak Ia hiraukan.

Neyla sekarang memang berada di kampus. Menjalankan rutinitasnya sebagai mahasiswa, karena free sampai jam kampus berakhir dengan dalih dosen yang tak bisa datang, Neyla memutuskan menyusul Tisya dan Dasha ke parkiran mobil--Lagi pula tadi pagi Ia juga di jemput Tisya saat berangkat.

Kaca mobil depan terbuka, saat Neyla mengetuknya--Terdengar suara Tisya memerintah.

"Cepet masuk. "

Tersadar mereka tak hanya berdua, Neyla menoleh-- Terlihat Dasha tengah duduk di jok belakang menyapanya hangat.

"Hai Ney. "

Neyla tersenyum, "Hai Sha, udah dari tadi?  "

"Iya lah dari tadi, lo kemana aja sih? "

Lagi. Neyla mendengus saat mendengar suara Tisya yang menjengkelkan,

"Taman." singkat, padat, dan jelas.

Menit menit selanjutnya tak ada lagi percakapan di antara mereka bertiga, hingga sampai pada pintu gerbang tinggi yang terbuka secara otomatis. Neyla mengernyit bingung, mereka mau kemana?

Tak tahan untuk tidak bertanya, saat mobil berhenti di depan pelataran rumah yang mewah-- akhirnya Neyla menyerah..

"Kita mau kemana? Ini lagi rumah siapa coba? "

Mereka tak menjawab--mengajaknya turun dari mobil lalu menariknya kearah pintu utama. Neyla berdecak kagum saat melihat rumah dengan interior bergaya Minimalis namun terlihat begitu mewah dan elegan. Neyla kira rumahnya sudah sangat mewah dan luas namun di banding kan dengan ini, rumahnya seperti tak ada apa apanya.

"Ayo masuk. "

Suara Dasha menyadarkannya--apa rumah ini milik orang tua Dasha?

"Ini rumah lo? "

NeylaWhere stories live. Discover now